Langkah Sederhana untuk Mengatasi Trypophobia

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   10 Januari 2022

Mengatasi trypophobia dilakukan dengan terapi pemaparan dan terapi perilaku kognitif. Tujuannya adalah mengubah cara pandang pengidapnya terhadap objek atau situasi yang memicu fobia. Dengan begitu, rasa takut atau kecemasan bisa dihindari saat harus berhadapan dengan hal-hal tersebut.

Langkah Sederhana untuk Mengatasi TrypophobiaLangkah Sederhana untuk Mengatasi Trypophobia

Halodoc, Jakarta – Mengatasi trypophobia sebenarnya bisa dilakukan dengan cara yang tergolong sederhana. Asalkan, ada kemauan untuk sembuh serta dukungan dari orang-orang sekitar. Trypophobia merupakan salah satu jenis fobia. Kondisi ini ditandai dengan rasa takut atau jijik terhadap kumpulan lubang kecil, gundukan, atau pola bintik dan lubang. 

Pengidap gangguan ini mungkin akan bergidik atau merasa jijik, merinding dan takut saat melihat sarang lebah, buah stroberi utuh, hingga lubang pada spons pencuci piring.

Pola bintik-bintik yang ada di benda-benda tersebut bisa memberi rasa tidak nyaman pada pengidap trypophobia. Lantas, bagaimana cara mengatasi trypophobia yang bisa dilakukan? 

Mengatasi Trypophobia dengan Terapi 

Seperti dikatakan sebelumnya, cara mengatasi trypophobia sebenarnya tergolong sederhana. Sejauh ini, bentuk penanganan yang palik efektif adalah terapi pemaparan.

Terapi ini adalah jenis psikoterapi yang berfokus pada perubahan respons terhadap objek atau situasi yang menyebabkan ketakutan.

Artinya, pengidap fobia ini akan diberi pemahaman dan cara pandang yang berbeda sehingga tidak lagi merasa takut terhadap objek atau situasi tertentu. 

Jangan khawatir, 4 Psikolog yang Akan Bantu Perawatan Trypophobia.

Selain itu, cara mengatasi trypophobia lainnya adalah dengan terapi perilaku kognitif.

Terapi ini dilakukan dengan menggabungkan terapi pemaparan dan teknik lain untuk membantu pengidap fobia mengelola kecemasan dan menjaga pikiran agar tidak berlebihan.

Di samping kedua cara tersebut, mengatasi trypophobia juga bisa dilakukan dengan: 

  1. Terapi bicara umum, dilakukan oleh konselor atau psikiater. 
  2. Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti beta-blocker dan obat penenang untuk mengurangi kecemasan dan gejala panik.
  3. Teknik relaksasi, seperti latihan pernapasan dalam atau yoga. 
  4. Melakukan aktivitas fisik dan berolahraga, tujuannya untuk mengelola kecemasan. 
  5. Mengatasi stres, biasanya dilakukan dengan latihan pernapasan penuh hingga pengalihan perhatian dari hal-hal atau pikiran yang memicu rasa takut. 
  6. Cukup beristirahat serta mengonsumsi makanan bergizi seimbang. 
  7. Jangan malu untuk meminta bantuan atau sekadar terhubung dengan keluarga, teman, atau orang-orang yang bisa membuat nyaman. 
  8. Mulai berlatih untuk menghadapi situasi atau hal-hal yang menyebabkan fobia muncul. 

Mengapa Rasa Takut bisa Muncul? 

Trypophobia merupakan kondisi yang membuat seseorang merasa takut terhadap bentuk atau pola, seperti lubang atau bintik-bintik. Penyebab pasti kondisi ini masih perlu dicari tahu.

Namun, sejumlah ilmuwan percaya bahwa rasa takut yang muncul bisa jadi merupakan reaksi kuat dari seseorang untuk melindungi diri. 

Pola bintik atau bulat yang ditakuti oleh pengidap fobia ini faktanya dimiliki oleh beberapa binatang buas.

Selain itu, penyakit mematikan seperti campak dan cacar menyebabkan ruam kulit dengan pola melingkar.

Nah, trypophobia diduga muncul sebagai reaksi yang dikembangkan manusia untuk menghindari sakit atau ancaman berbahaya. 

Beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap campuran terang dan gelap dalam gambar lubang.

Para peneliti mengatakan bahwa pola, seperti lubang memiliki jenis energi visual yang bisa menyebabkan reaksi yang tidak menyenangkan.

Peneliti juga mempercayai bahwa ketakutan itu berasal dari kecemasan sosial.

Lingkaran terlihat sedikit seperti kumpulan mata atau wajah yang menatap, yang bisa mengganggu jika kamu gugup dalam sebuah lingkungan sosial. 

Trypophobia lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Hal itu juga terjadi dalam keluarga.

Sebuah penelitian menyebutkan, sekitar 25 persen orang yang memiliki trypophobia juga memiliki keluarga dengan kondisi tersebut.

Beberapa orang yang takut dengan pola lubang biasanya juga memiliki gangguan mental lainnya, seperti:

  • Depresi mayor;
  • Gangguan kecemasan umum;
  • Kecemasan sosial;
  • Gangguan panik;
  • Gangguan obsesif-kompulsif;
  • Gangguan bipolar.

Selain mengetahui cara mengatasi trypophobia, penting juga untuk selalu menjaga kesehatan tubuh untuk menunjang proses penyembuhan.

Selama menjalani terapi, disarankan untuk selalu menjaga kondisi tubuh tetap sehat dengan berolahraga, makan sehat, dan konsumsi suplemen tambahan jika dibutuhkan.

Cek kebutuhan suplemen harian di aplikasi Halodoc. Dengan layanan antar, pesanan obat akan dikirim segera ke rumah.

Download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play! 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. Everything You Should Know About Trypophobia.
Very Well Health. Diakses pada 2022. Trypophobia or the Fear of Holes.
WebMD. Diakses pada 2022. Trypophobia.