Konsumsi Berlebihan Makanan Mengandung Gluten Bisa Picu Penyakit Celiac
Halodoc, Jakarta - Bagi kamu yang terbilang sering mengonsumsi gluten, sebaiknya perlu waspada. Sebab, kebiasaan ini ternyata bisa menimbulkan masalah kesehatan, lho. Bahaya gluten atau terlalu banyak mengasup bahan makanan ini dapat memicu penyakit celiac pada orang-orang yang mengidapnya. Kok bisa?
Nah, pada penyakit ini, sistem imun akan memberikan reaksi setelah mengonsumsi gluten yang dapat merusak lapisan usus dan menghambat penyerapan nutrisi (malabsorpsi nutrisi). Hal inilah yang bisa menyebabkan pengidapnya mengalami diare, lemas, ataupun anemia.
Gluten sendiri merupakan protein yang bisa ditemukan dalam beberapa jenis sereal atau biji-bijian, seperti gandum (gandum hitam atau yang terdapat dalam tepung). Selain itu, beberapa makanan yang mengandung gluten adalah pasta, roti, beberapa jenis saus atau kecap tertentu, sebagian jenis makanan instan, keik, dan sereal sarapan. Gluten sendiri juga berfungsi untuk membuat adonan roti atau makanan lain menjadi elastis dan kenyal.
Baca juga: Benarkah Diet Bebas Gluten Bisa Mengatasi Penyakit Celiac?
Kenali Gejalanya
Bahaya gluten bagi tubuh yang bisa memicu penyakit celiac, dapat menimbulkan beberapa gejala tertentu. Gejala ini bisa hilang-timbul dengan tingkat gejala yang ringan hingga berat. Namun untuk kasus yang ringan, sering kali gejalanya tidak tampak jelas. Meski begitu, gejala yang paling umum dirasakan oleh pengidap celiac adalah diare.
-
Pembengkakan pada tangan, telapak kaki, lengan, dan tungkai karena penumpukan cairan di jaringan tubuh.
-
Anemia.
-
Nyeri sendi.
-
Rusaknya lapisan gigi.
-
Rusaknya kepadatan tulang.
-
Gangguan fungsi limfa.
-
Gangguan keseimbangan tubuh.
-
Sulit hamil.
-
Timbulnya ruam pada kulit yang terasa gatal dan lecet.
-
Kesemutan dan mati rasa pada ujung jari tangan dan kaki.
Sementara itu, gejala pada anak-anak, seperti:
-
Perut terasa nyeri dan kembung.
-
Pubertas terlambat.
-
Gangguan saraf, seperti ADHD, sakit kepala, koordinasi otot yang buruk, hingga ketidakmampuan belajar.
-
Konstipasi.
-
Turunnya berat badan, hingga gangguan tumbuh-kembang.
-
Tinggi tubuh di bawah rata-rata.
Baca juga: 5 Bahaya Penyakit Celias Jika Tak Ditangani dengan Tepat
Penyebab Penyakit Celiac
Setidaknya ada tiga hal yang bisa berpengaruh pada perkembangan penyakit celiac. Mulai dari sistem imun, genetik, dan faktor lingkungan. Akan tetapi dalam beberapa kasus, penyakit ini juga bisa dipicu karena efek samping operasi, persalinan, kehamilan, ataupun infeksi virus dan stres.
Di saat sistem imun tubuh bereaksi berlebihan terhadap gluten dalam makanan, reaksi tersebut akan merusak bulu-bulu (villi) yang melapisi usus halus. Padahal, villi ini berperan untuk menyerap vitamin, mineral, dan nutrisi lainnya dari makanan yang kita makan. Nah, bila bulu-bulu ini rusak, pastinya tubuh akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Alhasil, dapat menyebabkan kekurangan nutrisi (malnutrisi).
Selain hal-hal di atas, ada pula beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terserang penyakit ini. Berikut faktor-faktornya.
-
Faktor Kesehatan. Kondisi kesehatan juga dapat menjadi faktor penyebabnya. Misalnya, diabetes tipe 1, gangguan saraf, sindrom down, gangguan saraf, kolitis ulseratif, merupakan kondisi yang bisa meningkatkan risiko penyakit celiac.
-
Genetik. Seseorang yang memiliki anggota keluarga yang mengidap penyakit celiac, maka risiko untuk terserang penyakit ini akan semakin besar.
-
Faktor Lingkungan. Seseorang yang pernah mengalami infeksi sistem pencernaan saat kanak-kanak, seperti infeksi rotavirus, memiliki risiko yang lebih besar untuk terserang celiac.
Baca juga: 3 Faktor Risiko Penyakit Celiac
Punya keluhan kesehatan? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter ahli melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!