Mengenal 4 Jenis Obat untuk Meringankan Gejala Alzheimer

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   25 Mei 2021
Mengenal 4 Jenis Obat untuk Meringankan Gejala AlzheimerMengenal 4 Jenis Obat untuk Meringankan Gejala Alzheimer

Halodoc, Jakarta - Dari banyaknya penyakit yang dapat menyerang otak, Alzheimer adalah salah satu yang perlu diwaspadai. Penyakit ini menyebabkan penurunan daya ingat serta kemampuan berpikir, bahkan dalam berbicara. Umumnya, penyakit ini ditemui pada para lansia atau mereka di usia 65 tahun ke atas. 

Gejala penyakit Alzheimer cukup beragam, dan biasanya berkembang secara progresif atau perlahan-lahan. Di tahap awal, mungkin pengidapnya mengalami masalah ingat seperti lupa nama tempat, benda, kejadian-kejadian yang belum lama dialami, hingga lupa cara menggunakan suatu barang. Pertanyaannya, apa saja obat yang dapat meringankan gejala Alzheimer

Baca juga: 5 Cara Mencegah Alzheimer Terjadi saat Usia Tua

Terapi Obat-obatan Untuk Pengidap Alzheimer

Sebenarnya belum ada pengobatan yang ampuh untuk mengatasi penyakit ini. Namun, untungnya masih terdapat beberapa jenis obat yang mampu mengurangi gejala alzheimer yang muncul. Obat ini aman dan sudah disetujui oleh FDA Amerika Serikat serta Badan POM.

Berikut ini obat-obat yang bisa digunakan, yaitu:

1.Rivastigmin

Rivastigmin (Exelon) adalah salah satu obat yang digunakan untuk mengatasi Alzheimer. Obat ini tersedia dalam bentuk kapsul yang bisa diminum dua kali sehari dan patch transdermal (plester seperti koyo). Mereka yang mengalami gejala Alzheimer berat, biasanya diberikan obat dalam bentuk transdermal ketimbang oral. 

Obat ini perlu mendapat perhatian khusus, apalagi untuk mereka yang memiliki bobot tubuh kurang dari 50 kilogram. Rivastigmin menimbulkan efek samping seperti mual dan muntah sehingga berisiko menurunkan berat badan secara drastis.

Jenis obat ini bisa diminum bersama makanan, sementara obat dalam bentuk plester dapat tempelkan sekali sehari pada punggung bawah atau atas. Perlu dicatat, kamu dilarang menempelkan obat pada bagian tubuh yang sama selama 14 hari.

Selain mual dan muntah, efek samping yang terjadi selama penggunaan obat ini, yaitu:

  • Dermatitis alergi.
  • Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, dan diare.
  • Memengaruhi kerja jantung.
  • Memengaruhi kemampuan koordinasi otak.
  • Baca juga: 7 Cara Cegah Pikun pada Lansia

2.Donepezil

Obat selanjutnya yang dapat diandalkan untuk mengurangi gejala Alzheimer tingkat berat hingga rendah adalah donepezil. Obat ini biasa digunakan untuk pengobatan cedera otak dan penyakit Parkinson yang disebabkan oleh demensia. Sama seperti rivastigmin, efek samping yang umum terjadi seperti adalah muntah.

Namun pengidap bisa merasakan efek samping lain seperti insomnia, diare, dan infeksi. Pada 2015 Badan POM mengingatkan adanya 2 risiko yang jarang terjadi tapi berpotensi serius dari penggunaan obat ini, yaitu kerusakan otot (rhabdomyolysis) dan gangguan neurologis yang disebut neuroleptic malignant syndrome (NMS). Oleh karenanya, sebelum menggunakan obat ini, kamu wajib diskusi dulu dengan dokter.

Baca juga: Penyakit Rosacea Bisa Picu Risiko Alzheimer, Benarkah

3.Galantamin

Galantamin (Reminyl) tersedia dalam kapsul maupun tablet. Obat ini tergolong aman dan dapat diminum saat sarapan atau makan malam. Namun untuk lebih pastinya, tanyakan dokter serta apoteker tentang anjuran minum obat Alzheimer yang satu ini.

Jika sebelumnya kamu menggunakan obat donepezil atau rivastigmin (kelompok obat kolinesterase) maka kamu harus menunggu hingga 7 hari untuk minum galantamin, supaya efek samping obat sebelumnya sudah hilang.

Sementara pasien yang tidak mengalami efek samping akibat donepezil atau rivastigmin dapat memulai terapi galantamin sehari segera setelah penghentian terapi sebelumnya. Efek samping yang dapat muncul saat menggunakan obat ini antara lain reaksi kulit, seperti ruam-ruam.

4.Memantin

Memantin (Abixa) adalah obat yang tersedia dalam bentuk tablet dan bisa digunakan sebelum atau sesudah sarapan. Obat ini memiliki efek samping, yaitu menimbulkan masalah pada kulit seperti efek dari galantamin. Efek samping paling parah yang mungkin terjadi adalah masalah pada kornea. Maka itu, penggunaannya harus sesuai anjuran dan pengawasan dokter.

Mau tahu lebih jauh mengenai obat-obatan untuk mengatasi Alzheimer? Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Kamu bisa memeriksakan diri ke rumah sakit pilihan. Sebelumnya, buat janji dengan dokter di aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit. Praktis, kan?



Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Diseases and Conditions. Alzheimer’s Disease.
BPOM RI. Diakses pada 2021. Cek BPOM. Donepezil. 
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2021. Donepezil.
Medscape. Diakses pada 2021. Memantine.