Langka Terjadi, Kenali Berbagai Faktor Penyebab Balantidiasis
“Balantidiasis adalah penyakit infeksi langka yang terjadi karena parasit protozoa bernama Balantidium coli. Penyebab yang bisa meningkatkan risiko parasit ini masuk ke dalam tubuh adalah sanitasi yang buruk, kontak dengan hewan tertular, serta lingkungan yang kotor.”
Halodoc, Jakarta – Balantidiasis adalah penyakit infeksi langka yang terjadi karena parasit protozoa bernama Balantidium coli. Baik manusia dan binatang bisa tertular penyakit ini, terutama jenis hewan primata serta babi. Parasit ini dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui sistem pencernaan karena air atau makanan yang terkontaminasi.
Penyakit ini terkadang tidak menimbulkan gejala bagi sebagian pengidapnya. Namun, kasus-kasus lainnya melaporkan gejala serius seperti diabetes yang persisten, nyeri perut, dan kerusakan pada usus besar. Agar bisa terhindar dari penyakit balantidiasis yang serius, ketahui faktor risiko penyebabnya berikut ini!
Faktor Risiko Penyebab Balantidiasis
Individu dari segala umur, gender, dan riwayat kesehatan bisa terjangkit penyakit ini. Namun, ada beberapa faktor penyebab yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena balantidiasis. Beberapa penyebabnya antara lain:
1. Lingkungan yang kotor
Parasit Balantidium coli dapat bertahan hidup dalam lingkungan yang lembap dan kotor. Risiko terkena balantidiasis akan meningkat jika kamu meminum air yang terkontaminasi atau menggunakan air tersebut untuk mencuci makanan mentah.
Ini berarti air yang tercemar limbah manusia atau hewan perlu kamu hindari. Selain itu, jika kamu memelihara hewan ternak khususnya babi, lingkungan tempat tinggal hewan ternak ini bisa tercemar kotoran dan berpotensi menjadi tempat parasit hidup.
2. Sanitasi yang buruk
Jarang mencuci tangan dengan air bersih dan sabun setelah menggunakan toilet atau sebelum makan dapat meningkatkan risiko terjadinya balantidiasis. Sanitasi yang buruk bisa menyebabkan parasit dengan mudah menyebar dari tangan yang tidak bersih ke mulut sehingga masuk ke sistem pencernaan.
Mereka yang tinggal di negara tertentu dengan sanitasi yang buruk juga akan memiliki risiko lebih tinggi mengalami infeksi parasit ini.
3. Kontak erat dengan babi
Infeksi protozoa Balantidium coli sering terjadi di area yang memiliki banyak ternak babi atau tempat umumnya babi hidup. Manusia yang menyentuh feses hewan ini atau permukaan sekitar fesesnya akan lebih rawan terkena balantidiasis.
Maka dari itu, seseorang yang melakukan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi harus selalu mencuci tangan dengan air bersih dan sabun setelah berinteraksi dengan babi sehingga mereka tidak tertular.
4. Mengonsumsi makanan tanpa dibersihkan
Selain air atau kotoran hewan, protozoa Balantidium coli juga bisa menempel pada makanan mentah. Nah, kalau kamu membeli sayuran atau buah-buahan namun tidak kamu bersihkan dengan baik sebelum makan, ini bisa menjadi sumber infeksi balantidiasis. Untuk itu, kamu perlu tahu seperti apa Cara Tepat Mencuci Buah dan Sayuran.
Apa Saja Gejala Balantidiasis pada Manusia?
Jika seseorang terinfeksi Balantidium coli, biasanya ia akan merasakan gejala dalam waktu beberapa hari hingga dua minggu setelah parasit masuk ke dalam tubuh. Pengidapnya mungkin akan mengalami gejala seperti:
- Diare yang persisten, berkepanjangan, dan berat. Pada kasus tertentu feses pengidap juga bisa berdarah dan berlendir.
- Nyeri dan kram perut. Ini adalah gejala umum yang mayoritas pengidap rasakan. Rasa nyeri dan kram bisa muncul setelah mengalami rasa tidak nyaman di perut selama beberapa waktu.
- Mual dan muntah sebagai respon tubuh dari infeksi parasit.
- Penurunan berat badan karena gangguan pencernaan.
Jika kamu mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan diagnosis. Pemberian pengobatan seperti obat antiparasit akan sangat penting untuk mencegah penyakit bertambah parah.
Itulah beberapa faktor penyebab balantidiasis yang perlu kamu ketahui. Kalau kamu masih memiliki pertanyaan tentang kondisi ini, jangan ragu untuk langsung melakukan konsultasi lebih lanjut dengan hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc.
Sekarang kamu bisa berkonsultasi dengan praktis kapan saja dan dari mana saja. Tunggu apa lagi? Ayo download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
DoveMed. Diakses pada 2023. Balantidiasis.
MedScape. Diakses pada 2023. Balantidiasis Clinical Presentation.
CDC. Diakses pada 2023. Parasites – Balantidiasis (also known as Balantidium coli Infection).
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan