6 Makanan Penambah Dopamin yang Harus Diketahui
Halodoc, Jakarta – Tubuh manusia membutuhkan asupan makanan yang bisa menghasilkan hormon dopamin, yaitu senyawa kimiawi di otak yang berperan untuk menyampaikan rangsangan ke seluruh tubuh. Hormon yang satu ini memiliki peran penting dan bisa memengaruhi berbagai aktivitas manusia, mulai dari kemampuan mengingat, hingga menggerakkan anggota tubuh. Lantas, apa saja jenis makanan penambah dopamin yang harus diketahui?
Secara umum, hormon dopamin juga disebut sebagai hormon pengendali emosi. Jika dilepaskan dalam jumlah yang tepat, hormon ini akan meningkatkan suasana hati yang bisa membantu seseorang merasa lebih senang dan bahagia. Sebaliknya, suasana hati yang buruk dan tidak bersemangat bisa muncul akibat kekurangan hormon ini. Malahan, kekurangan dopamin bisa memicu risiko depresi.
Baca juga: Jangan Salah, Inilah Penjelasan tentang Dopamin
Makanan yang Mengandung Dopamin
Dopamin memegang fungsi yang cukup penting. Di dalam tubuh, hormon dopamin dikenal sebagai neurotransmiter, yaitu senyawa kimia yang berperan sebagai penghantar stimulus. Dengan kata lain, hormon ini penting untuk menyampaikan pesan berupa rangsangan ke sel saraf, baik di otak maupun di otot. Hormon dopamin berpengaruh terhadap munculnya perasaan yang menyenangkan.
Hormon dopamin yang berperan dalam memunculkan perasaan bahagia, misalnya saat jatuh cinta, gembira, merasa termotivasi, hingga perasaan yang meningkatkan kepercayaan diri. Namun jika dilepaskan secara berlebihan, hormon ini dapat membuat seseorang menjadi terobsesi pada sesuatu. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kadar dopamin dalam tubuh, salah satunya dengan mengonsumsi makanan tertentu.
Jenis makanan yang disarankan untuk dikonsumsi adalah makanan yang makanan yang kaya akan kandungan protein. Dopamin secara alami diproduksi dari asam amino tirosin dan fenilalanin, di mana keduanya bisa didapat dari makanan yang kaya protein. Beberapa jenis makanan yang bisa membantu meningkatkan kadar dopamin adalah:
- Daging Ayam,
- Daging Sapi,
- Telur,
- Susu,
- Kedelai, dan
- Kacang-kacangan
Nyatanya, mengonsumsi makanan yang tinggi kandungan asam amino dapat meningkatkan kadar dopamin di otak. Meski bermanfaat, sebaiknya kamu tetap memantau jumlah asupan dan hindari berlebihan dalam mengonsumsi makanan ini. Sebab, kelebihan hormon dopamin juga bisa menyebabkan hal yang tidak diinginkan. Selain itu, terlalu berfokus pada makanan yang berprotein saja bisa menyebabkan malnutrisi karena lupa atau bahkan tidak mengonsumsi asupan nutrisi lain yang juga dibutuhkan tubuh.
Baca juga: Dampak yang Terjadi ketika Alami Kelebihan Dopamin
Selain makanan yang disarankan, ada juga jenis makanan yang sebaiknya dihindari agar kadar hormon dopamin dalam tubuh tetap terkontrol dengan baik. Jenis makanan yang sebaiknya dihindari adalah makanan yang tinggi lemak jenuh, misalnya makanan yang digoreng. Jenis makanan ini bisa mengurangi sinyal dopamin di otak yang mengarah ke respons sistem penghargaan di otak.
Selain itu, sebaiknya kurangi kebiasaan mengonsumsi makanan dengan kadar kolesterol yang tinggi, karena dapat menurunkan level dopamin di otak. Selain dengan menjaga pola makan, kamu juga bisa meningkatkan kadar hormon dopamin dengan menerapkan gaya hidup sehat, yaitu cukup tidur, rutin berolahraga, dan pastikan untuk rutin berjemur di bawah sinar matahari pada waktu yang tepat.
Baca juga: Hilangkan Stres dengan Meditasi
Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter? Pakai aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Referensi:
Psychology Today. Diakses pada 2020. Dopamine.
Healthline. Diakses pada 2020. 10 Best Ways to Increase Dopamine Levels Naturally.
Livestrong. Diakses pada 2020. How do I Increase Dopamine Levels Naturally?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan