Mengalami Kalazion, Inilah Cara Mengobatinya
Halodoc, Jakarta - Kalazion adalah pembengkakan kecil atau benjolan di kelopak mata. Gangguan ini mungkin mulai sebagai area kecil, merah, dan lunak di kelopak mata. Beberapa hari kemudian, hal tersebut bisa berubah menjadi benjolan yang tidak menyebabkan nyeri di kelopak mata.
Kalazion mirip dengan benjolan atau bintil yang dapat muncul pada kelopak mata yang disebut tembel. Tidak seperti kalazion, sebuah tembel dapat disebabkan oleh infeksi bakteri di akar bulu mata dan benjolan muncul di tepi kelopak mata.
Terkadang kalazion dapat dimulai dengan tembel pada bagian dalam kelopak mata. Tembel yang terjadi dapat menyakitkan, sedangkan kalazion umumnya tidak. Selain itu, kalazion muncul lebih jauh ke belakang di kelopak mata. Namun, pengobatan untuk kedua gangguan tersebut dapat serupa.
Penyebab Kalazion
Sebelum memasuki pembahasan tentang pengobatan dari gangguan pada kelopak mata tersebut, ada baiknya untuk mengetahui hal yang menyebabkannya. Penyebab munculnya kalazion pada seseorang tidak selamanya dapat diidentifikasi. Namun, gangguan tersebut lebih sering terjadi pada seseorang yang mengalami blepharitis atau radang pada kelopak mata dan rosacea.
Seseorang dengan rosacea, ditandai dengan kemerahan pada wajah dan benjolan yang bengkak di bawah kulit, cenderung memiliki masalah mata tertentu, sehingga menyebabkan kalazion.
Penyebab rosacea sendiri bisa sulit untuk ditentukan, meskipun lingkungan dan kecenderungan turunan adalah faktor yang mungkin. Mikroorganisme tertentu yang hidup di atau dekat akar bulu mata juga dapat memperburuk peradangan di sekitar mata.
Baca juga: Si Kecil Alami Kalazion, Apakah Berbahaya?
Apa Sajakah Gejalanya?
Pada tahap awal, kalazion muncul sebagai area kecil, merah, atau meradang pada kelopak mata. Dalam beberapa hari, peradangan yang terjadi dapat berkembang menjadi benjolan yang tidak nyeri dan tumbuh dengan lambat.
Kalazion dapat muncul di kelopak mata atas atau bawah, tetapi lebih sering terjadi pada kelopak mata atas. Meskipun umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, gangguan tersebut dapat menyebabkan mata menjadi berair dan sedikit teriritasi. Kalazion yang sangat besar dapat menekan bola mata, yang dapat menyebabkan penglihatan kabur.
Baca juga: Sama-Sama Menyerang Mata, Ini Perbedaan Bintitan dan Kalazion
Lakukan Langkah Pengobatan Ini
Jika kamu rentan mengalami kalazion, dokter akan meresepkan hal-hal yang bersifat pencegahan. Misalnya membersihkan kelopak mata, mengoleskan obat pada kelopak mata, dan bahkan menggunakan obat oral untuk kondisi yang mendasarinya.
Obat oral yang paling sering diresepkan untuk blepharitis dan disfungsi kelenjar meibom adalah antibiotik seperti doksisiklin. Antibiotik topikal dan oral biasanya tidak efektif sebagai pengobatan langsung untuk kalazion, yang tidak disebabkan oleh infeksi aktif.
Jika kamu mengalami kalazion, dokter mata mungkin meminta kamu secara teratur memberikan kompres hangat dan lembap di bagian luar kelopak mata tertutup untuk meningkatkan drainase dari kelenjar minyak yang tersumbat mata.
Gangguan dengan ukuran kecil dan tidak mencolok mungkin tidak memerlukan perawatan sama sekali. Namun, beberapa penyumbatan yang menyebabkan kalazion tidak hilang dengan sendirinya. Hal ini mungkin akan berukuran sama atau bahkan tumbuh lebih besar.
Dalam kasus kalazion yang menyusahkan dan persisten, kamu dapat melakukan operasi di rumah sakit sederhana untuk menghilangkannya. Dokter bedah mata akan menggunakan anestesi lokal untuk mematikan rasa di daerah tersebut sebelum membuat sayatan kecil, biasanya dari bawah kelopak mata untuk membersihkan isi lesi tanpa bekas luka yang terlihat.
Prosedur alternatif melibatkan menyuntikkan kalazion dengan kortikosteroid untuk memungkinkan drainase yang lebih baik. Efek samping potensial dari injeksi steroid adalah mencerahkan kulit di sekitarnya, yang bisa lebih bermasalah pada orang berkulit gelap.
Dalam kasus ketika kalazion berulang pada bagian yang sama dari kelopak mata, jaringan yang dihilangkan dapat dikirim ke laboratorium untuk mengesampingkan pertumbuhan kanker. Untungnya, kebanyakan kalazion tidak berbahaya.
Baca juga: Benjolan Putih di Kelenjar Air Mata, Apa Penyebabnya?
Itulah pembahasan tentang cara pengobatan kalazion yang dapat kamu lakukan. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal gangguan tersebut, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan