Mengenal Foto Rontgen, Pemeriksaan Sinar X untuk Diagnosis Penyakit
Halodoc, Jakarta – Pemeriksaan X-ray yang dikenal foto rontgen ditemukan oleh fisikawan Jerman bernama Wilhelm Roentgen, tepatnya pada tanggal 8 November 1890. Temuan ini dianugerahi Nobel tahun 1901 karena dalam pelaksanaannya, rontgen menggunakan sinar X-ray mampu menembus bagian tubuh manusia tanpa prosedur pembedahan.
Kapan Foto Rontgen Dibutuhkan?
Foto rontgen dilakukan untuk menunjang diagnosis penyakit. Sinar X-ray yang digunakan bisa menembus tubuh tanpa prosedur pembedahan dan memberikan gambaran detail tentang organ dalam tubuh. Foto rontgen hanya menggunakan sedikit radiasi, sehingga aman untuk dilakukan.
Tindakan ini tidak direkomendasikan bagi ibu hamil, kecuali untuk tindakan darurat atau jika manfaat yang diperoleh lebih besar dibandingkan risikonya. Segera bicara pada dokter jika kamu mengalami reaksi alergi setelah zat pewarna kontras dikonsumsi atau disuntikkan dalam tubuh. Gejala alergi yang mungkin timbul antara lain mual, gatal, pusing, hingga syok.
Baca Juga: 7 Penyakit Ini Bisa Diketahui dari Rontgen Dada
Prioritas pemeriksaan foto rontgen untuk diagnosis penyakit sendi dan tulang. Namun, prosedur ini dipakai untuk mendeteksi masalah pada jaringan lunak, seperti organ internal. Sinar X-ray yang digunakan berfungsi mendiagnosis banyak penyakit, seperti infeksi paru-paru, kanker payudara, pembesaran jantung, pembuluh darah tersumbat, masalah saluran cerna, osteoporosis, batu ginjal, batu saluran kemih, pembusukan gigi, bentuk tulang belakang abnormal, masalah saat menelan, hingga kejadian tertelan benda asing.
Foto rontgen bisa dilakukan untuk mengamati perkembangan penyakit, mengetahui kemajuan dari pengobatan yang dilakukan, serta menjadi pedoman pelaksanaan prosedur tertentu (seperti pemasangan ring pada jantung).
Bagaimana Prosedur Pelaksanaan Foto Rontgen?
Tidak ada persiapan khusus untuk menjalani foto rontgen. Jika dalam pemeriksaan menggunakan zat pewarna kontras, kamu diminta berpuasa atau menghentikan konsumsi obat-obatan apabila pewarna kontras digunakan. Berikut prosedur pelaksanaan foto rontgen yang umum dilakukan:
1. Sebelum Foto Rontgen
Lepaskan semua aksesori dan benda berlogam lain yang digunakan karena bisa menghalangi gambar yang ditampilkan. Ganti baju dan celana dengan pakaian yang telah disediakan rumah sakit. Untuk pemeriksaan saluran cerna, kamu diminta mengonsumsi obat pencahar agar usus bersih dari kotoran.
2. Saat Pelaksanaan Foto Rontgen
Kamu akan diminta berbaring atau berdiri dan melakukan posisi tertentu sesuai bagian tubuh yang ingin diperiksa dan difoto. Saat pengambilan foto rontgen, jangan bergerak atau menahan napas agar gambar yang dihasilkan tidak kabur. Pengambilan foto rontgen dilakukan dari beberapa sudut pengambilan gambar agar lebih jelas dan berlangsung selama beberapa menit hingga satu jam.
3. Setelah Foto Rontgen
Kamu bisa pulang dan kembali melakukan kegiatan secara normal setelah foto rontgen. Jika menggunakan zat pewarna kontras, segera minum air putih untuk membuang zat tersebut dari dalam tubuh. Hasil foto rontgen nantinya dipelajari oleh dokter radiologi dan akan diberikan setelah dicetak. Kecepatan hasil bervariasi, tapi dalam keadaan darurat, hasil foto rontgen bisa tersedia dalam hitungan menit.
Baca Juga: 6 Jenis Pemeriksaan yang Penting Dilakukan Sebelum Menikah
Jika kamu berencana melakukan pemeriksaan kesehatan, gunakan fitur Lab Service di aplikasi Halodoc. Kamu hanya perlu menentukan waktu, lokasi, dan jenis pemeriksaan medis yang dibutuhkan, lalu petugas lab akan datang sesuai jadwal yang ditentukan. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan