Mengenal BVM atau Ambubag dan Cara Menggunakannya
“BVM atau bag valve mask merupakan alat yang digunakan saat keadaan darurat, untuk membantu seseorang bernapas dengan normal. Alat ini hanya boleh digunakan oleh tenaga medis profesional.”
Halodoc, Jakarta – Bag Valve Mask (BVM) atau ambubag adalah alat medis untuk memberikan ventilasi kepada seseorang yang tidak bisa bernapas secara normal dalam keadaan darurat.
Dalam penggunaannya, BMV melibatkan bantuan tenaga medis, yang secara manual memompa oksigen ke paru-paru seseorang, menggunakan kantong yang dapat menggembung sendiri, untuk mensimulasikan pernapasan.
Nah, pada artikel ini akan membahas mengenai BVM dan penggunaannya secara lebih rinci.
Apa Itu Bag Valve Mask (BVM) dan Fungsinya?
BVM adalah perangkat genggam dalam pengobatan darurat, untuk memberikan ventilasi tekanan positif kepada pasien yang tidak dapat bernapas secara normal.
Alat ini biasanya digunakan kepada pasien yang mengalami serangan jantung, gangguan pernapasan, trauma, atau kecelakaan yang menyebabkan seseorang tidak dapat bernapas dengan baik.
Perangkat BVM dapat memberikan ventilasi yang cepat dan efektif menjaga agar tubuh tetap mendapatkan oksigen yang cukup dan mencegah hipoksia (rendahnya kadar oksigen dalam sel-sel tubuh) sampai prosedur jalan napas yang lebih lanjut. Contohnya, intubasi atau penempatan perangkat jalan napas supraglotis.
Peralatan BVM
Sebelum memberikan oksigen kepada pasien, persiapkan beberapa peralatan pendukung, yaitu:
- Alat Perlindungan Diri (APD) secara keseluruhan seperti masker, pelindung mata, dan sarung tangan.
- Kantung yang dapat menggembung sendiri
- Masker dengan ukuran bervariasi, untuk menyalurkan oksigen kepada pasien.
- Selang oksigen.
- Sumber oksigen (100 persen oksigen, 15L/menit).
- Katup PEEP, yang membantu menjaga tekanan di saluran udara bagian bawah selama pernapasan.
- Tabung untuk menahan saluran udara terbuka.
Bagaimana Cara Kerja BVM
Kantung yang dapat menggembung sendiri dipasangkan ke katup dan kemudian ke masker wajah. Ujung lain dari kantong disambungkan ke tangki yang berisi oksigen 100 persen. Kemudian, petugas medis menempatkan masker wajah di atas hidung dan mulut pasien, lalu secara manual meremas kantong tersebut.
Meremas kantong bertujuan untuk mendorong oksigen ke paru-paru pasien, tindakan ini merupakan bentuk untuk mereplikasi proses pernapasan.
Tenaga medis akan memasang katup PEEP ke masker katup kantong, untuk membantu menjaga tekanan di dalam paru-paru. Hal ini membantu mencegah kerusakan pada kantung udara halus di paru-paru, yaitu alveoli. Ketahui juga alat bantu pernapasan lainnya di laman berikut, “Kenali 6 Jenis Alat Bantu Pernapasan dan Cara Kerjanya.”
Langkah-langkah Menggunakan BVM
Penggunaan BVM hanya dilakukan oleh tenaga medis profesional. Berikut langkah-langkahnya:
- Berdiri di belakang pasien dan miringkan dagunya sedikit ke atas untuk membuka jalan napasnya.
- Masukkan tabung ke dalam mulut pasien untuk mencegah lidah menutupi jalan napas. Tenaga medis mungkin juga akan memasukkan selang ke dalam hidung jika tenggorokan tersumbat.
- Letakkan masker di atas hidung dan mulut orang tersebut, dan berikan tekanan pada masker dengan satu tangan untuk menjaga penutupnya tetap rapat.
- Sebelum memasang oksigen, peras kantong yang dapat menggembung sendiri, biarkan udara mengalir ke paru-paru orang tersebut. Kosongkan seluruh kantong selama 1–2 detik lalu lepaskan. Melepaskan kantong memungkinkan untuk mengisi ulang.
- Lanjutkan meremas kantong selama 30 detik sebelum memasang tangki oksigen.
- Pasang oksigen, dan pasien akan diberikan oksigen sebanyak 15 liter dalam satu menit.
Kapan BVM Diperlukan?
Tenaga medis menggunakan BMV dalam keadaan darurat untuk menyediakan pasokan oksigen yang cepat. Seseorang mungkin memerlukan bantuan pernapasan jika mereka mengalami:
- Gagal napas hiperkapnia, yang menyebabkan kadar karbondioksida terlalu tinggi.
- Gagal napas hipoksia, yang merupakan kekurangan oksigen dalam darah.
- Apnea, yaitu saat seseorang berhenti bernapas.
- Penyakit yang mempengaruhi jalan napas.
- Sebelum melakukan prosedur operasi tertentu.
Tanpa jumlah oksigen yang cukup, seseorang dapat mengalami hipoksia. Hipoksia terjadi ketika seseorang tidak memiliki oksigen yang cukup di jaringan tubuhnya. Akibatnya dapat menimbulkan gejala ringan seperti sesak napas dan sakit kepala, serta gejala berat seperti kulit membiru, koma, bahkan kematian.
Nah, itulah informasi mengenai BVM yang perlu kamu ketahui. Ingat prosedur ini hanya dilakukan oleh profesional. Apabila kamu memiliki gangguan pernapasan, kamu bisa konsultasikan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk download Halodoc sekarang.
Referensi:
Medical News Health. Diakses pada 2023. How does using a bag mask device deliver breaths?
Mycprcertificationonline. Diakses pada 2023. Bag Valve Mask: When to use Bag Valve Mask Ventilation and How to use it?.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan