Mata Kedutan Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya
Halodoc, Jakarta – Pernah mengalami mata kedutan? Sebenarnya mata berkedut bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu dengan istirahat sembari merilekskan diri dan mengurangi asupan kafein.
Namun, mata kedutan bisa menjadi tanda penyakit serius jika kamu mengalami beberapa gejala ini. Kedutan yang tidak hilang dalam beberapa minggu, kelopak mata tertutup saat kedutan terjadi atau kamu kesulitan membuka mata, kedutan yang juga terjadi di bagian wajah atau tubuh lain, mata yang merah bengkak sampai keluar cairan. Simak selengkapnya kondisi mata kedutan di bawah ini!
Penyebab Mata Kedutan
Perlu diketahui kalau mata kedutan dapat dipicu oleh beberapa kondisi. Ini termasuk:
Baca juga: Alasan Newborn Tidak Mengeluarkan Air Mata
-
Konsumsi alkohol.
-
Pencahayaan yang terlalu terang.
-
Konsumsi kafein berlebih.
-
Kelelahan.
-
Iritasi pada permukaan mata atau kelopak mata bagian dalam.
-
Merokok.
-
Menekan mata terlalu keras.
-
Polusi angin atau udara.
Hal-hal yang diuraikan di atas adalah menjadi pemicu umum yang bisa saja terjadi pada siapapun. Namun pada situasi tertentu, mata kedutan bisa disebabkan oleh kondisi penyakit yang serius. Penyakit apa sajakah itu?
Contohnya, kelainan gerakan (dystonia) otot-otot di sekitar mata yang disebabkan oleh kerusakan sel-sel tertentu dalam sistem saraf yang disebut basal ganglia. Kejang hemifacial juga bisa menjadi penyebab lainnya. Kondisi ini dikarenakan arteri kecil yang mengiritasi saraf wajah.
Blefaritis, abrasi kornea, mata kering, dan uveitis adalah jenis penyakit yang bisa menjadi penyebab mata kedutan. Jarang terjadi kalau mata kedutan disebabkan oleh gangguan otak dan sistem saraf tertentu.
Baca juga: Banyak Mitos, Ini Arti Mata Kedutan dari Sisi Medis
Ketika kondisi ini menjadi penyebab utamanya, biasanya akan disertai dengan tanda dan gejala lainnya. Ketika mata kedutan yang kamu alami dikarenakan gangguan otak dan sistem saraf, beberapa kondisi lain yang mengiringinya adalah:
-
Volume suara merendah.
-
Distonia serviks.
-
Dystonia.
-
Sklerosis multipel.
-
Distonia oromandibular dan distonia wajah.
-
Penyakit Parkinson.
-
Sindrom tourette.
Mata berkedut juga bisa merupakan dikarenakan efek samping dari obat, terutama obat yang digunakan untuk penyakit parkinson. Dan mata berkedut kadang-kadang merupakan tanda awal dari gangguan gerakan kronis, terutama jika kejang wajah lainnya berkembang juga.
Untuk memastikan gejala penyakit yang kamu alami adalah penyakit berbahaya atau tidak, kontak saja Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat kapan dan di mana saja.
Diagnosis Mata Kedutan
Ketika kamu merasa kalau mata kedutan yang kamu alami bukan kondisi biasa, ada baiknya kamu segera memeriksakan diri ke dokter. Ketika berkonsultasi dengan dokter, ada beberapa hal yang akan dipastikan oleh dokter terkait dengan kondisi kesehatanmu.
Ini termasuk sekal kapan kamu mengalami mata kedutan, di area mata mana kedutan tersebut terjadi, seberapa sering kedutan terjadi, berapa lama kedutan itu berlangsung, serta gejala lain yang mungkin kamu alami.
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan secara jelas. Pastikan untuk memberi tahu dokter tentang kondisi kesehatan yang kamu alami termasuk obat yang dikonsumsi.
Untuk memastikan hasil diagnosis, dokter kemungkinan akan melakukan beberapa tes untuk menguatkan diagnosis, seperti tes darah untuk mengevaluasi kadar elektrolit dan fungsi tiroid, pemindaian MRI, CT scan, dan electromyography untuk menilai kesehatan otot dan sel-sel saraf yang mengendalikan.
Tes-tes ini dapat membantu dokter menentukan penyebab mata berkedut. Penting untuk mendiagnosis dan menangani masalah ini sesegera mungkin. Penanganan dini dapat meningkatkan pandangan jangka panjang dan pilihan pengobatan jangka panjang.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Eye Twitching.
Healthline. Diakses pada 2020. What You Need to Know About Muscle Twitching.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan