Mengenal Hematokrit: Kadar Normal, Prosedur, hingga Waktu Pemeriksaan

11 menit
Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   19 Desember 2024

Pemeriksaan hematokrit biasanya dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin.

Mengenal Hematokrit: Kadar Normal, Prosedur, hingga Waktu PemeriksaanMengenal Hematokrit: Kadar Normal, Prosedur, hingga Waktu Pemeriksaan

Artikel ini telah di-review oleh dr. Caisar Dewi Maulina

DAFTAR ISI

  1. Apa itu Hematokrit?
  2. Kadar Hematokrit Normal Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
  3. Penyebab Kadar Hematokrit Tinggi
  4. Penyebab Hematokrit Rendah
  5. Studi Terkait Hematokrit
  6. Waktu untuk Melakukan Pemeriksaan Hematokrit
  7. Prosedur Pemeriksaan Hematokrit
  8. Hubungi Dokter Ini sebelum Melakukan Pemeriksaan Hematokrit

Sel darah merah merupakan komponen darah yang penting, karena membawa oksigen ke sel darah tubuh.

Memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit sel darah merah bisa menjadi pertanda kelainan darah atau kondisi medis lainnya. 

Jika kamu menunjukkan tanda-tanda anemia seperti kelelahan, sesak napas dan pusing atau gejala polisitemia meliputi kelelahan, gatal, sakit kepala, dan berkeringat, kamu direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan hematokrit.

Informasi selengkapnya mengenai hematokrit bisa dibaca di sini!

Apa itu Hematokrit?

Darah terdiri dari sel darah merah, sel darah putih dan trombosit, tersuspensi dalam plasma.

Hematokrit adalah persentase volume sel darah merah dalam darah. 

Tingkat hematokrit hanyalah persentase sel darah merah dalam darah. Misalnya, level 38 persen dianggap sebagai kebutuhan minimum untuk mendonor darah.

Pemeriksaan hematokrit atau biasa disebut juga packed-cell volume (PCV)adalah bagian dari hitung darah lengkap.

Apa tujuan dari pemeriksaan hematokrit?

Mengukur proporsi sel darah merah dalam darah dapat membantu dokter membuat diagnosis atau memantau respons terhadap pengobatan.

Kadar Hematokrit Normal Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

Kadar hematokrit normal bervariasi berdasarkan usia dan jenis kelamin.

Berikut kadar hematokrit yang normal:

  • 0 sampai 3 hari:  45-67 persen.
  •  3 hari hingga 1 minggu: 42-66 persen.
  •  1 sampai 2 minggu: 39-63 persen.
  •   2 minggu sampai 1 bulan: 31-55 persen.
  •   1 sampai 2 bulan: 28-42 persen.
  •   2 sampai 6 bulan: 29-41 persen.
  •   6 bulan sampai 2 tahun: 33-39 persen.
  •   2 sampai 6 tahun: 34-40 persen.
  •   6 sampai 12 tahun: 35-45 persen.
  •   12 tahun hingga dewasa (wanita): 36-46 persen.
  •   12 sampai 18 tahun (laki-laki): 37-49 persen.
  •   18 tahun hingga dewasa (laki-laki): 41-53 persen.   

Kadar hematokrit yang di bawah kisaran normal menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki terlalu sedikit sel darah merah, yang disebut anemia.

Sedangkan kadar di atas kisaran normal, yang berarti terlalu banyak sel darah merah, bisa mengindikasikan polisitemia atau eritrositosis. 

Lantas, Jumlah Sel Darah Merah Berlebih, Apa Bahayanya? Kamu bisa baca artikel tersebut untuk mengetahui informasi yang lebih lengkap.

Penyebab Kadar Hematokrit Tinggi

Ada banyak penyebab kadar hematokrit tidak normal. Lantas, apa yang menyebabkan hematokrit meningkat?

Kadar yang tinggi mungkin merupakan pertanda dari beberapa kondisi, termasuk polisitemia vera.

Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan kadar hematokrit tinggi antara lain:

1. Penyakit jantung

Jika struktur jantung seseorang mengurangi kemampuannya untuk memompa darah ke seluruh tubuh, ia tidak bisa lagi menopang organ vital dengan oksigen.

Untuk mencoba dan mengatasi kekurangan oksigen, tubuh memproduksi lebih banyak sel darah merah.

2. Dehidrasi

Melansir dari Clinical Methods: The History, Physical, and Laboratory Examinations, 3rd edition, dengan judul Hemoglobin and Hematocrit, kondisi dehidrasi menurunkan semua kandungan air dalam tubuh kamu, termasuk plasma dalam darah. 

Kadar plasma yang lebih rendah meningkatkan rasio sel darah merah terhadap volume darah. Hal inilah yang berisiko meningkatkan kadar hematokrit.

3. Jaringan parut atau penebalan paru-paru

Jaringan parut di paru-paru membuat sel darah merah sulit untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh Anda.

4. Sleep apnea obstruktif

Studi sudah menunjukkan adanya hubungan antara sleep apnea obstruktif dan tingkat hematokrit yang tinggi.

Baca lebih lengkap mengenai kondisi sleep apnea obstruktif untuk bisa mengatasinya.

5. Merokok

Kebiasaan tidak sehat ini memengaruhi kadar hematokrit dengan membuat tubuh memproduksi lebih banyak erythropoietin.

Ini adalah hormon ginjal yang merangsang produksi sel darah merah. Lebih banyak sel darah merah berarti tingkat hematokrit yang lebih tinggi.

6. Keracunan karbon monoksida

Karbon monoksida memengaruhi kapiler, menurunkan jumlah plasma dalam darah dan meningkatkan jumlah sel darah merah.

Lebih banyak sel darah merah berarti tingkat hematokrit yang lebih tinggi.

7. Penggunaan testosteron

Studi menunjukkan penggunaan testosteron meningkatkan jumlah sel darah merah, yang meningkatkan kadar hematokrit.

Sedangkan kadar hematokrit yang rendah merupakan pertanda anemia. Kondisi ini biasanya lebih sering dialami wanita daripada pria.

Bukan tanpa alasan, ini Penyebab Anemia Lebih Rentan Terjadi pada Wanita.

Penyebab Hematokrit Rendah

Hematokrit rendah artinya apa? Tingkat hematokrit di bawah kisaran normal menandakan orang tersebut memiliki terlalu sedikit sel darah merah atau disebut anemia.

Apa yang terjadi jika hematokrit rendah? Kondisi ini bisa mengakibatkan kulit pucat, badan lemah, tidak ada energi, kesulitan bernapas, denyut jantung lemah, hingga tangan dan kaki dingin.

Beberapa penyebab hematokrit rendah yang perlu diwaspadai adalah:

  • Kehilangan darah karena cedera atau sakit. 
  • Leukemia, kamu bisa memiliki lebih sedikit sel darah merah dari biasanya karena sel leukemia di sumsum tulang kamu menggantikan sel darah merah yang sehat.
  • Anemia hemolitik, artinya sel darah merah kamu rusak atau mati lebih cepat daripada yang bisa diganti oleh tubuh Anda.
  • Hiponatremia, kondisi ini berarti kamu memiliki terlalu banyak air di tubuh, yang secara harfiah menyebabkan darah menjadi encer.
  • Penyakit ginjal, kadar hematokrit yang rendah adalah tanda anemia. Anemia adalah komplikasi umum dari penyakit ginjal.
  • Penyakit tiroid, hormon tiroid mendukung produksi sel darah merah. Karena itu, memiliki penyakit bisa menurunkan jumlah sel darah merah.
  • Gangguan autoimun, seperti lupus, rheumatoid arthritis, dan penyakit seliak dapat menyebabkan kerusakan pada sel darah merah.
  • Efek samping obat, beberapa obat seperti kemoterapi, obat penekan sumsum tulang, atau obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) dapat menyebabkan penurunan jumlah sel darah merah.
  • Kekurangan asam folat, asam folat adalah nutrisi penting untuk sintesis DNA dalam sel darah merah. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik.
  • Defisiensi vitamin B12, Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia megaloblastik, yaitu jenis anemia di mana sel darah merah lebih besar dari biasanya.

Studi Terkait Hematokrit

Studi yang ada dalam Scientific Reports, menunjukkan bahwa kadar hemoglobin, hematokrit, dan jumlah sel darah merah dalam darah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan pembuluh darah. 

Ketika kadar ketiga komponen darah ini berada dalam rentang normal, fungsi pembuluh darah cenderung lebih baik.

Namun, jika kadarnya terlalu tinggi atau terlalu rendah, dapat terjadi gangguan pada fungsi dan struktur pembuluh darah. 

Hal ini menunjukkan bahwa menjaga keseimbangan kadar hemoglobin, hematokrit, dan sel darah merah adalah kunci untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Waktu untuk Melakukan Pemeriksaan Hematokrit

Pemeriksaan hematokrit biasanya merupakan bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin atau medical check-up.

Namun, dokter juga bisa menganjurkan kamu untuk melakukan tes darah ini bila:

1. Mengalami masalah kesehatan terkait darah

Hematokrit sebaiknya menjadi bagian dari pemeriksaan rutin kesehatan tahunan.

Ini membantu dalam mendeteksi dini masalah kesehatan yang berkaitan dengan darah.

Seperti anemia atau polisitemia (peningkatan produksi sel darah merah), yang bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.

2. Diagnosis anemia

Pemeriksaan hematokrit sangat penting dalam mendiagnosis anemia.

Anemia adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah dalam darah rendah.

Dengan mengukur kadar hematokrit, dokter dapat menentukan apakah seseorang mengidap anemia dan dapat merencanakan pengobatan yang sesuai.

3. Pemantauan kondisi medis tertentu

Pemeriksaan hematokrit sering digunakan untuk pemantauan kondisi medis tertentu seperti penyakit ginjal, gangguan sumsum tulang, dan penyakit hati.

Kadar hematokrit yang tinggi atau rendah dapat menjadi indikasi perubahan dalam kondisi pasien, dan memungkinkan dokter untuk menyesuaikan perawatan.

4. Kondisi kesehatan lainnya

Selain itu, hematokrit juga digunakan sebagai prosedur medis untuk pengecekan kondisi kesehatan lainnya, seperti:

  • Jika mengalami gejala anemia (kekurangan sel darah merah) atau pun polisitemia (kelebihan sel darah merah).
  • Memantau respons terhadap pengobatan tertentu. Seperti malnutrisi, penyakit sumsum tulang, penyakit jantung bawaan, paparan terhadap ketinggian, jaringan parut atau penebalan paru-paru, dan kegagalan sisi kanan jantung.

Prosedur Pemeriksaan Hematokrit

Tidak ada persiapan khusus yang perlu kamu lakukan sebelum pemeriksaan hematokrit.

Bila dokter melakukan lebih banyak tes pada sampel darah kamu, kamu mungkin perlu berpuasa selama beberapa jam sebelum tes.

Dokter akan memberitahu kamu bila ada instruksi khusus yang harus kamu ikuti.

Pemeriksaan hematokrit merupakan tes darah sederhana yang aman dengan risiko yang sangat sedikit.

Dokter atau petugas medis bisa mengambil darah dari vena dengan menggunakan jarum, untuk mendapatkan satu atau lebih tabung sampel. 

Namun, terkadang, dokter juga bisa menggunakan tusukan jarum untuk mendapatkan setetes darah.

Prosedur ini biasanya hanya memakan waktu 5 menit.

Berikut adalah rincian tes darah untuk pemeriksaan hematokrit:

  • Pertama-tama, dokter mencari vena untuk mengambil darah. Mereka biasanya mengambil pembuluh darah di bagian dalam siku .
  • Mereka menempatkan tourniquet di lengan atas. Tekanan dari tourniquet membantu mengisi pembuluh darah di bawah tourniquet, sehingga memudahkan dokter untuk melihat atau merasakan pembuluh darah kamu.
  • Kemudian dokter membersihkan area di sekitar vena yang ia pilih untuk pengambilan darah.
  • Selanjutnya, mereka memasukkan jarum ke pembuluh darah. Ini mungkin akan terasa menyengat pada awalnya.
  • Darah kamu akan bergerak melalui jarum dan masuk ke tabung atau semprit.
  • Ketika dokter sudah mengumpulkan cukup darah untuk diuji, mereka akan melepaskan tourniquet dan mencabut jarumnya.
  • Dokter akan memberi tekanan lembut pada area tempat mereka menusukkan jarum. Hal ini untuk mencegah pendarahan.
  • Mereka akan memasang perban kecil di tempat jarum disuntikkan.

Hubungi Dokter Ini sebelum Melakukan Pemeriksaan Hematokrit

Apabila ingin melakukan pemeriksaan hematokrit, kamu bisa menghubungi dokter penyakit dalam di Halodoc terkait pemeriksaan ini. 

Berikut beberapa dokter spesialis penyakit dalam yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 7 tahun yang bisa kamu hubungi.

Dokter-dokter ini telah mendapatkan penilaian terbaik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani sehingga kamu tak perlu ragu untuk menghubunginya:

1. dr. Siska Damayanti Sp.PD

Dokter Siska Damayanti Sp.PD merupakan salah satu pilihan dokter spesialis penyakit dalam yang bisa kamu hubungi. Ia adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga pada 2010 dan 2018.

Saat ini ia menjalani praktik di Gresik, Jawa Timur, dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dengan nomor STR 3521401423118521.

Dengan pengalaman selama 15 tahun, dr. Siska Damayanti Sp.PD bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait pemeriksaan hematokrit.

Chat dr. Siska Damayanti Sp.PD mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc

2. dr. Vera Bahar Sp.PD

Dokter rekomendasi berikutnya yang juga bisa kamu tanyakan sebelum mengonsumsi minyak ikan adalah Dokter Vera Bahar Sp.PD.

Dokter Vera Bahar Sp.PD telah menempuh studi dokternya di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia pada 2008 dan Universitas Hasanuddin pada 2021. 

Saat ini, ia membuka praktik di Wajo, Sulawesi Selatan dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dengan nomor STR 7321401421106071.

Memiliki pengalaman selama 16 tahun, dr. Vera Bahar Sp.PD dapat kamu percayai dalam memberikan informasi seputar pemeriksaan hematokrit.

Selain itu, dr. Vera Bahar Sp.PD juga mampu memberikan layanan konsultasi dalam meredakan gejala asam lambung dan asam urat. 

Chat dr. Vera Bahar Sp.PD mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.

Itulah daftar dokter spesialis yang siap memberikan kamu informasi tentang pemeriksaan hematokrit

Dengan Halodoc, kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja dengan cepat dan mudah.

Tak perlu khawatir jika dokter terlihat sedang tidak tersedia atau offline. Kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.

Tunggu apalagi? Ayo, hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Verywell Health. Diakses pada 2024. Hematocrit Level Test.
Healthline. Diakses pada 2024. Hematocrit.
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Hematocrit.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Hematocrit.
Red Cross Blood.org. Diakses pada 2024. What Does Hematocrit Mean?
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Hematocrit Test.
Verywell Health. Diakses pada 2024. Hematocrit (HCT) Blood Test.
Mount Sinai.org. Diakses pada 2024. Hematocrit.
WebMD. Diakses pada 2024. What is The Hematocrit Test?
Medical News Today. Diakses pada 2024. What is a normal hematocrit level?
Clinical Methods: The History, Physical, and Laboratory Examinations. 3rd edition. Diakses pada 2024. Hemoglobin and Hematocrit.