Mengenal Dermatitis Atopik, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   04 Maret 2024

"Dermatitis atopik merupakan masalah kulit yang ditandai dengan gatal-gatal, kulit kering dan meradang. Pengobatannya perlu disesuaikan dengan faktor pemicunya."

Mengenal Dermatitis Atopik, Penyebab, Gejala, dan Cara MengobatinyaMengenal Dermatitis Atopik, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Halodoc, Jakarta – Dermatitis atopik atau eksim adalah masalah kulit yang menyebabkan gatal-gatal dan meradang. Biasanya, kondisi ini lebih rentan menimpa anak kecil ketimbang orang dewasa. 

Walaupun tidak menular, eksim bisa sangat mengganggu karena kulit menjadi kering dan gatal terus menerus. Walaupun kondisinya menghilang, eksim seringkali mudah kambuh kembali apabila bertemu pemicunya. Namun, kamu bisa mencegahnya dengan mengetahui berbagai penyebab dermatitis atopik berikut ini!

Berbagai Penyebab Dermatitis Atopik

Ada berbagai hal yang bisa memicu eksim. Beberapa diantaranya mungkin tidak bisa kamu hindari. Namun, sebagian besar faktor pemicunya bisa kamu cegah.

Berikut berbagai penyebabnya:

1. Faktor genetik

Kondisi ini ternyata bisa berasal dari faktor genetik alias keturunan. Jadi, apabila ada salah satu atau kedua orang tua yang mengidap eksim, kemungkinan besar sang anak akan mengalaminya. 

Eksim bisa diatasi dengan menggunakan obat-obatan sejenis cream atau salep. Cek rekomendasinya di sini: “Ini 5 Pilihan Obat untuk Mengatasi Dermatitis pada Kulit”.

2. Gangguan fungsi barier kulit

Pengidap dermatitis atopik cenderung memiliki barier atau lapisan kulit yang lemah. Padahal, lapisan ini berperan besar untuk melindungi kulit dari pengaruh lingkungan. 

Lemahnya barier lantas membuat kulit mudah kehilangan kelembapannya. 

Akibatnya, berbagai alergi, iritan atau bakteri yang menempel pada kulit mudah memicu peradangan atau bahkan reaksi alergi.

3. Reaksi alergi

Dermatitis atopik juga berkaitan erat dengan reaksi alergi terhadap bahan-bahan tertentu. Misalnya, alergi makanan, alergi udara, atau kontak langsung dengan iritan seperti deterjen atau bahan kimia rumah tangga. Reaksi alergi ini kemudian memicu peradangan kulit dan gejala eksim.

4. Faktor lingkungan bisa sebabkan dermatitis atopik

Lingkungan juga menjadi faktor penyumbang dermatitis. Faktor ini bisa berupa debu, serbuk sari, polusi udara, cuaca dingin atau kering. Rendahnya kelembapan udara juga bisa memperburuk gejala dermatitis atopik.

5. Gangguan sistem kekebalan tubuh

Perubahan dalam respons sistem kekebalan tubuh juga bisa memicu peradangan kulit. Pengidap eksim umumnya memiliki respons imun yang berlebihan terhadap rangsangan tertentu. Akibatnya, muncul peradangan dan gejala dermatitis. 

Kenali Gejala Dermatitis Atopik

Gejala utamanya adalah kulit yang meradang, kemerahan dan disertai gatal-gatal. Apabila kamu menggaruknya, bagian kulit rentan mengalami infeksi.

Tanda-tanda kulit yang infeksi, yaitu: 

  • Kulit semakin kering atau basah, memerah dan terlihat meradang.
  • Keluarnya cairan dari kulit
  • Timbul kerak kuning di permukaan kulit atau bintik-bintik kecil berwarna putih kekuningan.
  • Kulit menjadi bengkak dan sakit
  • Tidak enak badan, tubuh terasa panas dan menggigil.

Ketahui bahwa kulit yang infeksi bisa tampak basah atau kering. Untuk lebih jelasnya, baca lebih lanjut di sini: “Ketahui Perbedaan Eksim Basah Vs Eksim Kering”. 

Apa Pilihan Pengobatannya?

Pilihan pengobatannya tentu dokter sesuaikan dengan pemicu dermatitis atopik. Berikut berbagai opsinya:

1. Perawatan topikal

Opsi berikut ini menggunakan obat yang berbentuk salep. Dokter bisa meresepkan jenis obat salep berikut ini:

  • Krim atau salep kortikosteroid untuk mengurangi peradangan dan gatal pada kulit.
  • Salep atau krim imunosupresa, seperti tacrolimus atau pimekrolimus. Fungsinya untuk mengendalikan peradangan dan mengurangi gatal pada kulit.
  • Krim pelembap guna menjaga kelembapan kulit dan mengurangi gejala kering dan pecah-pecah.

2. Perawatan sistemik

Selain obat salep, dokter juga bisa meresepkan obat-obatan oral berikut ini:

  • Antihistamin untuk mengurangi gatal pada kulit dan membantu meningkatkan kualitas tidur.
  • Obat imunosupresan seperti siklosporin atau azatioprin untuk mengendalikan peradangan.

3. Menghindari pemicu dermatitis atopik

Dokter biasanya meminta kamu untuk mengidentifikasi faktor pemicu gatal. Tujuannya, agar kamu bisa menghindarinya sehingga dermatitis atopik tidak mudah kambuh. 

4. Perawatan kulit untuk dermatitis atopik

Dokter juga menganjurkan perawatan kulit harian seperti berikut untuk mencegah kambuhnya dermatitis atopik:

  • Gunakan krim pelembap bebas pewangi secara teratur untuk menjaga kelembapan kulit. Oleskan krim pelembap setelah mandi atau mencuci tangan.
  • Hindari penggunaan sabun atau produk pembersih yang keras. Gunakan pembersih kulit yang lembut dan bebas pewangi.
  • Usahakan untuk tidak menggaruk kulit, karena hal ini dapat memperburuk peradangan dan menyebabkan infeksi.
  • Hindari penggunaan pakaian yang terlalu ketat atau berbahan kasar yang dapat mengiritasi kulit. Kenakan pakaian yang lembut dan longgar.

Itulah informasi seputar eksim yang perlu kamu ketahui. Jika punya pertanyaan lain seputar masalah kulit yang satu ini, jangan ragu untuk menghubungi dokter terpercaya di Halodoc.✔️

Kamu juga bisa mencari obat, suplemen, dan produk kesehatan lainnya di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya dikirim dari apotek tepercaya!

Referensi:
National Institute of Arthritis and Muscoloskeletal and Skin Disease. Diakses pada 2023. Atopic Dermatitis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Atopic dermatitis (eczema).
National Health Service. Diakses pada 2023. Atopic eczema.