Lakukan ini untuk Redakan Gejala Sakit Kepala Cluster
Halodoc, Jakarta – Setiap orang pasti pernah mengalami kondisi sakit kepala. Sakit kepala ada banyak tipenya, mulai dari sakit kepala biasa, migrain, sakit kepala tegang atau sakit kepala cluster. Jika kamu pernah mengalami sakit kepala secara intensif dan rasanya seperti sakit di satu sisi wajah atau satu sisi kepala bagian belakang, itu bisa menjadi tanda dari sakit kepala cluster.
Baca Juga: Kenali Bedanya Jenis-Jenis Sakit Kepala
Berbeda dengan jenis sakit kepala lainnya, sakit kepala cluster berlangsung selama beberapa jam dan cenderung memengaruhi satu sisi saja. Terkadang, beberapa orang sulit membedakan antara sakit kepala cluster dengan migrain. Nah, dalam kondisi sakit kepala cluster biasanya rasa sakit lebih terasa seperti terbakar atau menusuk. Sakit kepala cluster bisa diobati dengan obat-obatan saja. Namun, bila semakin akut mungkin diperlukan perawatan penunjang lainnya.
Perawatan untuk Meredakan Sakit Kepala Cluster
Sakit kepala cluster dapat muncul secara tiba-tiba dan mereda dalam waktu singkat. Jenis sakit kepala ini cukup sulit untuk dicegah dan diobati. Biasanya pengobatan sakit kepala cluster berfokus untuk mengurangi keparahan rasa sakit, mempersingkat periode rasa sakit, dan mencegah serangan agar tidak datang kembali.
Baca Juga: Stres Dapat Sebabkan Sakit Kepala Cluster, Ini Alasannya
Cara mengobati sakit kepala cluster memerlukan jenis obat-obatan yang bekerja cepat. Jika sakit kepala terasa semakin akut, dokter perlu memberikan perawatan tambahan untuk meredakan gejalanya. Berikut jenis obat-obatan dan perawatan yang bisa diberikan, yaitu:
1. Menggunakan Triptan
Obat triptan adalah jenis obat-obatan yang sering diresepkan oleh dokter untuk meringankan gejala sakit kepala cluster maupun migrain. Obat triptan jenis sumatriptan umumnya diberikan melalui suntikan atau dalam bentuk semprotan hidung. Ada beberapa orang yang suka menggunakannya dalam bentuk semprot. Namun, beberapa orang lainnya lebih merasakan manfaatnya jika diberikan melalui injeksi.
Suntikan pertama diberikan saat dalam pengamatan medis. Namun, obat ini tidak dianjurkan untuk orang yang memiliki tekanan darah tinggi atau penyakit jantung. Selain sumatriptan, jenis obat lain yang bekerja lebih lambat, seperti zolmitriptan. Obat ini bisa menjadi pilihan jika seseorang tidak bisa mentolerir bentuk-bentuk lain dari obat yang bereaksi cepat.
2. Pemberian Oksigen
Terapi oksigen murni selama sekitar 15 menit dapat melegakan pembuluh-pembuluh darah yang tersumbat. Terapi oksigen merupakan jenis perawatan yang tergolong aman dan terjangkau. Meski tidak menimbulkan efek samping dan terjangkau, terapi oksigen memerlukan tabung oksigen dan alat pengatur. Maka dari itu, terapi ini terbatas karena tidak bisa diakses jika sewaktu-waktu sakit kepala muncul.
Kalau kamu mengalami sakit kepala sebelah dan bingung membedakan antara sakit kepala cluster atau migrain, tanyakan saja pada dokter Halodoc. Bicara dengan dokter lebih praktis lewat aplikasinya. Oleh karena itu, download Halodoc sekarang juga di App Store atau Google Play!
Faktor Pemicu Munculnya Sakit Kepala Cluster
Kamu mungkin bertanya-tanya, sebenarnya apa penyebab sakit kepala cluster muncul secara tiba-tiba. Ada beberapa faktor yang bisa memicu sakit kepala cluster. Kondisi stres, konsumsi alkohol, alergi atau perubahan suhu dapat memicu sakit kepala cluster.
Baca Juga: Ini 3 Beda Letak Sakit Kepala
Ketika faktor tersebut muncul, pembuluh darah yang memasok darah ke otak dan wajah akan mengalami pelebaran. Nah, pelebaran ini memberikan tekanan pada saraf trigeminal yang mentransmisikan sensasi dari wajah ke otak. Kelainan pada hipotalamus, yaitu area kecil otak yang mengatur suhu tubuh, tekanan darah, tidur, dan pelepasan hormon juga menjadi penyebab terjadinya sakit kepala cluster.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan