Leukemia Limfoblastik Akut Menyerang Anak, Ini Cara Menanganinya
Halodoc, Jakarta - Sel darah putih bertugas untuk membantu melawan infeksi dan melindungi tubuh terhadap penyakit. Namun, pada kasus leukemia, beberapa sel darah putih berubah menjadi sel kanker dan tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Oleh karena ada lebih banyak sel kanker yang terbentuk di dalam darah dan sumsum tulang, hanya ada sedikit ruang yang tersisa untuk sel yang sehat.
Leukemia limfoblastik akut terjadi ketika tubuh membuat terlalu banyak sel darah putih jenis limfoblas. Leukemia ini sering menyerang anak dan memengaruhi berbagai jenis limfosit, baik sel B maupun sel T. Penyakit ini berkembang dan menjadi lebih buruk dengan begitu cepat, dan sebagian besar anak-anak yang mengidap kanker ini memiliki jenis kanker sel B.
Bagaimana Cara Menangani Leukemia Limfoblastik Akut?
Salah satu cara yang sering digunakan untuk menangani leukemia limfoblastik akut adalah melalui kemoterapi. Namun, pemberian obat bergantung pada jenis leukemia limfoblastik akut yang menyerang anak dan seberapa agresif penyakit ini. Bagaimana kanker merespons pengobatan awal juga penting dalam memilih jenis kemoterapi.
Baca juga: 5 Penyebab Leukemia Limfoblastik Akut yang Perlu Diketahui
Kemoterapi dapat diberikan melalui vena, suntikan ke bagian otot, juga berbentuk pil dan dikonsumsi secara oral. Perawatan ini dilakukan dengan sistem remisi, yaitu ketika pemeriksaan tidak menemukan sel kanker dalam tubuh anak. Kemudian, perawatan tetap dilakukan untuk menjaga anak tetap dalam kondisi remisi dan mencegah pertumbuhan sel kanker kembali. Anak akan mendapatkan perawatan kemoterapi selama dua hingga tiga tahun.
Perawatan lain untuk mengatasi leukemia limfoblastik akut adalah melalui transplantasi sel induk. Perawatan ini dilakukan dengan kondisi anak yang mengidap leukemia tipe agresif. Prosedur ini juga disebut dengan transplantasi sumsum tulang, dilakukan dengan cara menghancurkan sel kanker, sumsum tulang normal, dan sel sistem kekebalan dengan kemoterapi dosis tinggi atau radiasi. Transplantasi bertujuan untuk membangun kembali suplai darah yang sehat dan sistem kekebalan dengan sel induk baru, serta mengembalikan sel induk donor yang sehat ke dalam tubuh.
Baca juga: Hati-Hati, Leukemia Limfoblastik Akut Sebabkan 3 Komplikasi Ini
Cara terakhir adalah melalui uji klinis, yaitu penelitian yang menawarkan perawatan baru yang menjanjikan dan belum tersedia untuk umum. Biasanya, dokter akan memutuskan apakah seorang anak adalah kandidat terbaik untuk melakukan uji klinis ini. Terlepas dari metode pengobatan yang dipilih, pastikan mendapatkan arahan dari dokter terlebih dahulu. Jadi, agar anak mendapatkan perawatan yang tepat, gunakan selalu Halodoc setiap kali ibu ingin tanya jawab dengan dokter atau membuat janji dengan dokter di rumah sakit.
Bisakah Penyakit Ini Dicegah?
Pada kebanyakan kasus, tidak ada yang bisa mengendalikan hal yang memicu terjadinya leukemia limfoblastik akut. Namun, sebisa mungkin hindari paparan radiasi prenatal, seperti sinar-X yang memicu terjadinya kanker ini pada bayi yang belum lahir. Ibu hamil dan wanita yang mungkin sedang hamil harus memberi tahu dokter sebelum menjalani tes atau prosedur medis yang melibatkan proses radiasi.
Baca juga: 5 Faktor yang Tingkatkan Risiko Leukemia Limfoblastik Akut
Jangan lupa, selalu jalani pemeriksaan kandungan secara rutin untuk mengurangi kemungkinan terjadinya dampak buruk dan komplikasi kehamilan, termasuk risiko cacat lahir yang membahayakan nyawa ibu dan janin.
Referensi:
KidsHealth. Diakses pada 2020. Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL).
National Cancer Institute. Diakses pada 2020. Childhood Acute Lymphoblastic Leukemia Treatment.
American Cancer Society. Diakses pada 2020. Treatment of Children with Acute Lymphocytic Leukemia (ALL).
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan