Makanan untuk Pengidap Epilepsi
Halodoc, Jakarta – Epilepsi disebut juga "ayan”, ditandai dengan kejang berulang yang terjadi secara mendadak. Penyebabnya adalah gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas listrik otak yang abnormal. Kejang ayan dipicu oleh banyak faktor, di antaranya menurunnya kadar gula darah, berada di bawah terik panas matahari, terlalu banyak minum obat, konsumsi obat antidepresan, dan kurang tidur.
Diet Keto Mengurangi Risiko Epilepsi
Ada dugaan bahwa diet keto mengurangi gejala kejang pada pengidap epilepsi. Pasalnya, senyawa keto yang dihasilkan saat kondisi ketosis menjadi sumber energi untuk otak agar lebih efisien dalam melindungi sel otak dari kerusakan. Diet keto dijalankan dengan konsumsi makanan rendah karbohidrat dan tinggi lemak.
Jika masih bingung, berikut ini jenis makanan yang sebaiknya dikonsumsi pengidap epilepsi:
-
Daging dan makanan laut. Misalnya, daging ayam, daging sapi, daging kambing, dan ikan. Makanan ini kaya lemak dan protein yang baik untuk pengidap epilepsi. Daging juga kaya mineral seng yang berfungsi menguatkan sistem kekebalan tubuh.
-
Protein, baik protein nabati maupun protein hewani. Pengidap epilepsi dianjurkan memenuhi sebagian besar piring makan dengan asupan berprotein. Sumber protein nabati antara lain kacang - kacangan, seperti tahu, tempe, dan susu kedelai. Sedangkan, sumber protein hewani antara lain daging dan telur.
-
Sayur dan buah - buahan. Makanan ini mengandung karbohidrat kompleks, serat tinggi, kalori rendah, dan antioksidan yang mencegah kerusakan sel tubuh.
Selain diet keto, epilepsi dapat dicegah dengan mengelola stres, menghindari aktivitas fisik yang berlebihan, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, istirahat cukup, dan menghindari alkohol. Terapi tambahan untuk menghindari pemicu kejang dilakukan dengan aromaterapi. Terapi ini membantu mengendalikan stres, memperbaiki suasana hari, dan meningkatkan kesehatan fisik maupun emosional.
Baca Juga: 4 Hal yang Harus Diketahui sebelum Memulai Diet Keto
Sering Alami Kejang? Segera Bicara pada Dokter
Kamu dianjurkan pergi ke dokter jika mengalami kejang lebih dari sekali dan tanpa penyebab yang jelas. Kejang epilepsi biasanya disertai dengan kesemutan, kekakuan otot dan sendi, mata sensitif terhadap cahaya, sakit kepala, serta mencium atau merasakan sesuatu yang tidak biasa. Penanganan medis perlu dilakukan jika pengidap epilepsi mengalami demam tinggi, sedang hamil, mengidap diabetes, kejang lebih dari 5 menit, kejang kedua terjadi tak lama setelah kejang pertama, mengalami luka saat kejang, penurunan kesadaran, dan sulit bernapas setelah kejang.
Baca Juga: Epilepsi Bisa Sembuh atau Selalu Kambuh?
Epilepsi umumnya diatasi dengan pemberian obat - obatan yang disesuaikan dengan usia, jenis kejang, kondisi pengidap, dan riwayat konsumsi obat lainnya. Obat yang diresepkan dokter adalah obat anti kejang, seperti asam valproat, carbamazepine, lamotrigine, levetiracetam, dan topiramate. Obat ini berfungsi mengubah cara kerja dan pengiriman sinyal dari sel otak. Dosis yang diberikan bertahap, mulai dari dosis rendah ke tinggi secara perlahan. Pengidap epilepsi dianjurkan untuk konsumsi obat sesuai anjuran dan tidak berhenti tanpa diketahui dokter. Selain konsumsi obat, epilepsi dapat diatasi dengan prosedur operasi dan terapi.
Kalau kamu memiliki gejala epilepsi, segera bicara pada dokter Halodoc. Kamu dapat menggunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!