Komplikasi yang Terjadi karena Gangguan Irama Jantung

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   18 Juni 2019
Komplikasi yang Terjadi karena Gangguan Irama JantungKomplikasi yang Terjadi karena Gangguan Irama Jantung

Halodoc, Jakarta - Pengidap gangguan irama jantung atau yang disebut dengan aritmia kemungkinan tidak mengalami gejala. Pada beberapa kasus, gangguan irama jantung dan ritme jantung bisa saja tidak berbahaya. Namun, ada pula yang menjadi serius atau bahkan mengancam nyawa pengidapnya. Selama gangguan irama jantung ini terjadi, jantung mungkin tidak mampu memompa darah ke tubuh dengan cukup. Karenanya, kekurangan aliran darah dapat merusak otak, jantung, dan organ lainnya.

Kondisi penyakit jantung ini menyebabkan ritme detakan jantung tidak teratur bisa jatuh ke dalam kondisi darurat. Gangguan kesehatan ini bisa juga tidak berbahaya dan hanya terjadi pada saat itu saja. Bahkan, pada beberapa kondisi, gangguan irama jantung dapat menimbulkan komplikasi sebagai berikut:

  1. Henti Jantung

Komplikasi henti jantung terjadi saat jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba, kemudian menyebabkan gangguan pernapasan serta kehilangan kesadaran akibat gangguan irama jantung. Henti jantung bisa dikategorikan sebagai kondisi darurat. Apabila tidak ditangani segera, dapat menyebabkan kematian mendadak.

Baca juga: 6 Cara Mendiagnosis Penyakit Aritmia

  1. Kontraksi Atrial Prematur

Kondisi ini merupakan denyut ekstra awal yang dimulai pada ruas atas jantung, disebut pula sebagai atrium. Biasanya, kontraksi ini tidak berbahaya dan bisa jadi tidak membutuhkan pengobatan.

  1. Supraventrikular

Detak jantung yang cepat biasanya dengan irama yang teratur, mulai dari atas ruang bawah jantung, atau ventrikel. Supraventrikular tiba-tiba terjadi dan tiba-tiba juga berakhir.

  1. Takikardia Ventrikel (V-Tach)

Irama jantung yang cepat mulai dari ruang jantung yang lebih rendah. Karena jantung berdetak terlalu cepat, maka jantung tidak terisi darah dengan volume mencukupi. Hal ini dapat menjadi gangguan jantung yang serius apalagi pada orang yang memiliki penyakit jantung. Kondisi tersebut mungkin berkaitan dengan gejala lainnya.

Baca juga: Inilah 5 Orang yang Berpotensi Terkena Aritmia

  1. Bradiaritmia

Kondisi ini ditandai dengan irama detak jantung yang lambat, mungkin karena adanya gangguan pada sistem listrik pada jantung.

  1. Kontraksi Ventrikel Prematur (PVC)

Gangguan ini salah satu komplikasi yang sering terjadi. Umumnya kontraksi akan melewatkan detak jantung yang kamu kadang-kadang merasakannya. Hal ini bisa berhubungan dengan stres, terlalu banyak kafein atau nikotin. Namun terkadang, PVC bisa juga terjadi karena penyakit jantung atau ketidakseimbangan elektrolit.

Bisa Dicegah

Kamu tidak perlu khawatir, karena gangguan irama jantung ini sebenarnya dapat dicegah. Asalkan kamu mengikuti langkah-langkah berikut ini:

  • Menghindari atau mengurangi stres.

  • Mengonsumsi makanan sehat.

  • Menjaga berat badan ideal.

  • Tidak sembarangan dalam mengonsumsi obat tanpa petunjuk dari dokter, terutama obat batuk dan pilek yang mengandung zat stimulan pemicu jantung berdetak cepat.

  • Membatasi konsumsi minuman keras dan berkafein.

  • Tidak merokok dan berolahraga secara teratur.

Baca juga: Inilah 4 Cara Jitu Mencegah Aritmia

Itulah informasi mengenai komplikasi gangguan irama jantung dan informasi lainnya. Jika kamu mengalami gejalanya, segeralah adukan keluhanmu pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Namun jika kamu membutuhkan penanganan segera atau melakukan pemeriksaan jantung, kini kamu bisa lho langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc. Mudah bukan? Yuk download aplikasi Halodoc sekarang!