Lebih Tinggi dari Orang Dewasa, Ini Suhu Normal Bayi
“Jangan khawatir jika bayi memiliki suhu tubuh yang lebih tinggi dari orang dewasa. Perlu diketahui, suhu normal bayi berkisar antara 36,4 sampai 37,5 derajat Celsius. Bayi juga akan mengalami suhu tinggi saat tubuhnya melawan infeksi secara alami atau setelah imunisasi.”
Halodoc, Jakarta - Suhu tubuh adalah salah satu indikator yang umumnya digunakan sebagai penanda ketika seseorang mengalami gangguan kesehatan. Biasanya, seseorang yang mengalami suhu tubuh lebih tinggi dibandingkan dengan angka normal, maka tubuhnya sedang mengalami masalah, seperti demam atau infeksi. Namun, bagaimana dengan suhu normal bayi?
Suhu normal bayi kemungkinan besar lebih tinggi dibandingkan suhu tubuh orang dewasa. Maka dari itu, jangan terlalu cepat menyimpulkan apabila anak ibu mengalami demam. Ada baiknya untuk memeriksakan suhu yang tepat dengan alat ukur. Berikut bahasan lengkap tentang hal ini!
Baca juga: Berapa Suhu Tubuh Normal pada Bayi?
Suhu Normal Bayi Lebih Tinggi dari Orang Dewasa
Kebanyakan orangtua pasti akan panik ketika merasakan suhu tubuh bayinya terasa lebih panas. Apabila anak terserang demam, sebaiknya harus secepatnya mendapatkan kompres agar dapat diatasi. Cara tersebut terbilang efektif untuk menurunkan suhu tubuh apabila benar disebabkan oleh demam.
Maka dari itu, ibu harus tahu suhu normal bayi yang tepat agar tidak cepat panik. Pada umumnya, bayi akan memiliki suhu tubuh sekitar 36,4 hingga 37,5 derajat Celsius. Suhu tubuh bayi memang cenderung lebih tinggi dibandingkan suhu orang dewasa, yaitu sekitar 37 derajat Celsius.
Walau begitu, bagian tubuh tertentu pada bayi, seperti kepala, leher, dan bagian tangan atas mungkin akan terasa lebih hangat. Hal tersebut terjadi dikarenakan metabolisme tubuh pada bayi yang terbilang tinggi, terutama pada perkembangan sel otak. Makanya, jika bagian-bagian tersebut diraba maka akan terasa lebih panas.
Suhu tubuh yang tinggi biasanya merupakan tanda bahwa tubuh bayi sedang berusaha melawan infeksi. Beberapa bayi mengalami demam tinggi setelah divaksinasi. Kondisi ini akan pulih dengan sendirinya dan tidak berlangsung lama.
Hal pertama yang harus ibu lakukan jika merasa tubuh anak lebih panas dari biasanya adalah dengan melakukan pengecekan menggunakan termometer. Jika suhu tubuh bayi diatas 38,5 derajat Celsius, segeralah ambil tindakan untuk mengatasi demam pada bayi. Bahkan, bila dianggap perlu segeralah temui dokter.
Apabila pengukuran tersebut lebih tinggi dari suhu normal bayi, kemungkinan untuk menyebabkan kejang dapat terjadi. Maka dari itu, selalu siapkan obat penurun panas (atas resep dokter) dan termometer agar dapat melakukan penanganan awal. Jika masih tidak turun, kamu dapat mengompresnya atau pun membawanya ke rumah sakit.
Memang demam yang terjadi pada bayi dapat membuat kepanikan pada orangtuanya. Maka dari itu, ibu dapat bertanya pada dokter dari Halodoc untuk memastikan gangguan yang terjadi.
Baca juga: Ini Cara Ketahui Suhu Normal Bayi dan Cara Mengukurnya
Cara Mengukur Suhu Tubuh Bayi
Ibu dapat mengukur suhu tubuh bayi dengan beberapa cara berbeda, yaitu melalui dubur (rektum), mulut (oral), telinga, di bawah lengan (ketiak), atau di pelipis. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan untuk menggunakan termometer digital pada anak-anak. Termometer merkuri tidak boleh digunakan karena bisa menimbulkan risiko paparan merkuri dan keracunan jika pecah.
Termometer rektal mempunyai pembacaan suhu yang paling akurat dan paling mudah dilakukan pada bayi. Untuk mengukur suhu rektal, pastikan dulu termometer dalam keadaan bersih. Cuci dengan sabun dan air atau bersihkan dengan alkohol. Baringkan bayi dengan posisi menyamping dengan kaki yang ditekuk ke arah dada. Oleskan sedikit petroleum jelly di sekitar ujung termometer dan masukkan perlahan ke dalam lubang dubur. Pegang termometer digital di tempatnya selama sekitar 2 menit sampai terdengar bunyi ‘bip’. Kemudian lepaskan termometer dengan hati-hati dan baca hasil suhunya.
Baca juga: Ini Cara yang Tepat Mengukur Suhu Badan Saat Demam
Penyebab Demam Terjadi pada Bayi
Umumnya, demam terjadi dan menyerang bayi ketika sistem imunitas pada tubuhnya sedang bekerja melawan penyakit yang masuk ke tubuh. Beberapa penyakit yang dapat terjadi disebabkan oleh infeksi dari virus maupun bakteri.
Demam juga dapat terjadi disebabkan oleh imunisasi, suatu hal yang baik untuk bayi ibu. Penyebab lainnya dari hal tersebut adalah pakaian yang terlalu tebal atau udara yang terbilang panas. Hal ini dapat membuat rasa tidak nyaman, kerap menangis, dan menimbulkan gestur seperti orang kedinginan.
Maka dari itu, ibu harus tahu langkah yang tepat untuk mengatasi demam yang dapat menyebabkan lonjakan pada suhu tubuh bayi dari normal. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan:
- Asetaminofen
Salah satu cara mengembalikan suhu normal bayi adalah dengan memberikannya asetaminofen. Hal ini umumnya diberikan ketika anak berusia di atas 3 bulan dan dengan jumlah yang aman. Dosis umumnya ditentukan oleh berat badan sang bayi. Apabila anak ibu tidak rewel karena gangguan tersebut, pemberian obat tidak perlu dilakukan. Hal yang perlu ditegaskan, konsumsi obat ini harus berdasarkan resep dan dosis yang telah ditentukan oleh dokter.
- Ganti Pakaiannya
Ibu dapat mengganti pakaian yang dikenakan agar mencapai suhu normal pada bayi. Cobalah untuk menggunakan pakaian yang tipis dan selimut yang ringan agar tetap nyaman. Memakaikan pakaian yang tebal dapat mengganggu pendinginan alami pada tubuh.
- Perbanyak Asupan Cairan
Salah satu komplikasi yang dapat disebabkan oleh demam adalah dehidrasi. Maka dari itu, cobalah untuk memberikannya cairan secara teratur, yaitu dengan memberikan ASI atau air putih jika bayi sudah mengonsumsi MPASI. Ibu juga perlu mengenali tanda-tanda dehidrasi pada bayi. Contohnya frekuensi urine berkurang (bisa dilihat pada popoknya), menangis tidak mengeluarkan air mata, atau kondisi mulutnya yang terlihat kering.
Itulah yang perlu ayah dan ibu ketahui mengapa suhu tubuh baik lebih tinggi dari orang dewasa. Jadi, ayah dan ibu tidak perlu panik jika Si Kecil terasa hangat selagi tidak ada gejala lain yang mengkhawatirkan.