Konsumsi Vitamin D Bantu Meredakan Nyeri Haid
Halodoc, Jakarta - Saat menstruasi, kebanyakan perempuan mengalami keluhan sakit, nyeri, mual, muntah, diare, pusing, hingga gangguan tidur. Diketahui vitamin D membantu mengatasi rasa sakit yang diakibatkan menstruasi. Hanya saja, penggunaan vitamin D untuk meredakan nyeri haid ini harus atas persetujuan dokter.
Meskipun obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas dapat membantu meredakan rasa sakit, obat tersebut memiliki efek samping. Sehingga bukan pilihan ideal untuk konsumsi jangka panjang. Vitamin D diketahui mampu menurunkan produksi molekul yang memicu peradangan yang disebut sitokin. Ini adalah zat mirip hormon yang disebut prostaglandin, yang diyakini sebagai penyebab utama kram saat menstruasi.
Baca juga: Nyeri Haid Tak Tertahankan, Apa Penyebabnya?
Manfaat Vitamin D untuk Meredakan Nyeri Haid
Menstruasi menyebabkan produksi berlebihan zat mirip hormon yang disebut prostaglandin. Hal ini memicu menstruasi yang menyakitkan. Vitamin D diketahui bisa mengurangi produksinya, sehingga nyeri haid pun mereda. Sebenarnya, vitamin D secara alami dibuat oleh kulit saat terkena sinar matahari. Selain itu, vitamin D juga bisa ditemukan dalam jumlah tinggi pada ikan berlemak seperti salmon dan tuna.
Mengutip dari laman WebMD, peneliti bernama Antonio Lasco dari University of Messina, membandingkan penggunaan dosis vitamin D dengan pil plasebo. Mereka mempelajari 40 wanita dengan usia 18 sampai 40 tahun. Semua mengalami menstruasi yang menyakitkan yang dikenal dengan dismenore. Kondisi mempengaruhi hampir setengah dari wanita yang mengalami menstruasi.
Dari pengamatan selama dua bulan tersebut, terjadi penurunan nyeri yang signifikan pada kelompok wanita yang mengonsumsi vitamin D dibandingkan kelompok yang menggunakan plasebo. Dosis yang digunakan sangat tinggi, yaitu 300.000 unit internasional (IU). Para wanita dalam penelitian meminumnya lima hari sebelum siklus menstruasi dimulai.
Selama dua bulan, para peserta penelitian melacak nyeri haid mereka sendiri. Mereka memberi tahu apakah mereka mengonsumsi obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
Baca juga: Nyeri Haid Ganggu Aktivitas, Apa yang Menyebabkannya?
Peserta yang mengonsumsi vitamin D tidak hanya melaporkan lebih sedikit merasakan sakit, tapi melaporkan bahwa tidak menggunakan obat penghilang rasa sakit NSAID selama dua bulan. Sedangkan 40 persen wanita yang menggunakan plasebo mengatakan bahwa mereka mengonsumsi obat penghilang rasa sakit NSAID setidaknya sekali.
Obat penghilang rasa sakit NSAID biasanya diresepkan untuk menstruasi yang menyakitkan. Namun, penggunaan jangka panjang bisa berisiko, seperti masalah gastrointestinal.
Hanya saja penelitian ini hanyalah penelitian kecil. Diperlukan penelitian yang lebih besar dengan tindak lanjut yang lebih lama. Tidak diketahui apakah satu dosis vitamin D saja akan cukup. Perlu juga dilihat risiko dan manfaat jangka panjang. Untuk itu, jika kamu ingin menggunakan vitamin D untuk meredakan nyeri haid, sebaiknya tanyakan terlebih dulu pada dokter melalui aplikasi Halodoc.
Baca juga: Kenali Penyebab Nyeri Haid yang Normal hingga Serius
Selain menggunakan obat-obatan, kamu bisa mengatasi nyeri haid dengan cara, seperti:
- Berhenti merokok, karena dapat meningkatkan risiko nyeri haid.
- Olahraga. Kamu mungkin merasa malas berolahraga saat sedang mengalami nyeri haid, namun aktivitas fisik tersebut nyatanya efektif untuk mengurangi rasa sakit lho.
- Letakkan bantalan panas atau botol berisi air panas (yang dibungkus lagi dengan handuk) di perut kamu untuk membantu mengurangi rasa sakit.
- Mandi air hangat. Cara ini mampu mengatasi nyeri haid, sekaligus membuat kamu lebih rileks.
- Pijat. Memijat ringan dengan gerakan melingkar di sekitar perut bagian bawah juga bisa membantu mengurangi rasa nyeri.
- Teknik relaksasi. Aktivitas relaksasi, seperti yoga atau pilates dapat mengalihkan perhatian dari rasa sakit dan tidak nyaman.
Demikianlah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi nyeri saat haid. Dengan menerapkan cara tersebut, diharapkan rasa sakit yang dirasakan dapat segera teratasi dan aktivitas dapat berlangsung seperti biasa. Selain itu, jika dirasa menstruasi akan terjadi, persiapkan semua langkah penanganan nyeri haid sebelumnya.
Referensi: