Halodoc, Jakarta - Rambut tumbuh ke dalam merupakan kondisi yang ditandai dengan rambut yang tidak tumbuh ke luar permukaan kulit. Penyebabnya sendiri adalah kebiasaan mencukur atau mencabut rambut. Bukan itu saja, memiliki rambut ikal juga berisiko mengalami rambut tumbuh ke dalam. Jika sudah dialami, kondisi tersebut dapat memicu munculnya rasa gatal serta peradangan di kulit sekitarnya. Begini penjelasan selengkapnya.

Baca juga: Waxing Bisa Mengatasi Rambut Tumbuh ke Dalam, Benarkah?

Rambut Ikal Menjadi Penyebab Rambut Tumbuh ke Dalam

Meskipun siapa saja dapat mengalami rambut tumbuh ke dalam, tetapi kondisi ini lebih rentan dialami oleh seseorang dengan rambut ikal. Rambut ikal cenderung menekuk ke belakang dan dapat masuk kembali ke dalam kulit, terutama setelah dicukur atau dipotong. Bukan itu saja, kulit mati di area tersebut dapat menyumbat folikel rambut, sehingga rambut yang seharusnya tumbuh ke luar menjadi terdorong masuk ke dalam kulit.

Sama dengan memiliki rambut ikal, seseorang dengan kadar hormon seksual tertentu memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami rambut tumbuh ke dalam. Berikut ini sejumlah penyebab rambut tumbuh ke dalam lainnya:

• Menarik kulit saat sedang mencukur.
• Mencabut dan meninggalkan patahan rambut.
• Rambut bereaksi saat memasuki kulit, sehingga memicu peradangan.

Dari semua hal yang disebutkan, memiliki rambut ikal menjadi penyebab rambut tumbuh ke dalam yang utama. Untuk mengatasi kondisi ini, kamu perlu mengetahui gejala apa yang terjadi. Berikut sejumlah gejala yang bisa dilihat saat rambut tumbuh ke dalam.

Baca juga: Dicukur atau Dicabut, Mana yang Lebih Baik untuk Bulu Ketiak?

Ini yang Menjadi Gejala Rambut Tumbuh ke Dalam

Rambut tumbuh ke dalam bisa muncul di bagian tubuh mana pun. Pada wanita, kondisi ini sering dialami pada ketiak, organ intim, atau tungkai. Sedangkan pada pria, kondisi ini sering dialami pada jenggot, area sekitar pipi, bahkan kulit kepala. Jika rambut yang tumbuh ke dalam ada di bagian intim, hal tersebut sering kali memicu munculnya bisul di area tersebut. Berikut ini sejumlah gejala yang tampak:

• Adanya benjolan bulat kecil yang terlihat menyerupai jerawat.
• Adanya rasa nyeri dan gatal di daerah yang ditumbuhi rambut.
• Adanya perbedaan warna kulit dibandingkan kulit sekitarnya.
• Adanya luka kecil berisi nanah yang tampak seperti bisul.

Jika gejala yang muncul dibiarkan tanpa penanganan, rambut tumbuh ke dalam dapat memicu sejumlah komplikasi, seperti infeksi bakteri, munculnya jaringan parut atau keloid, serta benjolan pada pori-pori. Jika rambut tumbuh ke dalam terjadi di sekitar pantat, maka benjolan tersebut berisiko menjadi kista pilonidal. Jadi, jangan sepelekan gejala yang muncul, ya.

Baca juga: Cara Tepat Mencukur Bulu Ketiak

Lantas, Adakah Langkah Pencegahan yang Bisa Dilakukan?

Sebelum sejumlah gejala tersebut muncul, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan guna mencegah tumbuhnya rambut ke dalam kulit. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan:

• Jika ingin mencukur, gunakan pisau cukur dengan mata yang tajam.
• Lakukan tes pada kulit sebelum menggunakan bahan waxing. Pada sebagian orang yang tidak cocok, bahan dalam waxing dapat memicu munculnya iritasi.
• Bersihkan kulit dengan air hangat dan sabun sebelum mencukur rambut.
• Gunakan krim atau gel sebelum mencukur. Diamkan beberapa saat agar rambut menjadi lembut dan mudah dicukur.
• Jangan menarik kulit saat sedang mencukur.
• Cukur rambut searah dengan tumbuhnya rambut.

Hal yang tak kalah penting untuk dilakukan adalah membersihkan kulit dengan losion setelah mencukur. Jika sejumlah gejala tersebut tidak ampuh dalam mencegah rambut tumbuh ke dalam, kamu bisa mendiskusikan hal ini dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya.

Referensi:

NHS. Diakses pada 2020. Ingrown Hairs.

Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Ingrown Hair.

Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2020. Ingrown Hairs.

WebMD. Diakses pada 2020. Ingrown Hair.