Lakukan 4 Pemeriksaan Ini saat Hamil Trimester Pertama
Halodoc, Jakarta – Kebanyakan ibu hamil tentunya berharap agar kehamilannya dapat berlangsung dengan sehat dan lancar. Namun, masalah dalam kehamilan terkadang bisa muncul tanpa diduga. Karena itu, ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur kepada dokter kandungan, terutama pada trimester pertama. Pemeriksaan ini penting untuk mendeteksi adanya berbagai gangguan pada kehamilan sedini mungkin, sehingga bisa ditangani segera agar tidak membahayakan kondisi janin. Berikut pemeriksaan kehamilan trimester 1 yang perlu ibu lakukan.
1. Pemeriksaan Riwayat Kesehatan
Pada kunjungan pertama pemeriksaan kandungan, dokter atau bidan akan memeriksa riwayat kesehatan ibu hamil trimester pertama, sehingga dapat diketahui adanya hal-hal yang mungkin bisa berdampak pada kehamilan. Berikut beberapa pertanyaan yang biasanya akan diajukan oleh dokter dalam pemeriksaan riwayat kesehatan.
- Riwayat kesehatan keluarga, hal ini untuk mengetahui adanya risiko penyakit genetik.
- Adanya gen kembar dalam keluarga.
- Riwayat kesehatan ibu hamil, seperti penyakit apa saja yang pernah dan masih sampai saat ini dimiliki, obat-obatan apa saja yang pernah dan masih dikonsumsi, serta gaya hidup yang dijalani.
- Riwayat kehamilan sebelumnya. Bila ibu pernah hamil sebelumnya, apakah ada penyakit yang pernah dialami saat hamil dan bagaimana metode persalinan yang pernah ditempuh.
- Riwayat menstruasi: kapan waktu terakhir menstruasi dan masa ovulasi. Hal ini bermanfaat untuk memprediksi usia kehamilan.
2. Pemeriksaan Fisik
Selain itu, ibu hamil juga akan menjalani pemeriksaan fisik secara menyeluruh yang meliputi:
- Berat badan. Dokter dapat mengetahui kondisi kesehatan ibu hamil dengan melakukan pemeriksaan berat badan. Pasalnya, pada kehamilan normal, ibu hamil akan mengalami kenaikan berat badan walaupun usia kehamilan baru menginjak dua bulan. Sedangkan ibu hamil yang sakit atau mengalami morning sickness yang parah, biasanya akan sulit untuk meningkatkan berat badan.
- Tinggi Badan. Pemeriksaan ini memang tidak ada pengaruh langsung terhadap kondisi kesehatan ibu hamil. Namun, pengukuran tinggi badan ini berguna untuk mengetahui ukuran panggul ibu hamil guna menentukan metode persalinan.
- Abdomen, yaitu pemeriksaan pada bagian perut antara dada dengan pelvis. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk melihat pembesaran rahim.
- Pemeriksaan tambahan. Bila diperlukan, dokter juga bisa melakukan pemeriksaan pada organ tubuh ibu hamil lainnya, seperti jantung, ginjal, atau hati.
3. Tes Urine
Selain untuk memastikan bahwa ibu sudah positif hamil, tes urine juga berguna untuk mendeteksi adanya penyakit-penyakit lain yang mungkin diidap oleh ibu hamil. Beberapa hal yang dapat diketahui dengan tes urine:
- Kadar gula. Bila dalam urine ditemukan adanya kandungan gula yang cukup tinggi, hal ini berarti ibu mengidap diabetes gestasional.
- Kadar protein. Kadar protein yang tinggi dalam urine bisa menjadi pertanda ibu mengidap pre-eklampsia.
4. Tes Darah
Ibu hamil memang tidak wajib melakukan tes darah. Namun, dokter biasanya menyarankan ibu hamil untuk melakukan tes darah untuk memastikan adanya penyakit tertentu. Tes darah meliputi:
- Golongan darah
Selain memeriksa golongan darah (A, B, AB, atau O), ibu hamil juga akan diperiksa golongan darah rhesus-nya. Pemeriksaan rhesus ini penting karena apabila rhesus ibu berbeda dengan rhesus bayi, maka kondisi ini dapat menyebabkan bayi mengalami kelainan darah.
- Hemoglobin
Pemeriksaan ini juga penting untuk mengetahui apakah ibu hamil mengidap anemia atau tidak. Normalnya, kadar haemoglobin adalah sekitar 10–16 gram per liter pada darah. Bila ibu hamil positif mengidap anemia, biasanya dokter akan menyarankan ibu untuk lebih banyak mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi dan folat.
- Pemeriksaan Hepatitis B dan C
Pemeriksaan ini untuk mengetahui apakah ada infeksi virus pada liver ibu hamil. Hal ini penting karena bila ibu positif mengidap hepatitis, maka bayi harus segera diimunisasi setelah lahir.
- Pemeriksaan Rubella
Ibu hamil trimester 1 berisiko terkena rubella saat usia kehamilan di bawah lima bulan. Sindrom rubella dapat menyebabkan bayi meninggal sebelum lahir, atau berisiko lahir dengan penyakit jantung bawaan, kerusakan organ hati, diabetes, dan gangguan otak. Jadi, untuk mencegah hal ini terjadi maka ibu perlu melakukan imunisasi sesegera mungkin.
Ibu hamil membutuhkan pemeriksaan yang lengkap pada trimester 1, karena hal ini penting untuk pertumbuhan awal janin. Ibu hamil juga bisa melakukan pemeriksaan kesehatan lewat aplikasi Halodoc, lho. Caranya sangat praktis, kamu tinggal pilih Lab Service, yang terdapat pada aplikasi Halodoc, kemudian tentukan tanggal dan tempat pemeriksaan, lalu petugas lab akan datang menemuimu pada waktu yang sudah ditentukan. Ayo, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan