Lumpuh pada Wajah Akibat Virus, Hati-Hati Bell's Palsy
"Infeksi virus bisa jadi penyebab bell's palsy. Kondisi ini menyebabkan kelumpuhan pada satu sisi wajah."
Halodoc, Jakarta – Bell’s palsy merupakan satu kondisi yang menyebabkan kelumpuhan atau kelemahan di salah satu sisi otot wajah. Biasanya, kondisi ini akan terjadi sementara saja atau hanya berlangsung dalam jangka waktu tertentu.
Kondisi ini bisa membuat salah satu sisi dari wajah terlihat “mengendur” atau melorot ke bawah. Sejauh ini, belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab penyakit ini bisa menyerang. Namun, banyak yang meyakini bahwa Bell’s Palsy bisa terjadi karena adanya infeksi dari beberapa jenis virus. Seperti virus herpes simpleks (HSV), virus varicella-zoster, virus epstein barr, cytomegalovirus, sifilis, hingga penyakit lyme.
Kelumpuhan di salah satu sisi wajah yang terjadi akibat penyakit ini umumnya bisa kembali dan pulih sepenuhnya. Biasanya Bell’s Palsy menyerang secara tiba-tiba dan kondisi ini akan membaik dalam hitungan minggu. Meskipun demikian, gejala kelumpuhan di sisi wajah atau bagian tubuh tertentu sama sekali tidak boleh diabaikan. Jika mengalami gejala seperti ini, sebaiknya segera temui dokter untuk mendapatkan penjelasan terkait kondisi tersebut dan mendapatkan pengobatan medis yang tepat.
Sejauh ini, Bell’s Palsy lebih umum terjadi ke wanita yang sedang hamil, pengidap diabetes, hingga HIV. Penyakit ini menyebabkan saraf wajah mengalami kerusakan dan berdampak ke indera perasa dan cara tubuh menghasilkan air mata dan ludah. Meskipun demikian, kelumpuhan yang terjadi karena penyakit ini hanya akan menyerang otot dan saraf wajah.
Gejala dan Pengobatan Bell’s Palsy
Sebenarnya, gejala yang muncul karena kondisi ini bisa berbeda-beda antara satu orang dan yang lainnya. Namun, gejala Bell’s Palsy umumnya akan berkembang dengan cepat dan bisa mencapai puncaknya dalam waktu singkat, yaitu kurang dari tiga hari. Ada beberapa gejala umum yang biasanya muncul pada Bell’s Palsy, yaitu:
1. Kelumpuhan di Wajah
Salah satu gejala umum dan cukup khas dari penyakit ini adalah terjadinya kelumpuhan atau kelemahan pada salah satu sisi wajah. Biasanya, bagian yang terpengaruh Bell’s Palsy akan terlihat melorot dan sulit untuk digerakkan. Kondisi ini juga akan dibarengi dengan kesulitan membuka atau menutup mata dan mulut.
2. Sakit di Telinga
Serangan Bell’s Palsy juga akan memicu terjadinya gejala pada hampir semua bagian di salah satu sisi wajah, termasuk telinga. Penyakit ini biasanya akan menyebabkan pengidapnya mengalami sakit telinga pada sisi wajah yang mengalami kelumpuhan.
Selain itu, bagian telinga yang terpengaruh juga akan menjadi lebih sensitif terhadap suara. Telinga yang mengalami gangguan juga akan berdengung, tetapi gejala ini juga bisa menyerang telinga lainnya. Artinya, dengungan bisa terjadi di salah satu atau kedua telinga.
3. Gangguan di Mulut dan Rahang
Setelah menyerang, Bell’s Palsy akan mulai memengaruhi indera perasa, yaitu mengalami penurunan atau perubahan. Bagian mulut yang terpengaruh juga akan lebih mudah mengeluarkan air liur, bahkan tidak bisa dikontrol.
Bell’s Palsy juga ditandai dengan rasa kering pagi seputar mulut. Setelah beberapa hari, gejala lain, seperti rasa sakit di sekitar rahang, sakit kepala atau pusing, hingga kesulitan makan dan berbicara pun akan mulai terjadi.
Jika kamu merasa gejala yang mirip dengan Bell’s Palsy, tapi masih ragu, coba tanya dokter di aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!