Komplikasi Apa Saja yang Bisa Disebabkan Kernikterus?
Halodoc, Jakarta – Kernikterus dapat menyebabkan beberapa komplikasi mulai dari athetoid cerebral palsy, kurangnya tonus otot, kejang otot, kesulitan mengoordinasikan gerakan, gangguan pendengaran dan tuli, masalah dengan gerakan mata, termasuk kesulitan melihat ke atas, kesulitan berbicara, cacat intelektual, dan juga gigi bayi bernoda.
Bayi yang lahir prematur, tidak mendapatkan asupan makanan yang baik, dan punya riwayat anggota keluarga yang punya penyakit kuning dapat memicu komplikasi kernikterus. Informasi selengkapnya mengenai kernikterus bisa dibaca di bawah ini!
Mengenal Komplikasi Kernikterus
Kernikterus adalah jenis kerusakan otak yang paling sering terjadi pada bayi. Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan bilirubin yang ekstrem di otak. Bilirubin adalah produk limbah yang diproduksi ketika hati memecah stok sel darah merah sehingga tubuh dapat mengeluarkannya.
Sebenarnya adalah wajar jika bayi yang baru lahir memiliki kadar bilirubin tinggi. Seperti dilansir dari Healthline, sekitar 60 persen bayi yang baru lahir memiliki penyakit kuning. Ini dikarenakan tubuh tidak dapat mengeluarkan bilirubin sebagaimana mestinya. Bayi didiagnosis kernikterus jika kandungan bilirubin sangat tinggi.
Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh National Health Service, disebutkan kalau kernikterus yang tidak ditangani dengan cepat dapat menyebabkan komplikasi. Dimulai dari kejang biasa sampai kejang otot yang dapat mengakibatkan lengkungan pada punggung dan leher.
Jika kerusakan otak yang signifikan terjadi sebelum perawatan dilakukan, bayi dapat mengembangkan masalah serius dan permanen, seperti:
1. Cerebral palsy (suatu kondisi yang memengaruhi pergerakan dan koordinasi).
2. Gangguan pendengaran (mulai dari ringan hingga berat).
3. Mengalami disabilitas.
4. Bagian tubuh berkedut tanpa disengaja.
5. Memiliki kecenderungan untuk menatap ke atas atau dari sisi ke sisi, bukannya lurus ke depan.
6. Perkembangan gigi yang buruk.
Informasi lebih jelas mengenai komplikasi yang disebabkan kernicterus bisa bisa ditanyakan ke aplikasi Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.
Menghindari Komplikasi Kernikterus
Centers for Disease Control and Prevention menyebutkan kalau terlalu banyak bilirubin menumpuk di tubuh bayi yang baru lahir dapat menyebabkan kulit dan putih mata menguning. Inilah yang disebut dengan penyakit kuning.
Dan ketika penyakit kuning tidak yang parah tidak diobati terlalu lama, maka dapat mengakibatkan kondisi yang disebut kernikterus. Untuk menghindari komplikasi penyakit kuning agar jangan sampai menjadi kernikterus, segera ketahui gejala ataupun tanda-tandanya.
Penyakit kuning biasanya muncul pertama kali pada wajah kemudian bergerak ke dada, perut, lengan, dan kaki ketika kadar bilirubin semakin tinggi. Bagian putih mata juga bisa terlihat kuning. Penyakit kuning bisa lebih sulit dideteksi pada bayi dengan warna kulit yang lebih gelap. Karenanya, diperlukan pengujian dari dokter atau perawat bayi untuk mengetahui berapa banyak bilirubin dalam darah bayi.
Segera lakukan konsultasi dengan profesional medis jika bayi mengalami:
1. Perubahan warna kulit menjadi kuning oranye mulai dari kepala dan menyebar ke jari kaki.
2. Sulit untuk bangun atau tidak mau tidur sama sekali.
3. Tidak menyusui atau mengisap dari botol dengan baik.
4. Sangat cerewet.
5. Frekuensi BAB dan pipis berkurang.
6. Menangis tanpa henti atau dengan nada tinggi.
7. Melengkung seperti busur (kepala atau leher dan tumit ditekuk ke belakang dan tubuh ke depan).
8. Memiliki tubuh yang kaku dan lemas.
9. Memiliki gerakan mata yang aneh.