Mengenal Efusi Pleura, Ketika Cairan Menumpuk di Paru-Paru

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   28 Agustus 2020
Mengenal Efusi Pleura, Ketika Cairan Menumpuk di Paru-ParuMengenal Efusi Pleura, Ketika Cairan Menumpuk di Paru-Paru

Halodoc, Jakarta - Kabar kurang menyenangkan datang dari keluarga presenter kondang, Indra Bekti. Sang istri, Aldilla Jelita, dikabarkan mengidap efusi pleura, sehingga membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit karena sesak napas. Namun, kini kondisi Dilla (panggilan akrabnya) sudah membaik dan diperbolehkan pulang. 

Sesak napas akibat efusi pleura yang dialami Dilla ini disebabkan oleh penumpukan cairan yang cukup banyak di ruang antara selaput pembungkus paru-paru dan paru-paru. Pleura adalah selaput pembungkusnya, sedangkan cavum pleura adalah rongga yang terletak di antara paru-paru dan dinding dada.

Normalnya, cairan pada pleura memang ada, tetapi sedikit, dan berfungsi sebagai pelumas agar paru-paru dapat kembang kempis dengan lancar. Namun, pada kondisi efusi pleura, cairan menumpuk terlalu banyak dan malah menekan paru-paru. 

Baca juga: 4 Manfaat Ubi untuk Paru-paru Sehat

Lebih Lanjut tentang Efusi Pleura

Efusi pleura bisa dibilang merupakan kondisi yang sangat serius. Perlu diketahui, efusi pleura yang masih bisa menyebabkan kematian. Mengutip laporan dalam Journal of Pulmonary & Respiratory Medicine, disebutkan bahwa sebanyak 15 persen pasien yang didiagnosis efusi pleura, meninggal dalam waktu 30 hari.

Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala efusi pleura dan segera mencari pertolongan medis, agar bisa mendapatkan penanganan. Gejala efusi pleura dapat bervariasi, tergantung apa penyebab utamanya. Sebab, ada kalanya penumpukan cairan pada pleura tidak selalu berhubungan dengan masalah pada paru-paru.

Gejala umum dari efusi pleura yang perlu diwaspadai, yaitu:

  • Nyeri dada;
  • Batuk kering;
  • Demam;
  • Sering cegukan;
  • Kesulitan bernapas saat berbaring;
  • Sesak napas.

Jika sudah timbul gejala nyeri dada dan sesak napas, segera cara pertolongan medis atau pergi ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat, agar bisa segera mendapatkan penanganan. Namun, jika belum ada dua gejala tersebut dan kamu merasa khawatir akan gejala-gejala lain yang dirasakan, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter, kapan dan di mana saja. 

Baca juga: Kerja Kantoran Terancam Kena Kanker Paru-Paru

Apa yang Jadi Penyebab Efusi Pleura?

Penyebab efusi pleura cukup bervariasi, tergantung jenisnya. Ada dua jenis efusi pleura, yaitu transudat dan eksudat. Keduanya dibagi berdasarkan organ mana yang menyebabkannya.

Berikut akan dijelaskan satu persatu kedua jenis efusi pleura tersebut, dan hal-hal yang bisa menyebabkannya:

1.Efusi Pleura Transudat

Efusi pleura transudat adalah kondisi ketika penumpukan cairan pada pleura disebabkan oleh cairan yang keluar dari pembuluh darah. Cairan tersebut mengandung protein dan asam laktat yang lebih rendah, dibanding jenis efusi pleura eksudat. 

Berikut beberapa kemungkinan penyebab efusi pleura transudat:

  • Penyakit gagal jantung kongestif. Ketika jantung tidak dapat memompa darah yang cukup ke seluruh tubuh, sehingga mengganggu proses pembentukan dan penyerapan cairan pada pleura.
  • Sirosis hati. Kondisi ini disebut juga dengan istilah hepatic hydrothorax.
  • Sindrom nefrotik. Terjadi ketika ginjal mengeluarkan terlalu banyak protein dalam cairan tubuh, sehingga memengaruhi kadar cairan pada pleura.

2.Efusi Pleura Eksudat

Efusi pleura jenis ini disebabkan oleh peradangan pada pleura, karena adanya masalah pada paru-paru, seperti:

  • Pneumonia. Infeksi pada salah satu atau kedua bagian paru-paru, sehingga menyebabkan cairan berkumpul di pleura.
  • Limfoma. Kanker yang menyerang sistem limfatik tubuh, sehingga memengaruhi aliran dan produksi cairan pada pleura.
  • Emboli paru. Terjadi akibat meningkatnya cairan interstisial di paru-paru, karena iskemia atau pelepasan sitokin vasoaktif.
  • Kanker paru. Sel kanker pada paru-paru dapat berakibat fatal pada produksi cairan di pleura.
  • Tuberkulosis (TBC).

Baca juga: Jangan Sepelekan Penyakit Paru-Paru Basah! Ini Ciri & Tips Mencegahnya

Selain beberapa kondisi tersebut, efusi pleura dapat meningkat risikonya karena beberapa faktor, seperti:

  • Kebiasaan merokok.
  • Kebiasaan minum minuman beralkohol
  • Pernah mengidap penyakit atau kondisi-kondisi medis yang telah disebutkan di atas.
  • Pernah mengidap tekanan darah tinggi.
  • Pernah menjalani prosedur dialisis peritoneal pada ginjal.
  • Menjalani pengobatan kanker yang mempengaruhi bagaimana tubuh menahan cairan.

Beberapa penyebab dan faktor risiko tersebut hanyalah referensi secara umum. Untuk tahu apa penyebab pasti dari efusi pleura yang dialami, dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut dan penilaian dari dokter atas kondisi pengidap.

Referensi:
Journal Of Pulmonary & Respiratory Medicine. Diakses pada 2020. Mortality of Hospitalized Patients with Pleural Effusions.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Pleural Effusion: Symptoms, Causes, Treatments.