Mengapa Ibu Hamil Perlu di Tes Hepatitis B?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   15 Juni 2020
Mengapa Ibu Hamil Perlu di Tes Hepatitis B?Mengapa Ibu Hamil Perlu di Tes Hepatitis B?

Halodoc, Jakarta - Semua ibu hamil harus melakukan tes hepatitis B (HBV) pada kunjungan pranatal pertama. Tes ini juga sudah menjadi rekomendasi dari organisasi kesehatan baik dunia maupun di Indonesia. Tes hepatitis B pada ibu hamil merupakan cara termudah untuk mengidentifikasi infeksi virus hepatitis B sejak dini. 

Dengan dilakukannya tes hepatitis B, maka infeksi virus dapat dicegah pada orangtua dan anak sebelum atau selama kelahiran. Terlebih lagi penularan hepatitis B dari ibu ke anak sangat harus diwaspadai. Jadi jika tes Hepatitis B dilakukan pada ibu hamil, risiko pun dapat dikurangi atau dicegah selama kehamilan.

Alasan Ibu Hamil Perlu Tes Hepatitis B

Hepatitis B adalah infeksi virus yang menyerang hati. Virus dapat menyebar melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi, termasuk penyebaran darah dan sekresi vagina saat melahirkan. Salah satu penularan yang umum terjadi yaitu antara ibu dan bayi selama kehamilan atau persalinan. 

Tanpa pengobatan profilaksis, bayi yang terlahir dari ibu dengan hepatitis B memiliki peluang 40 persen tertular. Menghindari penularan infeksi dari ibu ke bayi adalah upaya yang harus dilakukan, karena infeksi hepatitis B dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan yang berkelanjutan. Termasuk infeksi kronis, sirosis hati, dan kanker. 

Baca juga: Waspadai 5 Gejala Hepatitis B yang Datang Diam-Diam

Perlu diwaspadai, seperempat bayi yang mengembangkan bentuk kronis hepatitis B dan akhirnya meninggal karena penyakit hati kronis. Selain itu, karena ibu hamil dianggap berisiko tinggi mengalami dan menularkan hepatitis B, maka sangat dianjurkan untuk melakukan tes hepatitis B sejak awal atau bahkan sebelum kehamilan.

Biasanya, setelah tes awal pada kunjungan prenatal pertama, dokter akan mengulangi tes hepatitis B pada usia kandungan 26 hingga 28 minggu. Kemudian tes diulangi kembali saat usia kandungan 36 minggu dan beberapa waktu sebelum persalinan. 

Jika ternyata infeksi virus Hepatitis B ditemukan, dokter dapat segera mengambil langkah pencegahan komplikasi dan penularan. Beberapa pilihan perawatan yang dapat membantu mengurangi penularan ibu ke anak. Ini termasuk obat antivirus untuk ibu dan anak dengan viral load tinggi atau pengobatan imunoglobulin hepatitis B untuk neonatus. 

Vaksin hepatitis B tiga bagian juga akan diberikan pada bayi baru lahir, apapun status virus hepatitis B pada ibunya. Dosis pertama harus diberikan beberapa jam setelah melahirkan. 

Baca juga: Cara Mengatasi Gangguan yang Ditimbulkan Hepatitis B

Tes hepatitis B pada semua ibu hamil difokuskan untuk mengidentifikasi infeksi virus sejak dini dan ini penting. Jika ibu sedang hamil atau mencurigai bahwa sedang hamil, sebaiknya segera bicarakan pada dokter kandungan melalui aplikasi Halodoc untuk dapat membuat janji melakukan kontrol kehamilan di rumah sakit. Tanyakan mengenai tes virus hepatitis B dan pemeriksaan lainnya yang mungkin vital bagi kesehatan ibu dan janin yang sedang berkembang. 

Jenis Tes Hepatitis B pada Ibu Hamil

Tes hepatitis B dilakukan pada awal kehamilan, diulangi pada minggu 26-28, serta minggu 36 sebelum persalinan. Berikut jenis tes Hepatitis B yang dilakukan:

  • Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg)

Tes hepatitis B biasanya dilakukan dengan Rapid Diagnostic Test (RDT) Hepatitis B surface Antigen (HBsAg). HBsAg akan mendeteksi keberadaan virus hepatitis B dalam darah. Tes ini juga mampu mendeteksi hepatitis B lebih awal sebelum gejala muncul. Jika hasilnya positif, ibu telah terinfeksi dan berisiko menularkan pada janin dalam kandungan.

  • Hepatitis B Surface Antibody (anti-HBs)

Hepatitis B surface antibody (anti-HBs), yang dilakukan dengan mendeteksi sistem kekebalan tubuh terhadap virus hepatitis B. Saat hasilnya positif, maka ibu telah terlindung dari virus hepatitis B. Ini menunjukkan bahwa ibu telah kebal terhadap virus hepatitis B, dan tidak dapat menularkannya pada janin dalam kandungan.

Baca juga: Prosedur Tes HBsAg untuk Mendiagnosis Hepatitis B

  • Total Hepatitis Core Antibody (anti-HBc)

Ini digunakan untuk mendeteksi infeksi hepatitis B akut dan kronis pada ibu hamil. Selain itu, cara ini juga digunakan untuk mendeteksi adanya antibodi hepatitis B pertama, yang mampu bertahan seumur hidup. Antibodi inti tidak memberikan perlindungan terhadap virus hepatitis B, sehingga ketika hasil tes positif, hal tersebut menunjukkan bahwa ibu hamil telah terinfeksi virus hepatitis B.

Jadi, itulah pentingnya pemeriksaan hepatitis B pada ibu hamil. Jangan sampai terlupa ya!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Why the First Prenatal Visit Should Involve a Hepatitis B Test
Hepatitis B Foundation. Diakses pada 2020. Pregnancy and Hepatitis B