Komplikasi yang Bisa Disebabkan oleh Penyakit Asam Lambung
Halodoc, Jakarta – Penyakit asam lambung alias gastroesophageal reflux disease (GERD) yang tidak ditangani dengan tepat bisa memicu komplikasi. Asam lambung yang tidak ditangani dengan tepat bisa memicu komplikasi berupa peradangan pada saluran kerongkongan atau esofagus. Semakin lama, peradangan tersebut bisa memicu munculnya luka sampai ke jaringan parut di kerongkongan.
Selain itu, asam lambung juga bisa menyebabkan pengidapnya kesulitan menelan. Penyakit ini ditandai dengan munculnya sensasi terbakar di area dada. Hal itu terjadi karena asam lambung naik ke kerongkongan. Penyakit asam lambung bisa terjadi pada siapa saja, dan gejalanya biasanya akan muncul setidaknya 2 kali dalam seminggu.
Baca juga: Bukan Cuma Mag, Ini Penyebab Asam Lambung Naik
Komplikasi Penyakit Asam Lambung
Kondisi ini bisa menyerang siapa saja, tapi ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risikonya, salah satunya kelebihan berat badan alias obesitas. Penyakit asam lambung memiliki gejala khas berupa muncul sensasi terbakar di area dada. Biasanya, gejala akan menjadi semakin buruk saat sedang berbaring atau setelah makan. Penyakit ini juga bisa memicu gangguan pencernaan lain, seperti sering bersendawa, mual dan muntah, hingga sesak napas.
Secara umum, penyakit ini terjadi karena melemahnya otot bagian bawah kerongkongan (lower esophageal sphincter). Otot ini memiliki bentuk menyerupai cincin dan berada di saluran kerongkongan. Cincin ini bisa membuka dan menutup dan berfungsi untuk mengatur masuknya makanan dari kerongkongan ke dalam lambung.
Setelah makanan masuk dan turun ke lambung, cincin tersebut akan menegang dan kembali tertutup. Nah, pada pengidap GERD proses itu mengalami masalah. Otot LES pada pengidap penyakit asam lambung cenderung lebih lemah bahkan tidak dapat menutup. Kondisi itu bisa menyebabkan isi lambung dan asam lambung naik kembali ke kerongkongan.
Baca juga: Rangkaian Pemeriksaan untuk Mendeteksi Asam Lambung
Selain obesitas, ada beberapa kondisi yang juga bisa menyebabkan LES melemah dan berujung pada asam lambung, di antaranya, berusia lanjut, tengan hamil, melemahnya otot dinding lambung, scleroderma, serta hernia hiatus atau masuknya bagian lambung ke rongga dada. Segera lakukan pemeriksaan jika memiliki faktor risiko dan mengalami gejala penyakit asam lambung.
Kamu juga bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya seputar penyakit asam lambung pada dokter. Lebih mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan mencegah asam lambung naik dari dokter tepercaya. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Menerapkan pola hidup sehat bisa membantu mencegah munculnya gejala penyakit asam lambung. Menghindari gejala asam lambung dilakukan dengan menerapkan kebiasaan seperti, makan dalam porsi yang lebih kecil, jangan makan mendekati waktu tidur misalnya 2 jam sebelum tidur, kunyah makanan secara perlahan, serta hindari makanan yang bisa meningkatkan risiko penyakit asam lambung muncul, seperti makanan pedas dan makanan yang banyak mengandung lemak.
Jika tidak ditangani segera, GERD bisa memicu munculnya komplikasi, di antaranya:
1.Luka pada Kerongkongan
Naiknya asam lambung bisa menyebabkan luka pada dinding kerongkongan. Hal itu bisa menjadi salah satu komplikasi yang muncul. Asam lambung yang naik bisa mengikis dinding kerongkongan dan menyebabkan luka atau tukak. Luka tersebut yang bisa memicu rasa nyeri dan kesulitan menelan.
2.Penyempitan Kerongkongan
Selain terkikis, dinding kerongkongan juga bisa mengalami penyempitan. Hal itu terjadi karena luka pada dinding kerongkongan bisa memicu terbentuknya jaringan parut. Jaringan parut inilah yang menyebabkan kerongkongan bisa menyempit.
Baca juga: Pola Makan Sehat untuk Mencegah Asam Lambung Kambuh
3.Esofagus Barrett
Esofagus Barrett juga bisa muncul sebagai komplikasi penyakit asam lambung. Kondisi ini bisa muncul akibat perubahan sel pada dinding kerongkongan akibat iritasi asam lambung secara terus menerus. Pada tingkat yang parah, kondisi ini bisa berubah menjadi kanker esofagus.
Referensi
WebMD. Diakses pada 2020. Heartburn? Lose Weight for Relief.
American Gastroenterological Association. Diakses pada 2020. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Gastroesophageal Reflux Disease.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan