Maag Bukan Halangan untuk Berpuasa, Ini Tipsnya

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   11 April 2019
Maag Bukan Halangan untuk Berpuasa, Ini TipsnyaMaag Bukan Halangan untuk Berpuasa, Ini Tipsnya

Halodoc, Jakarta – Salah satu kekhawatiran yang muncul saat puasa adalah maag kambuh. Pasalnya selama berpuasa, pola makan berubah dari yang semula tiga kali menjadi dua kali sehari. Hal ini menyebabkan perubahan fisiologis tubuh, seperti penurunan berat badan pada minggu awal puasa hingga peningkatan asam lambung ketika perut kosong.

Baca Juga: Jangan Khawatir Sakit, 6 Manfaat Berpuasa

Bila kadarnya berlebih, asam lambung memicu peradangan yang disebut maag atau dispepsia. Gejalanya meliputi nyeri ulu hati, muntah, dan perut kembung. Kondisi ini tentu mengganggu aktivitas puasa yang sedang dijalani.  Maka itu, pengidap maag sebisa mungkin mencegah kekambuhan penyakit dengan tips berikut.

Pengidap Maag yang Diperbolehkan Berpuasa

Perlu diketahui bahwa maag terbagi menjadi dua, yakni fungsional dan organik. Klasifikasi ini diketahui setelah pemeriksaan endoskopi. Pada pengidap maag organik, ditemukan adanya gangguan organ pencernaan seperti luka di lambung, usus halus, atau organ lain. Sementara pada pengidap maag fungsional, tidak ditemukan kelainan.

Umumnya pengidap maag fungsional diperbolehkan berpuasa, sementara pengidap maag organik tidak diwajibkan berpuasa. Hal ini karena kondisi pengidap maag organik rentan memburuk jika tidak mendapatkan penanganan yang baik.

Baca Juga: Ini Penjelasan Puasa dapat Menyembuhkan Maag

Panduan Sahur dan Berbuka Bagi Pengidap Maag

1. Panduan Saat Sahur

Saat sahur, usahakan untuk konsumsi makanan sumber karbohidrat kompleks atau makanan yang lambat dicerna agar tidak mudah lapar dan lemas pada siang hari. Misalnya kentang, beras merah, roti gandum, dan oatmeal. Makan mendekati imsak agar perut tidak terlalu lama kosong. Jangan lupa untuk minum setidaknya dua gelas air putih untuk mencegah dehidrasi selama berpuasa. Apabila diresepkan obat, pastikan untuk diminum saat sahur sesuai anjuran dokter.

Selama sahur, sebaiknya hindari makanan yang bisa meningkatkan asam lambung (seperti cokelat, makanan berlemak, gorengan, buah yang mengandung asam), makanan yang berpotensi merusak dinding lambung (seperti cuka, merica, makanan pedas), serta minuman berkafein, beralkohol, atau bersoda. Hindari tidur tepat setelah sahur karena bisa memicu peningkatan asam lambung.

2. Panduan Saat Berbuka Puasa

Segera berbuka dan mulai dengan konsumsi makanan porsi kecil. Misalnya buah kurma sebanyak tiga buah. Hal ini untuk mencegah terjadinya gangguan pencernaan. Pasalnya selama berpuasa, saluran cerna sedang beristirahat karena tidak makan dan minum selama hampir 14 jam. Apabila langsung makan porsi besar, saluran cerna dipaksa bekerja keras mendadak. Akibatnya, gula darah meningkat secara drastis, menyebabkan kantuk dan tubuh lemas menjelang salat tarawih.

Kebiasaan makan porsi besar secara langsung saat berbuka juga memicu naiknya asam lambung, ditandai dengan perut kembung yang disertai rasa nyeri. Kamu bisa memberikan jeda sebelum makan porsi besar dengan salat Magrib. Jangan lupa minum dua gelas air putih saat berbuka untuk menggantikan cairan yang hilang selama beraktivitas pada bulan puasa.

Baca Juga: Alasan Buka Puasa Dianjurkan Tidak Langsung Makan Berat

Itulah tips berpuasa bagi pengidap maag. Kalau maag yang kamu alami tetap kambuh saat berpuasa, jangan ragu berbicara dengan dokter Halodoc. Kamu bisa menggunakan fitur Talk to A Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!