Liburan ke Negara Ini Perlu Suntik Vaksin
“Bukan hanya dokumen penting, seperti paspor dan kartu identitas, vaksinasi juga menjadi persiapan yang penting untuk dilakukan sebelum berlibur ke luar negeri. Dengan mendapatkan vaksinasi, kamu bisa terlindungi dari penyakit serius yang mungkin banyak ditemukan di negara tujuan kamu berlibur. Ada tiga kategori vaksinasi traveling, yaitu rutin, direkomendasikan, dan wajib.”
Halodoc, Jakarta – Sebelum bersenang-senang pergi liburan ke luar negeri, ada banyak hal yang perlu kamu persiapkan terlebih dahulu nih. Tidak hanya dokumen penting seperti tiket, paspor, dan kartu identitas, kamu juga perlu memeriksakan kesehatan dan mendapatkan suntik vaksin atau imunisasi. Terutama bila kamu ingin bepergian ke negara yang merupakan wilayah endemik penyakit serius.
Melakukan vaksin akan melindungi tubuh dari penyakit serius yang banyak ditemukan di negara tujuan kamu berlibur. Tidak hanya itu, kamu juga akan terhindar dari risiko membawa penyakit berbahaya ketika pulang kembali ke daerah asal. Selain itu, kini beberapa negara telah memberlakukan peraturan kepada para wisatawan asing untuk membawa serta sertifikat vaksin sebagai syarat kunjungan, lho! Berikut ulasannya.
Baca juga: Persiapan ke Luar Negeri, Ini Cara Jaga Pola Hidup Sehat
Liburan ke Sini, Jangan Lupa Vaksin
Memang benar, berkunjung ke luar negeri itu sangat menyenangkan. Namun, perjalanan berubah menjadi bencana kalau kamu tertular penyakit serius di sana. Ya, ada beberapa negara yang berisiko menularkan atau menyebarkan penyakit tertentu. Hal ini memang belum tentu terjadi, tetapi sebagai pendatang, kamu punya risiko tinggi untuk tertular.
Meski begitu, penularan ini juga bergantung pada beberapa hal, termasuk tujuan liburan, aktivitas yang hendak kamu lakukan di sana, riwayat imunisasi atau vaksin yang sudah dijalani, dan bagaimana status kesehatan kamu. Perlu diingat bahwa sebagian besar penyakit infeksi sangat rentan menyerang orang-orang dengan imunitas tubuh yang lemah. Jadi, pastikan kondisi tubuh kamu sedang fit dan sehat ketika kamu melakukan perjalanan.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) membagi vaksinasi perjalanan menjadi tiga kategori, yaitu vaksinasi rutin, direkomendasikan dan diperlukan. Satu-satunya vaksin yang diklasifikasikan sebagai “wajib” oleh Peraturan Kesehatan Internasional adalah vaksinasi demam kuning untuk perjalanan ke negara-negara tertentu di Afrika dan Amerika Selatan.
1.Vaksinasi Rutin
Ini adalah vaksinasi yang umum yang biasanya diberikan selama masa kanak-kanak. Yang termasuk vaksinasi rutin, antara lain DPT, campak, penyakit gondok, rubella, varisela, polio, hepatitis A, hepatitis B, rotavirus, meningokokus, dan pneumokokus. Kamu yang ingin berlibur ke luar negeri perlu memastikan bahwa kamu sudah mendapatkan vaksinasi tersebut secara lengkap dan tidak memerlukan booster.
2.Vaksinasi Direkomendasikan
Vaksinasi yang direkomendasikan adalah vaksinasi yang diberikan untuk melindungi kamu dari penyakit yang terjadi secara rutin di negara lain. Dokter akan menentukan jenis vaksin mana yang direkomendasikan untuk kamu dengan mempertimbangkan negara tujuan kamu, apakah kamu akan pergi ke pedesaan, musim kamu bepergian, usia, dan status kesehatan kamu secara keseluruhan, serta riwayat imunisasi kamu.
Berikut ini contoh vaksin yang mungkin akan direkomendasikan untuk kamu yang akan berlibur ke luar negeri:
- Rabies. Virus rabies yang ditularkan oleh anjing sering ditemukan di banyak negara di seluruh dunia, termasuk, tetapi tidak terbatas pada sebagian Thailand, Vietnam, Brasil, Cina, Filipina, dan Sri Lanka.
- Demam tifoid. Penyakit ini bisa ditularkan di banyak wilayah di dunia melalui air minum atau makanan yang terkontaminasi.
- Ensefalitis Jepang. Ini adalah penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Ensefalitis Jepang ditemukan di sebagian besar wilayah Asia dan Pasifik Barat.
Biasanya, negara-negara, seperti India, Thailand, China, dan Vietnam mewajibkan kamu sebagai pendatang asing menunjukkan surat vaksin. Sementara vaksin wajib dilakukan ketika berkunjung ke negara-negara di Benua Afrika yang rentan dengan berbagai penyakit endemik, termasuk ebola. Arab Saudi juga memiliki persyaratan vaksin meningokokus bagi pendatang yang ingin menjalani ibadah haji atau umroh.
Baca juga: Apakah Orang Dewasa Masih Perlu Divaksin?
Tips Vaksin Sebelum Traveling
CDC menganjurkan untuk mendapatkan vaksin 4–6 minggu sebelum jadwal liburan kamu ke luar negeri. Hal itu karena tubuh membutuhkan waktu untuk membangun kekebalan setelah menerima vaksin. Kamu mungkin juga perlu beberapa minggu untuk mendapatkan semua dosis vaksin. Jadi, mendapatkan vaksin lebih awal adalah yang terbaik.
Namun, kamu harus tahu dulu, riwayat vaksin apa saja yang sudah kamu dapatkan. Setelah itu, kamu bisa membuat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan vaksin lain yang belum kamu peroleh dan memang dibutuhkan sebelum kamu bepergian.
Saat menemui dokter, ada baiknya kamu juga sudah menyiapkan rencana aktivitas apa saja yang hendak kamu lakukan sesampainya negara tujuan. Rencana perjalanan kamu akan membuat dokter menjadi lebih mudah untuk menentukan jenis vaksin sekaligus mengetahui risiko apa saja yang bisa terjadi dan menjadi penyebab munculnya infeksi. Jangan lupa juga untuk selalu membawa losion antinyamuk, ya!
Baca juga: 5 Penyakit Langganan Saat Liburan
Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga untuk memudahkan kamu mendapatkan solusi kesehatan terlengkap.
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2021. Travel and Vaccines.
World Health Organization. Diakses pada 2021. List of Countries, Territories, and Areas.
National Health Service. Diakses pada 2021. Travel Vaccinations.
MedicineNet. Diakses pada 2021. Do You Need Vaccinations Before Traveling Abroad?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan