Melahirkan Normal, Ini Berbagai Hal yang Perlu Diketahui
"Melahirkan normal memiliki manfaat seperti pemulihan yang lebih cepat, risiko komplikasi yang lebih rendah, serta ikatan ibu dan bayi yang lebih kuat. Namun, ada beberapa syarat dan pantangan melahirkan normal yang perlu ibu ketahui."
Halodoc, Jakarta – Melahirkan normal, juga dikenal sebagai persalinan pervaginam, adalah proses persalinan melalui jalan lahir ibu secara alami, tanpa intervensi bedah seperti operasi caesar.
Pada melahirkan normal, kontraksi uterus mendorong bayi melalui panggul ibu dan keluar melalui vagina. Proses ini melibatkan sejumlah fase, yaitu tahap pembukaan serviks, tahap pembukaan sempurna serviks, tahap pengeluaran bayi, dan tahap pengeluaran plasenta.
Apa Saja Syarat Melahirkan Normal?
Tidak semua ibu hamil bisa melahirkan normal. Beberapa syarat yang perlu ibu penuhi, yaitu:
- Perkembangan bayi normal. Melahirkan normal direkomendasikan untuk ibu yang memiliki kehamilan tanpa komplikasi dan perkembangan janinnya normal.
- Presentasi kepala. Ibu hamil bisa melahirkan normal apabila bayi berada dalam presentasi kepala yang memungkinkan persalinan normal.
- Proses persalinan normal sebelumnya. Jika seorang ibu punya riwayat melahirkan secara normal sebelumnya tanpa komplikasi, melahirkan pervaginam dapat menjadi pilihan yang aman dan memungkinkan.
Ketahui Pantangan untuk Melahirkan Normal
Ada pun berbagai kondisi yang membuat ibu pantang untuk melahirkan normal. Berikut beberapa di antaranya:
1. Riwayat operasi sebelumnya
Jika seorang ibu memiliki riwayat persalinan sulit atau operasi panggul sebelumnya, persalinan pervaginam mungkin tidak dokter sarankan.
2. Persalinan ganda atau multipel
Melahirkan bayi kembar cenderung memiliki risiko lebih tinggi. Kondisi ini memerlukan pemantauan dan penanganan medis yang lebih intensif. Dalam beberapa kasus, persalinan pervaginam seringkali tidak disarankan.
3. Preeklamsia berat
Preeklamsia berat adalah hipertensi parah yang terjadi selama kehamilan. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan organ dan mengancam nyawa ibu dan bayi.
Pada kasus ini, melahirkan normal pasti tak dokter sarankan dan butuhintervensi medis yang lebih intensif.
4. Kelainan plasenta
Jika plasenta (ari-ari) menempel di dekat atau menutupi leher rahim (plasenta previa) atau terlepas sebelum waktu persalinan (plasenta previa), melahirkan normal akan sangat berisiko.
5. Malprestasi janin
Juga dikenal sebagai disfungsi malpresentasi, terjadi ketika letak bayi dalam rahim tidak sesuai dengan posisi yang diharapkan pada tahap persalinan. Dalam kondisi normal, bayi seharusnya berada dalam posisi kepala di bawah (posisi kepala di panggul ibu) untuk memudahkan proses persalinan normal.
Ada beberapa jenis malprestasi janin, yaitu:
- Bokong (sungsang): Ketika bagian bokong atau panggul bayi yang berada di bawah, bukan kepala. Ada beberapa variasi posisi bokong, seperti posisi sungsang penuh atau posisi setengah sungsang.
- Lintang: Saat bayi berada dalam posisi melintang atau menyamping di dalam rahim, sehingga bagian tubuhnya menghadap ke samping atau ke atas. Ini termasuk posisi punggung atau posisi bahu.
- Sungsang kompleks: Kondisi ini terjadi ketika bagian bokong bayi berada di bawah, tetapi kaki juga menonjol ke bawah sehingga sulit untuk melahirkan secara normal.
Malprestasi janin dapat meningkatkan risiko komplikasi selama persalinan, seperti sulitnya bayi keluar melalui jalan lahir atau terjepitnya tali pusat.
6. Infeksi atau penyakit menular
Ibu hamil yang mengidap infeksi serius, seperti infeksi saluran kemih yang tidak terkendali, hepatitis, HIV, atau herpes genital, tidak dokter anjurkan untuk melahirkan normal. Hal ini untuk mencegah penularan infeksi pada bayi.
7. Gangguan perdarahan
Jika ibu mengalami gangguan perdarahan yang serius, seperti placenta previa atau abrupsi plasenta (pelepasan prematur plasenta), melahirkan normal dapat membahayakan nyawa ibu dan bayi. Dokter biasanya menyarankan operasi caesar untuk mencegah komplikasi.
8. Makrosomia
Ciri khas dari kondisi ini adalah berat badan janin yang melebihi 4–4,5 kg. Makrosomia bisa menyebabkan bahu bayi terjepit (distosia bahu) apabila tetap dipaksakan lahir secara normal.
Tips Agar Bisa Melahirkan Normal
Jika ibu ingin bisa melahirkan normal, ada beberapa tips yang bisa dilakukan:
1. Rutin melakukan perawatan prenatal
Perawatan prenatal sangat penting untuk memastikan kehamilan berjalan dengan baik. Selama perawatan ini, dokter akan memantau perkembangan dan kesehatan ibu dan bayi, serta memberikan informasi dan saran untuk persalinan normal.
3. Jaga kebugaran fisik
Berolahraga secara teratur selama kehamilan dapat membantu menjaga kebugaran fisik, memperkuat otot-otot, dan mempersiapkan tubuh untuk melahirkan normal.
Konsultasikan dengan dokter terkait jenis dan tingkat olahraga yang aman untuk kehamilan.
3. Praktikkan posisi yang benar selama kehamilan
Ibu juga harus mulai memperhatikan posisi yang baik dan ergonomis selama kehamilan. Hal ini dapat membantu memperbaiki postur tubuh, mengurangi ketidaknyamanan, dan mendorong penempatan bayi dalam posisi yang baik untuk melahirkan normal.
4. Edukasi diri tentang persalinan normal
Pelajari tentang proses persalinan normal, teknik pernapasan, dan posisi yang optimal. Hal ini dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan kepercayaan diri dalam melahirkan normal.
Ibu juga bisa mengikuti kelas persiapan persalinan atau berkonsultasi dengan bidan untuk mendapatkan informasi-informasi penting. Hal yang terpenting adalah, pastikan tahu Tanda-Tanda Ibu Hamil akan Melahirkan.
5. Dapatkan dukungan emosional dan fisik yang baik
Dukungan emosional dan fisik dari pasangan, keluarga, atau tenaga medis sangat penting selama persalinan. Memiliki dukungan yang positif dan terpercaya dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan rasa percaya diri selama melahirkan normal.
6. Pertimbangkan kelahiran yang alami
Beberapa praktik seperti menggunakan teknik pernapasan, memijat perineum, dan mandi air hangat dapat membantu mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kenyamanan selama persalinan normal.
Diskusikan dengan dokter atau bidan mengenai opsi-opsi ini dan apakah cocok untuk kondisi ibu. Ketahui pula Tugas dan Peran Bidan di Rumah Sakit.
Penting untuk ibu ingat bahwa setiap kehamilan dan persalinan adalah unik. Selalu berkonsultasi dengan tenaga medis yang terlatih, seperti bidan atau dokter kandungan.
Tujuannya untuk mendapatkan nasihat dan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan perkembangan kehamilan.