Komplikasi Kesehatan yang Terjadi Akibat Eritema Multiformis
Halodoc, Jakarta - Eritema multiformis adalah kelainan kulit langka yang biasanya dialami anak-anak. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi pada orang di segala usia, termasuk antara usia 20 hingga 40 tahun. Pria cenderung lebih berpotensi mengalami eritema multiform dibandingkan wanita.
Eritema multiformis adalah ruam yang biasanya disebabkan oleh infeksi atau pengobatan. Kondisi ini termasuk ringan dan dapat hilang setelah beberapa minggu, yang disebut eritema multiforme minor. Ada juga bentuk eritema multiformis yang lebih parah bahkan mengancam jiwa, kondisi ini terjadi di mulut, mata, dan alat kelamin. Kondisi ini disebut eritema multiformis major. Adakah kemungkinan komplikasi dari kondisi ini?
Baca juga: Tergolong Ringan, Begini Beberapa Cara Mengobati Eritema Multiformis
Komplikasi yang Terjadi Akibat Eritema Multiformis
Kebanyakan orang yang mengalami eritema multiformis dapat sembuh total dalam beberapa minggu. Biasanya tidak ada masalah lebih lanjut dan kulit dapat sembuh tanpa meninggalkan bekas luka.
Tetap waspada karena ada risiko kondisi tersebut dapat kambuh pada suatu saat. Terutama jika disebabkan oleh virus herpes simpleks. Kamu mungkin akan mendapatkan obat antivirus jika bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Obat ini untuk mencegah serangan jika kamu sering mengalaminya. Pada kasus yang parah, kemungkinan komplikasi dapat meliputi:
- Sepsis.
- Infeksi kulit (selulitis).
- Kerusakan kulit permanen dan jaringan parut.
- Kerusakan mata permanen.
- Radang organ dalam, seperti paru-paru atau hati.
Cara untuk mengenali eritema multiformis dengan mengetahui gejalanya. Eritema multiforme biasanya muncul secara mendadak pada orang yang sehat. Bintik merah (makula atau papula) atau tonjolan (wheals), dan terkadang muncul lepuhan di bagian atas tangan dan lengan bawah.
Area lain yang mungkin mengalami kondisi ini yaitu wajah, leher, telapak tangan, telapak kaki, tungkai, dan badan. Biasanya lesi meletus selama dua atau tiga hari. Beberapa bintik, terutama di bagian tangan dan lengan bawah, dapat berkembang menjadi lingkaran konsentris.
Kerak dapat terbentuk di bagian tengahnya. Pada sebagian kasus, lesi dapat berkembang di bibir dan selaput lendir di mulut. Lesi kulit biasanya tersebar di kedua sisi tubuh. Terkadang juga terasa gatal.
Sebenarnya gejala sistemik dapat bervariasi, misalnya nyeri pada persendian (artralgia), kekakuan otot, dan demam. Gejala tambahannya termasuk kelainan penglihatan, mata kering atau merah, dan sakit mata, gatal, atau terbakar.
Baca juga: Sering Dianggap Normal, Kenali Gejala Bercak Merah Eritema Multiformis
Gejala biasanya berlangsung selama dua hingga empat minggu, dan mungkin berulang. Eritema multiformis klasing cenderung terjadi berulang dua atau tiga kali setahun selama beberapa tahun setelah kemunculan pertamanya.
Perawatan Jika Terjadi Eritema Multiformis
Eritema multiformis minor biasanya dapat sembuh dengan sendirinya, tapi pengobatan terkadang tetap diperlukan. Dokter mungkin akan meresepkan steroid topikal jika gejala terus berlanjut.
Sementara itu, eritema multiformis mayor membutuhkan lebih banyak perawatan. Jika muncul lesi maka akan membutuhkan perban dan pereda nyeri. Jika kamu mengalami kehilangan banyak cairan dari lepuh, maka kemungkinan perlu diinfus.
Jika herpes simplex virus (HSV) yang menyebabkan reaksi kulit, biasanya dokter menyarankan untuk menggunakan obat antivirus oral yang disebut asiklovir. Obat bisa sangat bermanfaat sebagai metode pencegahan untuk kasus eritema multiformis berulang akibat HSV.
Baca juga: Muncul Bercak Merah pada Kulit, Waspada Eritema Multiformis
Apabila kondisi ruam disebabkan pneumonia mikoplasma, dokter akan meresepkan antibiotik seperti makrolida, tetrasiklin, atau azitromisin. Hal yang pasti, eritema multiformis mayor membutuhkan perawatan yang lebih ekstensif, yang dapat terdiri dari manajemen luka, pengobatan nyeri, dan kemungkinan rawat inap.