Melahirkan Bayi Laki-Laki, Ini Fakta Persalinan Meghan Markle
Halodoc, Jakarta - Kabar bahagia datang dari Istana Buckingham, Inggris, sejak Senin (06/05) pagi. Meghan Markle akhirnya melahirkan anak pertamanya yang berjenis kelamin laki-laki. Kabar dari Istana Kerajaan Inggris menyebutkan, bayi yang hingga kini belum diberi nama tersebut, lahir pada pukul 5:26 pagi waktu setempat dengan berat 3,2 kilogram.
Sayangnya, Meghan Markle menolak untuk berpose untuk foto dengan bayinya seperti yang dulu kakak iparnya, Kate Middleton lakukan kepada ketiga anaknya. Meski begitu, Pangeran Harry mengungkapkan rasa bahagianya di depan media. Ia mengatakan bahwa hal ini menjadi pengalaman paling menakjubkan dalam hidupnya.
Meghan telah mengumumkan kehamilannya pada Oktober tahun lalu, tepat setelah ia dan suaminya, Pangeran Harry tiba di Australia untuk tur luar negeri pertama mereka sebagai pasangan suami istri.
Meski membahagiakan, beberapa ahli kesehatan menyarankan Meghan menjaga betul kehamilannya karena usia Meghan yang menginjak 35 tahun. Beruntungnya, kabar menyatakan bahwa baik itu sang bayi dan ibunya dalam kondisi sehat dan baik.
Baca Juga: Ketahui 3 Tahapan dalam Persalinan Normal
Meghan Markle Melahirkan Lewat dari Hari Perkiraan Lahir
Sejak awal mengumumkan kabar kehamilannya, Meghan Markle tidak secara resmi mengumumkan terkait due date atau HPL (Hari Perkiraan Lahir). Namun sebelumnya, Duchesss of Sussex ini diprediksi melahirkan pada akhir April 2019. Oleh karena itu, persalinan Meghan disebut sebagai overdue, karena ia baru melahirkan pada awal Mei ini.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan persalinan dikatakan terlambat jika terjadi setelah melewati usia 42 minggu. Keterlambatan persalinan atau lebih dari 42 minggu, meningkatkan risiko morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian) pada bayi. Hal yang sama juga terjadi pada ibu yang melahirkan pada usia kandungan 36-37 minggu. Pada masa ini, bayi akan lahir prematur.
National Health Service (NHS) England menyebutkan kelahiran spontan umumnya terjadi pada usia kehamilan 42 minggu. Tindakan induksi diberikan jika ibu tidak juga melahirkan setelah 42 minggu. Hal ini karena terdapat banyak risiko membahayakan bayi jika bayi tak kunjung lahir. Risiko ini yang membuat peluang Meghan untuk menjalani home birth seperti yang diharapkannya, menipis. Kehamilan overdue membuatnya berisiko untuk melahirkan di rumah sendiri.
Hingga akhirnya Meghan melahirkan seorang anak laki-laki, tidak ada pengumuman resmi terkait tempat proses persalinan berlangsung. Namun sejumlah petunjuk memperkuat spekulasi bahwa Meghan akhirnya tetap menjalani home birth seperti yang diharapkan.
Baca Juga: Kenali Geriatric Pregnancy, Kehamilan di Usia Lanjut yang Penuh Risiko
Sempat Disarankan untuk Melakukan Operasi Caesar
Meghan Markle sempat dikatakan sudah melakukan persalinan sejak akhir April, namun kabar ini langsung segera dibantah oleh pihak istana. Kabar kelahiran Meghan menjadi ditunggu-tunggu oleh publik. Setelah itu, publik dihebohkan dengan soal rencana persalinan istri Pangeran Harry itu.
Kabar ini bermula dari sebuah pernyataan seorang dokter bernama Dr. Carol Dooper lewat wawancara bersama Fabulous Digital (The Sun Online) belum lama ini. Lewat wawancara itu, ia menyarankan Meghan Markle menjalani prosedur operasi caesar untuk persalinannya. Hal ini bukan tanpa alasan, menurutnya itu semua hanya demi keselamatan Meghan Markle dan calon bayinya, mengingat usia sang Duchess of Sussex sudah lebih dari 35 tahun.
Dooper mengatakan, selama proses persalinan berjalan dia mungkin tidak mengalami komplikasi, karena di usianya yang sudah lebih dari 35 tahun. Meghan diketahui telah menjalani hidup sehat, menjaga pola makan, rajin olahraga, tubuhnya fit, dan berat badan ideal. Namun, secara statistik dia memiliki risiko yang lebih tinggi dari wanita yang lebih muda untuk melahirkan.
Komplikasi yang mungkin dialami Meghan Markle adalah tekanan darah tinggi, preeklamsia, diabetes yang disebut dengan diabetes gestasional (kehamilan). Ia juga bisa memiliki bayi prematur, dan punya risiko yang cukup besar untuk mengalami lahir mati.
Dooper menjelaskan bahwa komplikasi ini terjadi karena masa persalinan yang cenderung lama dan kemungkinan terjadinya pendarahan. Karena itulah ada risiko bayinya akan mengalami stres dan itulah alasan Dooper menyarankan Meghan Markle untuk menjalani operasi caesar.
Hingga saat ini, kita masih menunggu kabar terbaru mengenai Meghan Markle dan bayi laki-laki yang dilahirkannya. Terlepas dari prosedur persalinan yang dilewati, setidaknya kabar dari Istana menyatakan bahwa baik itu bayi dan ibunya dalam kondisi yang sehat dan baik.
Baca Juga: Ibu Hamil Jangan Cemas, Ini Tips Persalinan Caesar
Untuk kamu yang tengah menunggu kelahiran sang buah hati, jangan lupa untuk selalu memantau kesehatan ibu dan calon bayi secara rutin untuk menghindari adanya komplikasi dan penyakit berbahaya bagi ibu dan janin.
Ibu bisa diskusikan masalah kesehatan ibu saat hamil dengan aplikasi Halodoc. Dengan aplikasi ini, ibu bisa ngobrol langsung dengan dokter ahli via Chat atau Voice/Video Call. Tunggu apa lagi? Yuk, download aplikasinya sekarang di Google Play atau App Store!