Mengapa Ankylosing Spondylitis Lebih Rentan Menyerang Remaja?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   15 Juli 2020
Mengapa Ankylosing Spondylitis Lebih Rentan Menyerang Remaja?Mengapa Ankylosing Spondylitis Lebih Rentan Menyerang Remaja?

Halodoc, Jakarta – Jangan mengabaikan nyeri punggung yang tidak kunjung sembuh. Kondisi ini menjadi tanda gangguan kesehatan yang dikenal sebagai ankylosing spondylitis. Ankylosing spondylitis terjadi ketika ada peradangan kronis yang menyebabkan celah antara ruas tulang belakang menjadi tertutup. Jika tidak diatasi dengan tepat, ankylosing spondylitis menyebabkan perubahan postur tubuh pada pengidapnya, seperti bungkuk.

Baca juga: Waspada, Ankylosing Spondylitis Bisa Sebabkan Kerusakan Tulang Belakang

Kelainan genetik menjadi salah satu penyebab mengapa seseorang mengalami ankylosing spondylitis. Selain itu, ankylosing spondylitis adalah salah satu gangguan kesehatan dengan perkembangan yang lambat. Inilah mengapa gejala sering dialami saat pengidap memasuki usia remaja. Mengapa demikian? Simak ulasan berikut ini!

Ini Alasan Ankylosing Spondylitis Rentan Menyerang Remaja

Spondilitis ankilosa atau ankylosing spondylitis adalah gangguan kesehatan yang dapat menyerang siapa saja, baik wanita maupun pria. Kondisi ini terjadi akibat adanya peradangan kronis yang membuat celah ruas tulang belakang menjadi tertutup. Hal ini mengakibatkan tulang belakang kehilangan kelenturan dan meningkatkan risiko perubahan postur tubuh pada pengidapnya. 

Melansir Mayo Clinic, tanda utama dari ankylosing spondylitis adalah nyeri dan kaku pada bagian punggung hingga ke pinggul. Nyeri akan semakin terasa parah ketika pengidap tidak melakukan perubahan posisi dalam waktu yang cukup lama dan pada pagi hari. Gejala lain yang dialami pengidap ankylosing spondylitis, seperti demam, mudah lelah, peradangan pada jari-jari, kulit kemerahan, hingga gangguan pernapasan.

Lalu, mengapa ankylosing spondylitis rentan menyerang remaja? Melansir National Health Service UK, pengidap ankylosing spondylitis tidak menyadari gangguan ini akibat gejala yang berkembang secara bertahap. Kondisi ini menyebabkan ankylosing spondylitis memerlukan waktu bulanan atau bahkan tahunan baru terdeteksi oleh pengidapnya.

Cukup banyak pengidap yang menyadari kondisi ini setelah beranjak remaja akibat perubahan postur tubuh yang dialami. Selain itu, gejala yang sering muncul dan menghilang menjadi alasan gejala ankylosing spondylitis kerap dihiraukan.

Baca juga: Seberapa Efektif Fisioterapi untuk Tangani Ankylosing Spondylitis?

Adanya kelainan gen HLA B27 disebut menjadi faktor penyebab seseorang mengalami ankylosing spondylitis. Ada beberapa faktor lainnya yang meningkatkan risiko seseorang rentan alami ankylosing spondylitis. Di antaranya seperti berjenis kelamin pria, masih remaja atau memasuki usia 30 tahun, dan memiliki riwayat keluarga dengan ankylosing spondylitis.

Jangan ragu untuk gunakan aplikasi Halodoc dan bertanya langsung pada dokter mengenai keluhan kesehatan yang berkaitan dengan ankylosing spondylitis. Segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat apabila kamu alami nyeri punggung atau bagian tulang belakang dalam waktu yang lama. Tentunya pemeriksaan dilakukan untuk memastikan penyebab nyeri punggung yang kamu alami.

Turunkan Risiko Gejala dengan Pengobatan

Ada beberapa tahapan pemeriksaan ankylosing spondylitis yang perlu diketahui. Pemeriksaan fisik dilakukan oleh dokter untuk melihat gejala yang dialami dan mengetahui berapa lama kamu mengalami gejala dari ankylosing spondylitis.

Pemeriksaan darah juga akan dilakukan untuk memastikan peradangan atau adanya infeksi dalam tubuh. Tes pencitraan atau pemindaian dilakukan untuk memastikan tulang belakang dengan foto rontgen, CT Scan, atau MRI. Selain itu, pemeriksaan genetik dilakukan untuk memastikan apakah pengidap memiliki gen HLA B27 yang menyebabkan seseorang mengalami ankylosing spondylitis.

Ankylosing spondylitis tidak dapat ditangani secara khusus. Perawatan dan pengobatan dilakukan untuk menurunkan gejala yang dialami. Ada beberapa perawatan yang dilakukan, seperti fisioterapi, penggunaan jenis obat-obatan, dan tindakan operasi. 

Baca juga: Pola Hidup Sehat untuk Pengidap Spondylosis

Hindari pengonsumsian alkohol dan jalani pola hidup sehat agar tulang kamu semakin sehat. Melansir Everyday Health, pengonsumsian alkohol dapat menyebabkan tulang menjadi sangat rapuh dan semakin berisiko alami gangguan pada tulang, seperti ankylosing spondylitis atau osteoporosis.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Ankylosing Spondylitis
Everyday Health. Diakses pada 2020. 10 Ways to Prevent Long Term Joint Damage from Ankylosing Spondylitis
National Service UK. Diakses pada 2020. Ankylosing Spondylitis