Mengalami Anemia saat Hamil, Apa Saja Gejalanya?
Halodoc, Jakarta - Ketika hamil, ibu wajib menjaga kesehatan. Bukan tanpa alasan, jika ibu sakit, bukan tidak mungkin janin yang sedang bertumbuh dan berkembang dalam rahim ibu pun turut terkena dampaknya. Seperti ketika ibu terserang anemia.
Anemia memang menjadi salah satu gangguan kesehatan yang kerap terjadi pada ibu hamil. Tanpa adanya penanganan segera, anemia yang terjadi pada ibu hamil akan membuat ibu lebih berisiko mengalami berbagai komplikasi kehamilan, seperti mengalami kelahiran prematur.
Tidak hanya itu, anemia yang menyerang ibu hamil juga bisa mengakibatkan ibu rentan mengalami depresi dan kematian setelah persalinan. Sementara pada janin, anemia yang diidap ibu meningkatkan risiko kelahiran dengan berat badan yang rendah.
Baca juga: Mengidap Anemia saat Hamil, Apakah Berbahaya?
Mengenali Berbagai Gejala Anemia saat Hamil
Ketika hamil, ibu membutuhkan banyak sel darah merah guna mendukung tumbuh kembang janin dalam rahim. Jika ibu mengalami anemia, kebutuhan sel darah merah ini jadi tidak terpenuhi, sehingga asupan oksigen yang dialirkan ke seluruh tubuh dan janin pun menjadi lebih terbatas.
Sayangnya, anemia yang terjadi pada ibu hamil sering kali tidak menunjukkan gejala sehingga menjadi sulit terdeteksi. Gejala baru terlihat jika anemia yang ibu alami telah berkembang semakin buruk. Biasanya, ibu hamil akan merasakan beberapa hal berikut:
- Tubuh terasa lemah dan menjadi mudah lelah.
- Nyeri pada dada dan sakit kepala.
- Denyut jantung tidak beraturan.
- Sesak napas.
- Kulit terlihat pucat.
Selain itu, anemia pada ibu hamil bisa saja menunjukkan gejala lain yang tidak biasa atau jarang terjadi, termasuk:
- Sariawan pada bagian pinggir mulut.
- Rambut mengalami kerontokan.
- Terjadi perubahan pada indera perasa.
- Telinga berdenging.
- Merasa gatal-gatal.
Baca juga: 3 Penanganan Anemia Kambuh saat Hamil
Namun, untuk bisa memastikan apakah ibu benar-benar terserang anemia, ibu perlu membuktikannya dengan pemeriksaan darah. Jika ibu memiliki kadar hemoglobin rendah, ibu bisa terindikasi mengalami anemia. Apalagi jika ibu merasakan gejala seperti yang disebutkan tadi.
Jadi, pastikan ibu selalu memeriksakan kondisi kehamilan secara rutin setiap bulan. Jika ada keluhan, ibu bisa tanyakan dulu pada dokter ahli kandungan melalui aplikasi Halodoc. Buat janji untuk kontrol kandungan ke rumah sakit terdekat pun sekarang sudah bisa di aplikasi Halodoc.
Baca juga: 4 Hal yang Harus Diperhatikan saat Ibu Hamil Alami Anemia
Mengatasi Anemia ketika Hamil
Setiap harinya, ibu hamil membutuhkan asupan zat besi sekitar 27 miligram. Jadi, agar tidak mengalami anemia ketika sedang hamil, ibu wajib:
- Mengonsumsi makanan sumber zat besi, seperti ikan, bayam, daging merah, ayam, kacang dan biji-bijian, tahu, dan telur. Jangan lupa, pastikan ibu juga mengonsumsi makanan bergizi lainnya untuk menunjang kesehatan tubuh.
- Mengonsumsi suplemen zat besi jika memang dibutuhkan. Ibu bisa menanyakan terlebih dahulu pada dokter apakah suplemen zat besi ini diperlukan atau tidak.
- Memenuhi kebutuhan vitamin C harian. Ibu bisa mendapatkan asupan vitamin C ini pada buah-buahan, seperti tomat, kiwi, stroberi, dan jeruk. Kombinasikan asupan makanan kaya vitamin C dan zat besi agar kebutuhan nutrisi tubuh akan dua komponen penting ini terpenuhi.
Selain anemia, ibu hamil juga rentan mengalami banyak masalah kesehatan lainnya. Jadi, pastikan ibu selalu menjaga kesehatan tubuh dan janin dan tidak melewatkan pemeriksaan rutin.