Makanan Asin Bisa Bikin Darah Tinggi, Kenali Faktanya
Halodoc, Jakarta – Makanan asin bikin darah tinggi, masa sih? Setiap orang memiliki selera yang berbeda-beda terhadap makanan. Ada yang suka makanan manis, pedas, juga asin. Tapi, pernah enggak sih kamu penasaran kenapa ada orang yang sangat menyukai makanan asin? Ternyata, sebuah penelitian di Australia tahun 2011 menemukan bahwa otak merespon natrium/sodium yang dikonsumsi sama seperti ketika otak merespon nikotin. Itulah kenapa beberapa orang susah menghindari makanan asin.
Sebenarnya, setiap orang memiliki sensitivitas pada garam yang berbeda. Ada yang hanya mengonsumsi sedikit saja bisa menaikkan tekanan darah, tapi ada juga yang tidak. Karena itu, Departemen Kesehatan RI memberikan batasan konsumsi garam, yaitu sebanyak 2000 mg natrium/sodium atau 5 g garam atau setara satu sendok teh.
Sayangnya, konsumsi garam harian sulit dihindari karena natrium (sodium) banyak dijumpai pada makanan olahan dan makanan cepat saji, seperti kentang goreng, ayam goreng, dan lainnya. Padahal, makan makanan asin terlalu banyak bisa memicu terjadinya darah tinggi, atau biasa dikenal dengan sebutan hipertensi. Tapi, bagaimana caranya? Simak beberapa fakta di bawah ini, yuk!
1. Konsumsi Garam Berlebih Menambah Beban Ginjal
Dalam jumlah normal, garam diperlukan tubuh untuk menahan cairan, yang nantinya akan dikeluarkan melalui keringat saat kamu kepanasan atau habis berolahraga. Namun jika dikonsumsi berlebih, ginjal yang tadinya bertugas mengolah garam akan menahan cairan lebih banyak dari pada yang seharusnya. Cairan yang banyak tersebut tertahan, sehingga menyebabkan peningkatan volume darah. Akibatnya, pembuluh darah membawa begitu banyak cairan yang menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah di dalam dinding pembuluh darah.
2. Konsumsi Garam Berlebih Meningkatkan Produksi Hormon Ouobain
Kelenjar adrenal memproduksi hormon yang dinamakan ouobain. Semakin banyak konsumsi garam, maka semakin banyak pula produksi hormon ouobain. Hormon ini berfungsi untuk menghadirkan protein yang menyeimbangkan kadar garam dan kalsium dalam pembuluh darah. Terlalu banyak produksi hormon ini bisa mengganggu keseimbangan kalsium dan garam dalam pembuluh darah. Sehingga untuk menyeimbangkan kondisi tersebut, kalsium akan dikirimkan ke pembuluh darah, menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan tekanan darah tinggi.
3. Konsumsi Garam Berlebih Mempersempit Pembuluh Darah pada Ginjal
Konsumsi garam berlebih bisa membuat pembuluh darah pada ginjal menyempit dan menahan aliran darah. Sehingga untuk dapat mengalirkan darah, pembuluh darah utama mengeluarkan tekanan yang besar dengan memproduksi hormon Renin dan Angiostenin. Tekanan besar dan kuat ini lah yang bisa membuat seseorang mengalami hipertensi tipe sekunder, yaitu hipertensi yang disebabkan oleh masalah di bagian tubuh lainnya.
Nah, jika kamu punya keluhan dengan tekanan darah, kamu bisa bertanya ke dokter melalui aplikasi Halodoc lho. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call, dan Chat untuk minta saran kesehatan kapan saja dan dimana saja.
Jika kamu penasaran dengan kadar kolestrol, kadar gula dalam darah, dan lain-lain, kamu bisa cek melalui aplikasi Halodoc. Caranya mudah! Kamu tinggal pilih Lab Service yang terdapat pada aplikasi Halodoc, kemudian tentukan tanggal dan tempat pemeriksaan, lalu petugas lab akan datang menemui kamu pada waktu yang sudah ditentukan. Kamu juga bisa membeli produk kesehatan dan vitamin yang dibutuhkan di Halodoc. Kamu hanya tinggal order lewat aplikasi Halodoc, dan pesanan kamu akan diantar dalam satu jam. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan