Mata Jadi Lebih Sehat dengan Instagram Dark Mode, Benarkah?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   11 Oktober 2019
Mata Jadi Lebih Sehat dengan Instagram Dark Mode, Benarkah?Mata Jadi Lebih Sehat dengan Instagram Dark Mode, Benarkah?

Halodoc, Jakarta - Baru-baru ini, Instagram mengeluarkan fitur terbaru yaitu pilihan dark mode atau mode gelap dengan mereduksi cahaya pada layar ponsel demi kenyamanan mata penggunanya. Dark mode ini bisa digunakan saat browsing di malam hari tanpa merasa ‘kesilauan’ di mata.

Tampilan dark mode pada Instagram ini diklaim dapat membantu menghemat baterai, mengurangi ketegangan mata, dan meningkatkan kualitas tidur. Tapi sebenarnya, dark mode ini tidak cukup sebagai penyelamat baterai aja. Dark mode dirancang dengan cermat untuk membuat setiap elemen pada layar lebih mudah di mata sehingga mata setiap penggunanya tetap terjaga kesehatannya. Alasan lainnya bahwa dark mode sebagai alternatif yang ramah untuk mata dibanding warna putih yang selama ini menyilaukan. 

Skema warna hitam pada teks dan warna putih pada layar sudah menjadi standar lama yang menjadi pilihan aksesibilitas pada komputer dan layar ponsel. Namun, layar putih pada screen digital yang selama ini diketahui sebenarnya adalah blue light atau cahaya biru yang merupakan spektrum cahaya yang terbuat dari gelombang pendek dan berenergi tinggi. Blue light diketahui dapat menjadi faktor kelelahan mata. 

Baca juga: 7 Cara Mudah Dalam Menjaga Kesehatan Mata

Selain itu, melihat blue light pada layar di malam hari dapat membuat kamu sulit mendapatkan kualitas tidur yang baik. Namun, apakah blue light dari ponsel dapat menyebabkan ketegangan mata? Hal ini masih diperdebatkan. Untuk banyak pengguna yang memiliki gangguan penglihatan atau kelainan mata, dark mode menawarkan pengalaman yang lebih baik. 

Dark Mode Belum Tentu Ramah untuk Setiap Mata

Instagram membuat fitur dark mode agar penggunanya tidak mengalami kelelahan mata, namun faktanya semuanya kembali pada kondisi tubuh masing-masing orang. Bagi pengidap astigmatisme atau mata silinder, dark mode justru mengganggu kesehatan mata mereka. 

Seseorang yang memiliki astigmatisme parah, maka kornea yang dimilikinya berbentuk tidak teratur. Hal itu menyebabkan penglihatan seseorang sedikit buram sepanjang waktu. Penggunaan lensa kontak atau kacamata akan memberikan perbaikan terhadap penglihatan meskipun tidak akan menyembuhkan. Kebanyakan orang memiliki astigmatisme pada tingkat tertentu, tapi biasanya tidak terlalu mencolok.

Ada pula fakta yang mengungkapkan bahwa ketika kamu melihat latar belakang putih pada papan tulis, maka kamu akan mengerutkan kening dan meningkatkan ketajaman saat memindai teks. Sedangkan apabila kamu melihat latar belakang hitam pada papan tulis, terjadi efek sebaliknya yaitu mata menjadi lebih sulit untuk fokus pada teks.

Baca juga: 5 Fakta tentang Gangguan Mata Astigmatisme

Selain itu, fitur dark mode justru membuat kamu menjadi lebih lama menatap layar ponsel karena merasa ‘aman’ untuk mata. Padahal, terlepas dari apa pun warna layar ponsel, nyatanya terlalu lama menatap layar tetap berpotensi mengganggu kesehatan mata. Apalagi jika kamu menatap layar ponsel tanpa berkedip dalam waktu lama. Hal tersebut bisa menyebabkan mata kering hingga ketegangan mata. Untuk itu, ada baiknya mengistirahatkan mata terutama pada malam hari menjelang waktu tidur.

Kamu juga bisa bertanya kepada dokter apabila terjadi keluhan pada mata. Kini kamu bisa berdiskusi langsung dengan dokter melalui aplikasi Halodoc di mana saja dan kapan saja untuk mendapatkan saran penanganan yang tepat. 

Referensi:

WebMD. Diakses pada 2019. Prevent Eyestrain from Digital Device.

Vice. Diakses pada 2019. Dark Mode Isn’t Easier on the Eyes for Everybody.

Times of India. Diakses pada 2019. This Is The Ideal Screen Brightness for Your Phone Mobile Setting.