Halodoc, Jakarta – Hepatitis B adalah infeksi hati yang serius yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Infeksi hepatitis B bisa menjadi kronis dan meningkatkan risiko terkena gagal hati, kanker hati, atau sirosis. 

Kebanyakan orang dewasa dengan hepatitis B pulih sepenuhnya, bahkan jika tanda dan gejalanya parah. Bayi dan anak-anak lebih mungkin mengembangkan infeksi hepatitis B kronis (jangka panjang). Apa saja komplikasi berbahaya akibat hepatitis B? Baca selengkapnya di sini!

Baca juga: Ini Gejala Kanker Hati yang Paling Umum

Komplikasi Jaringan Parut hingga Gagal Hati

Infeksi hepatitis B kronis dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius, seperti:

1. Jaringan Parut pada Hati (sirosis)

Peradangan yang terkait dengan infeksi hepatitis B dapat menyebabkan jaringan parut hati yang luas (sirosis). Kondisi ini dapat mengganggu kemampuan fungsi hati.

2. Kanker Hati

Orang dengan infeksi hepatitis B kronis memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kanker hati.

3. Gagal Hati

Gagal hati akut adalah suatu kondisi ketika fungsi vital hati mati. Jika itu terjadi, transplantasi hati diperlukan untuk mempertahankan hidup.

4. Kondisi Lain

Orang dengan hepatitis B kronis dapat mengembangkan penyakit ginjal atau radang pembuluh darah.

Menurut data WHO, kebanyakan orang tidak mengalami gejala apapun saat baru terinfeksi. Namun, beberapa orang mengalami penyakit akut dengan gejala yang berlangsung beberapa minggu. Gejala yang dimaksud di antaranya adalah menguningnya kulit dan mata (ikterus), urine berwarna gelap, kelelahan yang ekstrem, mual, muntah, serta sakit perut. 

Sebagian kecil orang dengan hepatitis akut dapat mengembangkan gagal hati akut, yang dapat menyebabkan kematian. Pada beberapa orang, virus hepatitis B juga dapat menyebabkan infeksi hati kronis yang kemudian dapat berkembang menjadi sirosis (jaringan parut pada hati) atau kanker hati.

Kemungkinan infeksi menjadi kronis tergantung pada usia seseorang terinfeksi. Anak-anak di bawah usia 6 tahun yang terinfeksi virus hepatitis B adalah yang paling mungkin mengembangkan infeksi kronis.

80–90 persen bayi yang terinfeksi selama tahun pertama kehidupan mengembangkan infeksi kronis, 30-50 persen anak yang terinfeksi sebelum usia 6 tahun mengalami infeksi kronis. Kurang dari 5 persen dari orang sehat yang terinfeksi saat dewasa akan mengembangkan infeksi kronis. Sedangkan 20–30 persen orang dewasa yang terinfeksi secara kronis akan mengembangkan sirosis atau kanker hati.

Baca juga: Pemeriksaan Serologi untuk Deteksi Hepatitis B 

Apa Penyebab Hepatitis B?

Infeksi hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Virus ditularkan dari orang ke orang melalui darah, air mani, atau cairan tubuh lainnya. Infeksi hepatitis B tidak dapat menyebar melalui bersin atau batuk. Penyebaran hepatitis B yang kerap terjadi adalah melalui:

1. Kontak Seksual

Kamu mungkin terkena hepatitis B jika melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan seseorang yang terinfeksi. Virus dapat menular jika darah, air liur, air mani, atau cairan vagina orang tersebut masuk ke dalam tubuh.

2. Berbagi Jarum

Hepatitis B dengan mudah menyebar melalui jarum suntik yang terkontaminasi darah yang terinfeksi termasuk juga tusukan jarum yang tidak disengaja. Hepatitis B kerap menjadi isu buat petugas kesehatan atau siapapun yang bersentuhan dengan darah manusia.

Baca juga: Ini Alasan Hepatits B dan C Berbahaya

3. Penularan dari Ibu ke Anak

Ibu hamil yang terinfeksi hepatitis B dapat menularkan virus ke bayinya saat melahirkan. Namun, bayi baru lahir dapat divaksinasi untuk menghindari infeksi. di hampir semua kasus. Bicarakan dengan dokter mengenai tes hepatitis B jika kamu sedang hamil atau berencana hamil.

Jika kamu merasa berisiko mengalami hepatitis B, segera lakukan pemeriksaan untuk pendeteksian lebih lengkap. Kamu juga bisa menanyakan semua hal tentang penyakit ini pada dokter di Halodoc. Tanpa perlu repot, kamu bisa berdiskusi dengan dokter kapan dan di mana saja.

Referensi:

World Health Organization. Diakses pada 2021. Hepatitis B.

Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Hepatitis B.