Masker Kain untuk Tangkal Corona, Ini Penjelasannya
Halodoc, Jakarta - Masker menjadi salah satu cara yang dinilai efektif untuk mencegah dan melindungi diri dari paparan droplets yang menjadi penyebab utama penularan virus corona penyebab dari COVID-19. Sayangnya, masker bedah dan klinis kini menjadi barang langka yang ditawarkan dengan harga yang tidak rasional.
Kondisi ini menyebabkan masyarakat beralih untuk menggunakan masker lain sebagai alternatifnya. Namun, benarkah masker kain disinyalir efektif untuk menangkal COVID-19 seperti halnya masker medis? Lalu, bagaimana dengan penggunaannya? Apakah harus dicuci setiap hari selepas digunakan? Mengingat, masker medis hanya bisa digunakan maksimal delapan jam.
Efektivitas Masker Kain untuk Menangkal Virus
Coronavirus jenis baru, SARS-CoV-2, merupakan penyakit baru yang terbilang berbahaya. Tidak tanggung-tanggung, virus yang menyerang saluran pernapasan ini sudah menyebar hingga 180 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tidak terhitung lagi berapa banyak korban meninggal dunia dan berapa ribu orang yang masih berjuang untuk bisa sembuh.
Baca juga: Tak Pandang Usia, Kaum Muda Juga Bisa Terinfeksi Virus Corona
Sayangnya, pesatnya penyebaran virus ini membuat pemerintah di beberapa negara kewalahan dan tidak siap dalam menghadapinya. Kurangnya masker dan alat pelindung diri untuk para tenaga medis menjadi salah satu bukti kuatnya. Ditambah lagi, melonjaknya harga masker dan banyaknya oknum yang tega menimbunnya, membuat masyarakat memilih memberikan bantuan dengan membuat masker dari kain untuk masyarakat luas.
Lantas, apakah ini efektif untuk menangkal COVID-19? Laman Livescience mengungkapkan bahwa masker kain yang dibuat dalam industri rumahan memang tidak ideal dan mampu menangkal droplet seperti halnya masker medis. Namun, kemampuan masih bisa terbilang efektif, karena mampu menangkal penyebaran hingga 70 persen.
Studi yang dipublikasikan dalam The Annals of Occupational Hygiene menyebutkan bahwa masker dengan bahan kain dapat memberikan perlindungan terhadap nanopartikel, termasuk dalam kisaran ukuran partikel yang mengandung virus dalam napas yang dihembuskan.
Namun, masker berbahan kain hanya mampu memberikan perlindungan dari partikel dengan ukuran kurang dari 2,5 mikrometer, seperti dikutip dari studi yang dipublikasikan dalam Journal of Exposure Science & Environmental Epidemiology.
Meski begitu, penggunaannya sangat tidak dianjurkan untuk orang yang sedang sakit atau para tenaga medis. Pasalnya, masker kain tidak mampu menangkal semua partikel yang masuk, dan masih terbilang berbahaya jika digunakan untuk tenaga medis dan orang yang memang positif mengidap COVID-19.
Baca juga: Ini yang Harus Diperhatikan saat Isolasi di Rumah Terkait Virus Corona
Kenali Gejala Virus Corona dengan Baik
Kurangnya efektivitas masker kain memang tidak disarankan digunakan untuk para tenaga medis dan pengidap COVID-19. Namun, kamu yang masih sehat tetap bisa menggunakannya. Jadi, biarkan para tenaga medis mendapatkan masker dan alat pelindung diri yang tepat untuk membantu penyembuhan para pengidap, ya!
Baca juga: Vitamin E Disebut Bisa Redakan Corona, Ini Faktanya
Kamu tetap perlu waspada, karena gejala COVID-19 memang mirip dengan flu biasa. Bahkan, ada pula beberapa orang yang dinyatakan positif mengidap penyakit ini tanpa menimbulkan gejalanya. Kalau kamu merasa tubuh demam, batuk, dan sesak napas, segera periksakan diri ke dokter. Mungkin saja itu gejala flu, tetapi bisa jadi ada indikasi yang lebih serius. Pakai aplikasi Halodoc untuk memudahkan kamu berobat ke rumah sakit.
Jangan lupa untuk menerapkan physical distancing alias menjaga jarak dan hindari keluar rumah jika tidak ada keperluan yang penting untuk mencegah penyebaran virus ini. Yuk, selalu jaga kesehatan!
Referensi:
Livescience. Diakses pada 2020. Can Homemade Masks Protect You from Covid-19?
S., Rengasamy, et al. 2010. Diakses pada 2020. Simple Respiratory Protection--Evaluation of the Filtration Performance of Cloth Masks and Common Fabric Materials against 20-1000 nm Size Particles. The Annals of Occupational Hygiene 54(7): 789-98.
KM., Shakya, et al. 2017. Diakses pada 2020. Evaluating the Efficacy of Cloth Facemasks in Reducing Particulate Matter Exposure. Journal of Exposure Science & Environmental Epidemiology 27(3): 352-357.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan