Mengenal Fungsi Penting Enzim Ptialin dalam Tubuh
“Enzim ptialin juga bertanggung jawab untuk merombak atau mendegradasi pati menjadi struktur karbohidrat yang lebih sederhana seperti maltosa. Karbohidrat dapat diserap oleh tubuh dan dialirkan ke seluruh tubuh oleh darah menjadi energi yang dapat digunakan untuk melakukan tugas sehari-hari setelah pati dirombak oleh enzim ptialin.”
Halodoc, Jakarta – Ptialin adalah enzim hidrolisis pati yang diproduksi oleh kelenjar ludah manusia dan juga kerap disebut amilase saliva. Ptialin yang disekresikan di mulut membantu pencernaan pati di mulut.
Enzim ini menghidrolisis pati menjadi maltosa dan isomaltosa, serta dekstrin kecil lainnya yang dikenal sebagai dekstrin batas. Enzim ptialin di mulut dan bercampur dengan makanan untuk mengubah pada pati. Baca selengkapnya fungsi penting enzim ptialin dalam tubuh di sini!
Merombak Pati Menjadi Struktur Karbohidrat Sederhana
Meskipun makanan hanya ada di mulut untuk waktu yang singkat, kerja ptialin di lambung dapat berlangsung selama beberapa jam sampai makanan bercampur dengan sekresi lambung. Tingkat keasaman yang tinggilah yang menonaktifkan ptialin.
Sistem kerja ptialin di pencernaan ditentukan oleh jumlah asam di lambung, seberapa cepat isi lambung kosong, dan seberapa baik makanan bercampur dengan asam. Selama pencernaan di perut, ptialin dapat memecah sebanyak 30 hingga 40 persen pati yang dicerna menjadi maltosa dalam kondisi ideal.
Baca juga: Kenali Macam-Macam Enzim dalam Lambung
Enzim ptialin juga bertanggung jawab untuk merombak atau mendegradasi pati menjadi struktur karbohidrat yang lebih sederhana seperti maltosa. Karbohidrat dapat diserap oleh tubuh dan dialirkan ke seluruh tubuh oleh darah menjadi energi yang dapat digunakan untuk melakukan tugas sehari-hari setelah pati dirombak oleh enzim ptialin.
Tidak seperti enzim amilase lainnya, enzim ptialin memiliki kemampuan untuk membentuk kembali polisakarida menjadi maltosa dengan ikatan yang lebih pendek. Struktur disakarida tidak dapat dihidrolisis oleh enzim ptialin menjadi gula sederhana.
Enzim pencernaan lainnya mampu mampu melakukan hidrolisis dan dekomposisi struktur karbohidrat rantai pendek. Akibatnya, pada tingkat disakarida, enzim ptialin hanya dapat mengubah karbohidrat menjadi gula sederhana.
Mengunyah Makanan Lebih Lama Membantu Kerja Enzim Ptialin
Enzim ptialin hanya dapat bekerja di ruangan dengan pH tinggi dan akan berhenti bekerja ketika memasuki lambung yang memiliki tingkat keasaman tinggi. Namun, ketika masih di tenggorokan, hasil dan tindakan enzim ptialin hanya dapat mencapai sebagian kecil dari pati yang ada dalam makanan. Enzim amilase akan menghidrolisis sebagian besar pati yang tersisa.
Baca juga: Macam–Macam Sumber Makanan Sehat untuk Anak
Dengan mengunyah makanan lebih lama dan membiarkan ptialin melakukan tugasnya, kamu dapat meningkatkan kinerja enzim ptialin. Munculnya rasa manis dari nasi yang dikunyah dalam waktu lama adalah bukti nyata bahwa ptialin bekerja. Mengunyah makanan secara perlahan dan lembut dapat mempermudah kerja.
Cara Mengunyah Makanan dengan Baik
Ketika kamu tidak cukup baik mengunyah makanan, tubuh mungkin tidak menghasilkan cukup enzim yang dibutuhkan untuk memecah makanan secara maksimal. Hal ini dapat menyebabkan masalah pencernaan, termasuk kembung.
Kamu direkomendasikan untuk mengunyah makanan sekitar 32 kali sebelum menelannya. Tujuannya supaya makanan kehilangan teksturnya. Makanan yang lebih sulit dikunyah, seperti steak dan kacang-kacangan, mungkin memerlukan hingga 40 kunyahan per suap. Makanan seperti semangka mungkin membutuhkan lebih sedikit kunyah untuk dipecah sekitar 10 hingga 15 kali kunyahan.
Baca juga: Gaya Makan Cepat atau Lambat? Ini Pengaruhnya
Selain jumlah kunyahan, hal yang perlu diperhatikan lagi adalah lidah harus menggerakkan makanan dari sisi ke sisi dan rahang harus sedikit berputar. Setelah makanan kehilangan teksturnya baru kemudian kamu bisa menelan makanan.
Gangguan pencernaan bisa terjadi bila kamu tidak mengunyah makanan dengan benar. Butuh membeli obat pencernaan? Jangan ditunda, beli saja di Halodoc tanpa harus keluar rumah!
Referensi:
Vedantu. Diakses pada 2021. Ptyalin.
Britannica. Diakses pada 2021. Amylase.
Healthline. Diakses pada 2021. Chewing Your Food: Is 32 Really the Magic Number?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan