Liburan Ke Pantai? Harus Tahu, 3 Bahayanya Sinar Matahari Bagi Kulit

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   23 Agustus 2018
  Liburan Ke Pantai? Harus Tahu, 3 Bahayanya Sinar Matahari Bagi Kulit  Liburan Ke Pantai? Harus Tahu, 3 Bahayanya Sinar Matahari Bagi Kulit

Halodoc, Jakarta - Berlibur dan menghabiskan waktu berjam-jam di pantai memang menyenangkan. Namun, bagi kamu penikmat pantai, rasanya mesti hati-hati dengan paparan sinar matahari. Sebab menurut ahli dermatologi, paparan sinar UV (Ultra Violet) merupakan penyebab nomor satu timbulnya tanda penuaan dini pada wajah manusia. Oleh sebab itu, biasakanlah menggunakan tabir surya untuk menjaga kulit dari paparan sinar tersebut.

Nah, berikut bahaya sinar matahari bagi kulit yang mesti diwaspadai:

1. Kanker Kulit

Inilah bahaya sinar matahari yang paling meresahkan. Menurut ahli dari Yale School of Medicine, AS, ketika sinar UV menyentuh kulit, akan terjadi reaksi kimia yang bisa menyebabkan rusaknya melanin. Padahal, melanin ini merupakan perisai untuk mencegah kanker yang disebabkan oleh mutasi DNA.

Baca juga: Kenali 9 Gejala Kanker Kulit yang Jarang Disadari

Di lain tempat, menurut ahli onkologi dari Rumah Sakit Addenbrooke di Cambridge, Inggris, seperti dilansir Daily Mail, orang berusia di atas 50 tahun amat rentan dengan sinar matahari. Menurut sang ahli, orang di kelompok usia ini paling rentan terkena kanker kulit yang berbahaya.

Studi ahli tersebut menunjukkan adanya 14.000 sel DNA yang rusak karena paparan sinar matahari selama mereka (subjek penelitian pria dan wanita 50-70 tahun) hidup. Nah, analisis dari sampel itu menunjukkan, sinar UV dari matahari merupakan penyebab mayoritas mutasi sel-sel kulit. Yang mesti diwaspadai, sebagian besar dari mutasi ini amat berbahaya. Pasalnya, para ahli menemukan bahwa sepertiga dari sel yang mengalami perubahan, terlihat seperti kanker kulit.

2. Menghitam Hingga Keriput

Pada dasarnya sih menghitamnya kulit dikarenakan pigmentasi dari diri seseorang. Namun, paparan sinar matahari juga bisa membuat kulit wajah mudah menghitam, lo. Menurut banyak ahli, paparan sinar matahari setelah jam sembilan pagi hingga empat sore tak baik bagi kulit.

Enggak cuma itu, bahaya sinar matahari juga bisa membuat kulit jadi tak enak dipandang karena terlihat kusam dan tidak cerah. Dalam kebanyakan kasus, kusamnya kulit ini dikarekana seseorang terlalu lama berada di bawah sinar matahari. Di samping itu, komponen dari sinar UV juga bisa membuat kulit jadi cepat keriput, lo.  

Baca juga: 5 Kebiasaan yang Harus Dihindari Agar Wajah Mulus dan Cerah

3. Kulit Terbakar

Ada dua hal yang mesti diwaspadai tentang sinar UV, yaitu UVA dan UVB. Menurut dokter spesialis kulit, radiasi UVA ini berkaitan dengan penuaan kulit, sementara UVB dapat membuat kulit terbakar dan berisiko pada kanker kulit. UVB ini memiliki panjang gelombang 290-320 nanometer yang bisa menembus lapisan kulit sampai dengan lapisan kulit ari (epidermis). Nah, hal inilah yang nantinya bisa menyebabkan kulit terbakar (sunburn) hingga kanker.

Ingat, bahaya sinar matahari enggak cuma membuat kulit terbakar atau “gosong”. Pasalnya, terdapat beberapa level dari kulit yang terbakar. Kata ahli, di level pertama ini ketika sinar matahari hanya berefek pada lapisan dermis. Level kedua, efek terbakar ini bisa menimbulkan bekas yang tak bisa dihilangkan pada kulit. Itu belum seberapa, bahaya sinar matahari di level ketiga ini yang bikin ngeri. Kata ahli, di level ini sinar matahari bisa berimbas hingga lapisan kulit terdalam, bahan bisa menyebabkan kulit melepuh.

Jadi kalau kamu yang benriat untuk berlibur atau menghabiskan waktu berjam-jam di pantai, sebaiknya gunakanlah tabir surya agar kulit terlindungi dari sinar UVA dan UVB.  Yang terpenting, jangan asal-asalan mengolesi tabir surya.

Baca juga: Jangan Asal Oles, Begini Cara Pakai Tabir Surya yang Tepat

Punya masalah kulit dan ingin bertanya pada dokter? Gampak kok caranya, kamu bisa berdiskusi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!