Masuk Asian Games 2018, Ini yang Disebut E-Sport
Halodoc, Jakarta - Pesta olahraga terbesar se-Asia hanya tinggal menghitung hari. Semaraknya sudah terasa jauh-jauh hari, mulai dari pemasangan spanduk yang menyatakan dukungan terhadap Asian Games 2018, renovasi dan pemugaran tempat perlombaan, hingga pengibaran bendera seluruh negara yang akan ikut berpartisipasi di ajang ini. Setelah tahun 1962, ini adalah kali kedua Indonesia berkesempatan untuk menjadi tuan rumah.
Kali ini, akan ada banyak perubahan yang kamu temui dalam ajang Asian games 2018, termasuk cabang olahraga yang akan dilombakan. Tahun ini, cabang olahraga Electronic Sport alias E-Sport akan turut dilombakan. Hal ini dilatarbelakangi dengan banyaknya permainan online yang digemari oleh masyarakat Indonesia, seperti misalnya Mobile Legends dan Arena of Valor (AoV).
Tentunya, ini sangat menarik perhatian. Pasalnya, E-Sport terbilang unik untuk diikutsertakan dalam cabang olahraga Asian Games 2018, karena kekuatan fisik bukanlah aspek utama yang dilombakan. Karakter E-Sport sebagai salah satu cabang olahraga di Asian Games 2018 mirip seperti olahraga catur dan permainan kartu bridge yang mengutamakan strategi. Hal tersebut menjadi menjadi pertimbangan hingga akhirnya diputuskan bahwa E-Sport akan turut dilombakan.
Apa Sih E-Sport?
Permainan elektronik atau yang disebut dengan Electronic Sport (E-Sport) merupakan cabang permainan beregu yang mengadaptasi perkembangan permainan yang berbasis digital. Nantinya, para peserta yang dinyatakan menang dalam ajang kompetisi ini tetap berhak mendapatkan medali sebagaimana pemenang pada umumnya. Perbedaannya adalah medali yang berhasil diperoleh tidak ikut dihitung dalam perolehan medali keseluruhan.
Baca juga: 4 Olahraga Asian Games yang Cocok untuk Anak
Bukan tanpa alasan mengapa olahraga permainan ini diputuskan untuk dilombakan pada ajang Asian Games 2018 yang akan berlangsung mulai tanggal 18 Agustus 2018 nanti. Olahraga elektronik ini cenderung memiliki peminat yang kian meningkat, terlebih di Indonesia. Penyebutan permainan dengan kata olahraga ini merujuk pada berbagai proses yang dibutuhkan untuk bisa menjadi ahli di bidangnya, seperti tekun latihan, kerja sama tim yang kuat, dan adanya dukungan berupa fasilitas.
Meski menggunakan fasilitas berupa ponsel atau layar komputer, kebutuhan fisik yang prima tetap menjadi keharusan demi meraih kemenangan dalam ajang perlombaan ini, seperti halnya ketika kamu melakukan olahraga biasa. Kondisi kesehatan fisik yang kurang prima akan membuat peserta sulit berkonsentrasi, yang pada akhirnya berujung pada kekalahan karena permainan yang tidak maksimal.
Jenis E-Sport yang Dilombakan di Asian Games 2018
Pada ajang Asian Games 2018, kompetisi olahraga elektronik ini dipelopori oleh Komite Penyelenggara Asian Games Indonesia (Inasgoc), Dewan Olimpiade Asia (OCA), dan Federasi Olahraga Elektronik Asia (AESF). Nantinya, akan ada enam cabang olahraga permainan elektronik yang akan dilombakan, yaitu Arena of Valor, Clash Royale, Starcraft II, Pro Evolution Soccer (PES), Hearthstone, dan League of Legends.
Wakil Indonesia dalam Ajang E-Sport Asian Games 2018
Ilham Bahrul mendapatkan kesempatan untuk mengharumkan nama Indonesia dengan menjadi salah satu wakil negara dalam kompetisi E-Sport Asian Games 2018. Remaja berusia 22 tahun ini telah berhasil menyabet berbagai penghargaan di ajang kompetisi permainan elektronik yang pernah digelar di Palembang, Jakarta, dan Yogyakarta. Di ajang ini, Ilham dipercaya sebagai wakil dalam permainan AoV.
Baca juga: 5 Cara Membatasi Anak yang Gemar Bermain Game
Nah, kalau kamu sudah punya semua aplikasi permainan online tadi, jangan lupa pula untuk download aplikasi Halodoc, ya. Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa bertanya langsung pada dokter, membeli obat dan vitamin serta cek lab tanpa perlu keluar rumah. Yuk, sambut Asian Games 2018 dengan tubuh vit!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan