Lakukan Hal Ini untuk Mengurangi Rasa Sakit Bagi Pengidap TBC Tulang Belakang
Halodoc, Jakarta – Penyakit TBC alias tuberkulosis ternyata tidak hanya menyerang paru-paru. Nyatanya, gangguan ini juga bisa terjadi di luar paru-paru, salah satunya menjangkiti tulang belakang. Kondisi ini dikenal dengan sebutan TBC tulang belakang atau Pott.
Penyakit ini umumnya menginfeksi tulang belakang pada area toraks (dada belakang) bagian bawah dan vertebra lumbalis (pinggang belakang) atas. TBC tulang belakang disebabkan oleh serangan bakteri bernama mycobacterium tuberculosis.
Bakteri penyebab penyakit ini bisa menyebar melalui percikan air liur dari orang yang sebelumnya sudah terinfeksi. Penularan virus TBC bisa terjadi saat pengidapnya bersin atau batuk ataupun saat seseorang berinteraksi dengan pengidap TBC. Semakin lama berinteraksi, maka semakin besar pula risiko untuk tertular penyakit ini.
Pada TBC tulang belakang, bakteri tuberkulosis yang sebelumnya menyerang paru-paru, menyebar ke bagian lain, yaitu tulang belakang. Penyebaran ini bisa terjadi hingga ke kuping atau sendi yang ada di antara tulang belakang. Kondisi ini bisa menyebabkan kematian jaringan sendi, sehingga memicu kerusakan pada tulang belakang.
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan kesehatan ini. Mulai dari faktor sosial ekonomi, tinggal di daerah yang kotor dan kumuh, tempat tinggal yang memiliki tingkat kasus tuberkulosis tinggi, kekurangan nutrisi, hingga orang yang sudah lanjut usia.
TBC juga lebih rentan menyerang orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah, terutama pada orang yang terinfeksi HIV, pengidap kanker, penyakit ginjal stadium lanjut, dan diabetes.
Mengurangi Rasa Sakit Pengidap TBC Tulang Belakang
Selain gejala yang umum terjadi pada penyakit TBC, ada gejala lain yang sering terjadi sebagai tanda dari penyakit ini. Beberapa gejala yang sering muncul, seperti serangan yang muncul secara bertahap, demam, mudah berkeringat terutama di malam hari, kehilangan nafsu makan, sakit punggung di lokasi tertentu, hingga pembengkakan pada tulang belakang dan perubahan pada bagian tersebut, seperti tulang belakang melengkung keluar menyebabkan punggung menjadi bungkuk (kifosis).
Selain gejala yang sedikit berbeda, cara mengatasi dan mengurangi rasa sakit pada TBC tulang belakang pun berbeda. Kondisi ini mungkin membuat pengidapnya harus menjalani tindakan operasi sebagai bentuk perawatan tambahan.
Namun umumnya, TBC tulang belakang bisa diatasi dengan pemberian antibiotik. Pada pengidap TBC tulang belakang, mungkin akan disarankan untuk mengurangi, bahkan tidak menggerakkan tulang belakang hingga waktu tertentu. Biasanya cara ini akan dilakukan dengan menggunakan alat bantu khusus.
Untuk mengurangi nyeri, biasanya akan dilakukan serangkaian terapi fisik agar melatih kekuatan dan fleksibilitas tulang. Meski membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, TBC tulang belakang sebenarnya merupakan penyakit yang bisa disembuhkan. Dengan catatan, kondisi ini harus segera dideteksi dan ditangani dengan cara pengobatan yang benar. Selain itu, penanganan segera pada kondisi ini pun bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi, seperti kelainan atau cacat pada tulang belakang hingga mengalami kelumpuhan.
Cari tahu lebih lanjut seputar TBC tulang belakang, penyebab, dan cara mengatasinya dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter dengan mudah melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar gangguan kesehatan dan tips hidup lebih sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Baca juga: