Lakukan Vaksin Tetanus, Ini Manfaatnya

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   19 Maret 2020
Lakukan Vaksin Tetanus, Ini ManfaatnyaLakukan Vaksin Tetanus, Ini Manfaatnya

Halodoc, Jakarta – Vaksin tetanus masuk dalam daftar “vaksin wajib” di Indonesia. Malahan, pemberian vaksin ini sebenarnya merupakan saran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Lantas, apa sebenarnya manfaat dari vaksin tetanus? Siapa saja yang wajib mendapatkan vaksin? 

Vaksin tetanus diberikan untuk mencegah risiko penyakit tetanus, yaitu kondisi yang menyebabkan kaku dan tegang di seluruh tubuh. Tetanus terjadi karena infeksi kuman dan menyebabkan gejala yang menyakitkan, bahkan bisa mengakibatkan kematian. Biar lebih jelas, simak penjelasan seputar penyakit tetanus dan manfaat vaksin tetanus berikut!

Baca juga: Hati-Hati, Ini Komplikasi yang Dapat Terjadi Karena Tetanus

Manfaat Vaksin Tetanus 

Vaksin tetanus diberikan untuk mencegah dan menurunkan risiko seseorang tertular penyakit tetanus. Vaksin ini disarankan untuk diberikan secara rutin kepada orang dewasa maupun anak-anak, termasuk bayi baru lahir. Vaksin tetanus diberikan untuk mencegah infeksi bakteri Clostridium tetani yang menghasilkan racun dan menyebabkan kekakuan otot. 

Karena itu, gejala utama dari penyakit ini adalah kaku otot dan tegang di seluruh tubuh. Infeksi tetanus sama sekali tidak boleh dianggap sepele, karena bisa memicu gangguan kesehatan serius, hingga berujung pada kematian. Bakteri penyebab penyakit ini umumnya ditemukan di tanah atau lumpur dan bisa masuk ke tubuh melalui luka atau area terbuka di kulit. 

Baca juga: Begini Caranya Tetanus Bisa Mematikan

Bakteri penyebab tetanus juga bisa ditemukan pada kotoran hewan atau manusia. Tetanus ditandai dengan kaku dan tegang di seluruh tubuh. Gejala yang muncul bisa sangat menyakitkan dan biasanya akan muncul dalam 4–21 hari setelah infeksi terjadi. Kuman bisa masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka yang ada di kulit. 

Penyakit ini sebenarnya jarang terjadi. Namun, selalu waspada dan segera temui dokter jika mengalami gejala tetanus, seperti demam, pusing, jantung berdebar, serta keluar keringat berlebih. Waspadai jika muncul gejala khas tetanus, seperti tegang dan kaku pada otot, termasuk otot rahang, otot leher, dan otot perut. Kondisi ini juga bisa menyebabkan pengidapnya sulit menelan dan kesulitan bernapas. 

Pada beberapa kasus, infeksi tetanus juga bisa menyerang bayi yang baru lahir. Tetanus pada bayi baru lahir terjadi akibat perawatan tali pusar yang tidak dilakukan dengan benar. Infeksi berisiko muncul akibat pemotongan tali pusar menggunakan alat yang tidak steril. Selain itu, faktor penularan tetanus pada bayi juga meningkat jika sang ibu tidak atau belum mendapat vaksin sebelumnya. 

Risiko infeksi tetanus menjadi lebih tinggi pada orang yang belum pernah atau tidak mendapat vaksin tetanus secara lengkap. Ibu hamil yang tidak mendapat vaksin TT (Tetanus Toxoid) juga berisiko tinggi menularkan penyakit ini pada bayi yang dilahirkan. 

Baca juga: Harus Tahu, Ini Fakta Lengkap Mengenai Vaksin Tetanus

Maka dari itu, sangat penting untuk mendapat vaksin tetanus secara lengkap dan rutin. Vaksin juha bisa diberikan pada bayi yang mencapai usia dua bulan. Kabar buruknya, infeksi tetanus bisa terjadi lebih dari satu kali. Artinya, pernah mengalami infeksi tidak membuat seseorang menjadi kebal. Agar selalu terlindungi, pastikan untuk melengkapi rangkaian periode imunisasi pada keluarga. 

Cari tahu lebih lanjut seputar penyakit tetanus dan manfaat dari vaksin tetanus dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dengan mudah dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:
Healthline. Diakses ada 2020. Tetanus (Lockjaw). 
Medscape. Diakses pada 2020. Tetanus. 
MedicineNet. Diakses pada 2020. Tetanus (Lockjaw & Tetanus Vaccination).
Patient. Diakses pada 2020. Tetanus and Tetanus Vaccination.