Mendeteksi Depresi pada Anak

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   14 Mei 2018
Mendeteksi Depresi pada AnakMendeteksi Depresi pada Anak

Halodoc, Jakarta — Mendeteksi depresi pada anak tidak selalu mudah karena tidak jarang depresi yang mereka alami juga disertai anxiety disorder. Sekitar 50 persen orang yang didiagnosis mengidap depresi juga mendapat diagnosis anxiety disorder ini. Mendeteksi depresi ini adalah tahap pertama untuk mengatasi depresi pada anak.

Gejala Depresi pada Anak

Perhatikan apakah gejala-gejala ini muncul pada anak:

  1. Anak merasa sedih
  2. Anak mengalami kesulitan tidur atau konsentrasi
  3. Adanya perubahan nilai di sekolah yang signifikan, membuat masalah di sekolah, atau menolak pergi ke sekolah
  4. Adanya perubahan dalam pola makan
  5. Anak selalu merasa marah atau mudah marah
  6. Perubahan mood yang tidak menentu
  7. Anak merasa tidak berarti atau selalu merasa gelisah
  8. Anak sering menangis
  9. Anak menjauh dari teman-temannya dan aktivitas yang dulu dia sukai
  10. Energi anak berkurang
  11. Rasa percaya diri anak menurun
  12. Anak memiliki pikiran soal kematian atau bunuh diri

Gejala terakhir merupakan sinyal penting yang tidak boleh dihiraukan. Bila anak membicarakan soal kematian dan bunuh diri, jangan dibiarkan saja dan segera hubungi pihak profesional. Bicarakan dengan psikolog yang ada di aplikasi Halodoc mengenai cara mengatasi pikiran ini pada anak untuk sementara, sambil menunggu waktu bertemu dengan dokter ahli. Diskusikan cara terbaik untuk mencegah adanya aksi nyata terhadap pikiran anak soal kematian itu.

Kalau kamu menemukan gejala-gejala di atas berlangsung pada anak selama lebih dari dua minggu, apalagi kalau sudah mengganggu kegiatan sehari-hari, kemungkinan anak mengalami depresi. Temui dokter untuk mendiagnosis anak dengan benar. Setelah diagnosis dilakukan, kamu dan dokter bisa mendiskusikan cara mengatasi depresi pada anak.

Depresi sendiri terdiri dari dua jenis: depresi berat dan dysthymia. Depresi berat berlangsung selama paling tidak dua minggu dan bisa terjadi lebih dari sekali pada anak. Depresi ini bisa terjadi setelah anak mengalami kejadian yang membuatnya trauma. Sementara dysthymia adalah bentuk depresi kronis yang lebih ringan, namun berlangsung lama. Jenis depresi ini berlangsung selama paling tidak dua tahun.

(Baca juga: Apakah Anak Ibu Mengalami Depresi? Bantu Kondisinya dengan Tips Berikut)

Mengatasi depresi pada anak bukanlah hal mudah. Kalau kamu butuh bantuan menghadapi depresi pada anak, kamu bisa download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga. Di aplikasi ini, kamu juga bisa pesan antar obat dan cek lab, lho.