Mau Menghilangkan Tahi Lalat? Ketahui Dulu Dampaknya
Halodoc, Jakarta - Bagi sebagian orang, memiliki tahi lalat tidak menimbulkan masalah yang berlebihan. Namun, sisanya mungkin tidak demikian, apalagi jika tahi lalat tumbuh di bagian tubuh yang terbilang sensitif. Pastinya, hal ini membuat kamu kehilangan kepercayaan diri, sehingga tidak jarang dilakukan berbagai cara untuk menghilangkannya.
Baca juga: Kenali Tahi Lalat yang Menandakan Kanker Kulit
Tahi lalat adalah sekumpulan sel-sel kulit, biasanya coklat atau hitam yang muncul di bagian tubuh mana saja sebelum seseorang berusia 20 tahun. Kebanyakan tahi lalat bersifat jinak, artinya tidak bersifat kanker. Menghapus tahi lalat sudah bukan lagi menjadi masalah baru, karena tidak sedikit orang yang tidak menyukai kehadirannya.
Bagaimana Mengetahui Bahwa Tahi Lalat Bersifat Kanker?
Tentu saja, kamu tidak bisa menerka apakah tahi lalat yang kamu miliki bersifat kanker atau tidak. Kamu membutuhkan bantuan dokter untuk mengidentifikasinya. Supaya kamu tidak repot untuk datang ke rumah sakit dan membuat janji dengan dokter, kamu bisa pakai aplikasi Halodoc. Tinggal ketikan nama dokter atau rumah sakit yang diinginkan, mudah dan praktis.
Baca juga: Bisakah Tahi Lalat Menghilang dengan Sendirinya?
Selanjutnya, dokter melakukan pemeriksaan tahi lalat. Apabila menurutnya ada sesuatu yang tidak normal, dokter akan melakukan pengambilan sampel jaringan untuk melakukan pengamatan lebih lanjut. Apabila hasil biopsi bersifat positif yang berarti tahi lalat bersifat kanker, biasanya akan dilakukan pengangkatan keseluruhan tahi lalat untuk menghilangkan sel-sel yang berbahaya sepenuhnya.
Apa Dampak dari Menghilangkan Tahi Lalat?
Pastinya, timbul bekas luka pada area tempat bertumbuhnya tahi lalat sebelumnya. Namun, risiko terbesar dari menghilangkan tahi lalat dengan pembedahan adalah terjadinya infeksi. Artinya, kamu perlu melakukan perawatan luka dengan berhati-hati hingga luka bekas operasi sepenuhnya sembuh. Pastikan luka tetap bersih dan tertutup serta bebas kuman.
Terkadang, area bekas operasi akan mengeluarkan darah. Jika ini terjadi, kamu bisa menghentikan keluarnya darah dengan memberikan tekanan menggunakan kain bersih atau kasa selama 20 menit. Namun, apabila darah tidak juga berhenti, kamu perlu memeriksakan diri ke dokter kembali untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Baca juga: 6 Hal Ini Bisa Jadi Tanda Tahi Lalat Berbahaya
Biasanya, tahi lalat biasa tidak akan tumbuh kembali setelah dihilangkan sepenuhnya. Namun, tahi lalat yang bersifat kanker mungkin akan tumbuh kembali. Bahkan, sel bisa menyebar jika tidak segera dilakukan pengobatan. Selalu tanyakan pada dokter segala dampak dan komplikasi yang mungkin terjadi terkait dengan menghilangkan tahi lalat ini.
Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Penyembuhannya?
Waktu penyembuhan setelah pengangkatan tahi lalat bergantung pada masing-masing orang. Di usia muda, pengangkatan tahi lalat lebih cepat waktu penyembuhannya dibandingkan dengan pengangkatan tahi lalat di usia yang lebih matang atau bahkan tua. Tidak mengherankan apabila sayatan yang lebih besar membutuhkan waktu lebih lama untuk menutup dibandingkan dengan sayatan kecil.
Secara umum, bekas luka operasi akibat dari pengangkatan tahi lalat ini akan sembuh setidaknya dua hingga tiga minggu setelah operasi. Ada beberapa metode perawatan yang dilakukan untuk mengurangi jaringan parut yang harus dimulai setelah operasi dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi dan munculnya bekas luka yang lebih besar.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2019. What Happens When You Get a Mole or Skin Tag Removed?
Healthline. Diakses pada 2019. Treatments and Info for Mole Removal Scars.
Self. Diakses pada 2019. What You Can Expect Before, During, and After Mole Removal.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan