Ludah Menyembuhkah Luka, Benarkah?
Halodoc, Jakarta – Saat terjadi luka, beberapa orang secara refleks mengoleskan ludahnya pada bagian tubuh yang terluka. Ini karena banyak yang menganggap bahwa ludah bisa menyembuhkan luka, setidaknya bisa meminimalkan risiko infeksi pada luka.
Baca juga: Bahaya Meludah Sembarangan
Mengoleskan ludah pada luka nyatanya lebih dulu dilakukan oleh hewan pengerat, seperti anjing. Sebuah studi menyebutkan bahwa air liur anjing mengandung antiseptik yang bisa mematikan bakteri pada luka. Selain itu, ludah pada hewan pengerat juga mengandung epidermal growth factor (EGF) dan nerve growth factor (NGF). Fungsinya adalah untuk mempercepat penyembuhan luka. Lantas, bagaimana dengan kebiasaan mengoleskan ludah pada luka? Apakah ludah memang bisa menyembuhkan luka? Simak penjelasannya berikut ini, yuk!
Nyatanya, Ludah Manusia Bisa Menyembuhkan Luka
Meskipun tidak mengandung EGF dan NGF, ludah manusia memiliki kandungan lain yang bisa mempercepat penyembuhan luka, yakni hiastin. Hal ini disebutkan oleh studi yang dipublikasikan dalam The Journal of Federation of American Societies for Experimental Biology (FASEB). Studi tersebut juga menyebutkan bahwa hiastin dalam ludah bermanfaat untuk membunuh bakteri dan mempercepat proses penyembuhan luka.
Baca juga: Hilangkan Bekas Luka dengan 7 Cara Alami Ini
Studi lain juga menemukan bahwa luka yang dioleskan ludah lebih cepat sembuh dan hasilnya lebih bersih, alias tidak ada sel yang bengkak dan luka bisa tertutup dengan kulit baru setelah 15 hari. Hal ini disebutkan oleh studi yang dipublikasikan dalam jurnal PUBMED tahun 2012. Itu sebabnya, luka di dalam mulut cenderung lebih cepat sembuh dibanding dengan luka pada kulit dan tulang. Padahal, gerakan mekanik dalam mulut (seperti mengunyah makanan yang tajam dan keras) membuat mulut rentan terhadap cedera ringan.
Ludah juga mengandung faktor jaringan turunan protein yang berperan dalam inisiasi trombin, yakni protein yang membantu proses pembekuan darah. Saat terjadi luka atau cedera, tubuh akan mengaktifkan serangkaian proses pembekuan darah dan penyembuhan luka. Nah, trombin inilah yang akan mengubah fibrinogen menjadi fibrin (berbentuk benang-benang) yang akan menjerat sel darah merah dan membentuk gumpalan (gumpalan darah) guna menghentikan pendarahan, menutup, dan memulihkan luka. Selain itu, trombin juga mengandung beberapa enzim yang bersifat antibakteri, seperti lisozim, cystatin, peroksidase, dan defensin.
Apakah Aman Mengoleskan Ludah pada Luka?
Tidak selalu. Sebab, meskipun ludah bisa menyembuhkan luka, ludah juga berpotensi menyebabkan infeksi. Ini karena di dalam ludah terdapat patogen (bakteri, virus, dan jamur) yang bisa berpindah pada luka jika dilakukan secara sembarangan. Itu mengapa kamu tidak dianjurkan untuk mengoleskan ludah pada luka terbuka. Selain itu, kulit setiap orang juga punya ketahanan yang berbeda dalam mengatasi infeksi, sehingga pemberian ludah pada luka perlu dipertimbangkan, terutama jika kebersihan mulut kurang terjaga dengan baik (misalnya, jarang menyikat gigi).
Itulah penjelasan tentang ludah menyembuhkan luka. Jika tiba-tiba kamu cedera dan menyebabkan luka, sebaiknya segeralah berbicara pada dokter Halodoc agar mendapatkan rekomendasi saran tepercaya. Atau, kalau kamu punya pertanyaan lain seputar manfaat ludah pada luka, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter Halodoc. Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa bertanya pada dokter kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan