Lidah Terlihat Licin dan Merah? Hati-Hati Gejala Pellagra
Halodoc, Jakarta – Pellagra adalah penyakit akibat kekurangan niasin (vitamin B3) yang diperlukan tubuh untuk melakukan berbagai aktivitas sel. Agar kamu lebih waspada, kenali penyebab, gejala, dan penanganan pellagra di sini.
Baca Juga: Kenali Penyakit Pellagra Akibat Kekurangan Vitamin B3
Mengapa Pellagra Terjadi?
Sudah disebutkan bahwa pellagra terjadi akibat kekurangan niasin. Nyatanya, kondisi ini disebabkan oleh dua faktor, yakni:
-
Pellagra primer, terjadi akibat kekurangan niasin atau triptofan yang berasal dari makanan.
-
Pellagra sekunder, terjadi ketika kamu mendapatkan niasin yang cukup dari makanan, tapi penyerapan dan pengolahannya di dalam tubuh terganggu. Hal ini dipicu oleh berbagai faktor, misalnya, kecanduan alkohol kronis, diare berkepanjangan, sirosis hati, tumor karsinoid, penyakit Hartnup, gangguan saluran cerna (seperti ulcerative colitis), serta efek samping konsumsi obat.
Apa Saja Tanda dan Gejala Pellagra?
Pengidap pellagra biasanya mengalami ruam bersisik dan tebal pada kulit, terutama saat terkena paparan sinar UV matahari. Gejala lainnya berupa mulut bengkak, lidah berwarna merah terang dan tampak licin, muntah, diare, sakit kepala, tubuh lemas, depresi, kebingungan, hingga hilang ingatan.
Melihat gejala yang mungkin dialami pengidap, pellagra bukan suatu penyakit yang boleh dianggap sepele, sehingga seseorang yang mengalami gejalanya perlu segera berbicara dengan dokter.
Baca Juga: Ketahui Prosedur Diagnosis Pellagra yang Tepat
Diagnosis dan Pengobatan Pellagra
Pellagra didiagnosis melalui tes urine, untuk mengecek keberadaan asam nikotinat, niasin oksida, dan zat metabolit. Pasalnya, zat-zat tersebut dikeluarkan lewat urine setelah niasin dihasilkan oleh tubuh. Kadar RBC dalam NAD/NADP juga bisa digunakan untuk memastikan diagnosis pellagra. Setelah diagnosis ditetapkan, dokter akan memberikan niasin atau nicotinamide lewat cairan infus atau diminum.
Pada kasus pellagra primer, biasanya keadaan pengidap membaik setelah dua hari pengobatan. Untuk mempercepat proses pemulihan, pengidap perlu memperbanyak konsumsi makanan tinggi protein yang diperkaya vitamin B kompleks, seperti telur, daging merah, susu dan produk olahannya.
Dokter juga mungkin meresepkan salep atau krim untuk kulit. Pengidap dianjurkan untuk menggunakan tabir surya minimal SPF 30 guna melindungi kulit dari paparan sinar UV matahari dan membantu proses pemulihan. Perlu diketahui bahwa kasus pellagra sekunder lebih sulit ditangani dibanding pellagra primer.
Lantas, adakah pengobatan mandiri di rumah untuk mengatasi pellagra?
Tentu ada berikut perubahan gaya hidup dan pengobatan yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi pellagra.
-
Penuhi kebutuhan niasin, sekitar 16 miligram per hari bagi pria dan 14 miligram per hari bagi wanita. Sumber niasin antara lain daging merah, ikan, daging unggas, roti, dan sereal.
-
Konsumsi suplemen niasin juga bisa dikonsumsi, terutama jika asupan dari makanan masih kurang. Hanya saja, suplemen niasin berpotensi sebabkan efek samping, berupa mual, muntah, biduran, sembelit, kulit kemerahan, dan enzim liver naik. Itu mengapa konsumsi suplemen niasin harus sesuai anjuran dokter.
Baca Juga: Komplikasi dari Penyakit Pellagra yang Perlu Diketahui
Itulah gejala pellagra yang perlu diwaspadai. Kalau kamu mengalami gejala serupa, jangan ragu berbicara dengan dokter Halodoc. Kamu hanya perlu membuka aplikasi Halodoc dan masuk ke fitur Talk to A Doctor untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan