Kue Lebaran Masih Banyak, Hati-Hati Jamuran
Halodoc, Jakarta – Lebaran menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu oleh kebanyakan orang yang merayakannya karena pada saat itulah mereka bisa berkumpul lagi bersama keluarga tercinta dan bersilaturahmi dengan orang-orang terdekat. Nah, untuk menjamu sanak keluarga yang datang saat lebaran, tentunya kue-kue lebaran seperti kue nastar, lidah kucing, kaastengels menjadi penganan yang wajib disediakan di meja ruang tamu.
Namun, bertoples-toples kue lebaran yang sudah dibeli atau dibikin sendiri ini kadang-kadang belum tentu habis termakan semuanya. Nah, kue lebaran yang tersisa sebaiknya jangan dibiarkan begitu saja ya. Kamu juga perlu hati-hati bila ingin mengonsumsi kembali kue lebaran yang sudah lama disimpan.
Daya Tahan Kue Lebaran
Walaupun disimpan di dalam toples yang tertutup rapi, kue-kue kering yang biasanya disajikan saat lebaran juga punya batas waktu pengonsumsiannya. Sebenarnya waktu kadaluarsa setiap kue lebaran berbeda-beda, tergantung jenis kuenya.
- Kue Kering yang Lembap
Nastar termasuk jenis kue kering yang tidak tahan lama, kurang lebih hanya bisa bertahan 1-3 bulan saja. Hal ini karena nastar mengandung banyak sekali air atau butter sehingga setelah proses pemanggangan, kue ini menjadi lembap atau tidak garing.
Baca juga: Kue Nastar, Makanan Khas Lebaran yang Banyak Manfaat
- Kue Kering yang Renyah
Lain halnya dengan kaastengels, biskuit, dan sejenisnya. Kue kering ini bisa bertahan cukup lama, sekitar 1-6 bulan. Hal ini karena jenis kue tersebut menggunakan bahan-bahan kering, sehingga setelah proses pemanggangan, kue ini tetap kering dan renyah.
Ciri-ciri Kue Kadaluarsa
Lalu bagaimana caranya mengetahui bahwa kue lebaran tersebut masih layak dimakan? Kamu bisa memperhatikan hal-hal berikut:
- Label Kemasan
Beberapa kue lebaran memang tidak terdapat label yang bertuliskan informasi tentang tanggal pembuatan dan tanggal kadaluarsa. Bila demikian, kamu bisa menempelkan label sendiri di toples kue untuk mencatat tanggal pembelian dan perkiraan tanggal kadaluarsa, yaitu kurang lebih 3 bulan setelahnya. Bagi kamu yang membuat kue lebaran sendiri pun disarankan untuk melakukan cara ini untuk mengetahui batas waktu pengonsumsiannya.
- Kerenyahan Kue
Selain itu, kamu juga bisa merasakan kerenyahan kue untuk menentukan apakah kue tersebut masih layak dimakan atau tidak. Kalau kue yang seharusnya garing sudah melempem, bahkan rasanya sudah berubah menjadi tidak enak, itu tandanya kue tersebut sudah harus disingkirkan.
Cara Menyimpan Kue Lebaran
Cara kamu menyimpan kue-kue lebaran pun juga ikut menentukan daya tahan kue tersebut, lho. Agar kue kering yang sudah dibikin bisa tetap awet dan fresh sampai lama, berikut tips-tips menyimpan kue kering yang baik:
- Kue kering yang baru keluar dari oven sebaiknya didinginkan terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam toples, karena kue yang masih panas, cenderung rentan dan teksturnya masih lembek.
- Simpan kue yang kamu buat dalam toples yang kedap udara.
- Pastikan toples bersih, kering, dan tidak ada sisa makanan.
- Berikan lapisan kertas di setiap layer kue agar tidak menempel satu sama lain.
- Simpan toples di tempat yang kering dan sejuk. Hindari menyimpan toples di tempat yang terkena sinar matahari langsung.
- Setelah memakan kue, pastikan kamu menutup toples dengan rapat kembali.
Baca juga: 5 Kue Lebaran Lezat dan Kalorinya
Yuk, jaga kesehatanmu selama lebaran dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Jadi, bila kamu sakit atau ingin bertanya seputar masalah kesehatan, kamu bisa menghubungi dokter ahli di Halodoc melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.