Kolesterol Juga Bisa Jadi Penyebab Batu Empedu
Halodoc, Jakarta – Kolesterol dikenal sebagai penyebab penyakit jantung atau stroke. Tapi, tahukah kamu kalau penumpukan kolesterol dalam tubuh juga bisa menyebabkan penyakit batu empedu?
Baca juga: Awas! Kolesterol Tinggi Picu Berbagai Penyakit
Empedu merupakan bagian dari organ pencernaan manusia. Di dalam organ inilah dihasilkan cairan empedu, yaitu cairan berwarna hijau kekuningan yang diperlukan untuk mencerna makanan berlemak di usus kecil. Sebagian besar cairan ini terbuat dari kolesterol yang terdapat dalam darah manusia. Jika kadar kolesterol terlalu tinggi, maka, kolesterol akan menumpuk dalam tubuh dan memicu pembentukan batu empedu.
Apa itu Batu Empedu?
Batu empedu adalah batuan kecil yang berasal dari kolesterol dan terbentuk di saluran empedu manusia. Meski umumnya tanpa gejala, batu empedu yang menyumbat bagian ujung empedu bisa memicu rasa sakit (nyeri kolik) yang timbul setelah mengonsumsi makanan berlemak.
Bagaimana Jenis dan Ukuran Batu Empedu?
Ukuran batu empedu bermacam-macam. Ada yang sekecil butiran pasir, dan ada yang sebesar pola pingpong. Jumlahnya juga bervariasi. Ada yang hanya memiliki satu buah batu, ada juga yang memiliki banyak batu. Sedangkan, ada dua jenis batu empedu yang mungkin dimiliki oleh pengidap batu empedu. Antara lain:
- Batu kolesterol. Batu ini berwarna kuning dan mengandung kolesterol yang tidak dapat dicerna. Ini adalah jenis batu empedu yang banyak dimiliki oleh pengidap batu empedu.
- Batu pigmen. Batu ini mengandung bilirubin yang berlebihan, sehingga warnanya cenderung cokelat tua atau kehitaman.
Apa Penyebab dan Gejala Batu Empedu?
Batu empedu diduga terbentuk akibat penumpukan dan pengerasan kolesterol yang tertimbun dalam cairan empedu. Ini terjadi akibat adanya ketidakseimbangan antara jumlah kolesterol dan senyawa kimia dalam cairan tersebut. Pembentukan batu empedu disebabkan oleh banyak faktor, antara lain: faktor usia (lebih dari 40 tahun), jenis kelamin (wanita lebih berisiko), riwayat keluarga dengan batu empedu, riwayat melahirkan, pengaruh berat badan (seperti: boverweight, obesitas, atau penurunan berat badan secara drastis), serta terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak, tinggi kolesterol, dan rendah serat.
Gejala batu empedu umumnya baru muncul jika ukuran batunya cukup besar. Gejalanya bisa berupa:
- Mual dan muntah.
- Demam tinggi dan menggigil.
- Tubuh dan mata berwarna kuning.
- Nyeri mendadak dan terus menerus pada perut kanan atas, perut tengah, di bawah tulang dada, dan punggung di antara tulang bahu.
Bagaimana Pengobatan Batu Empedu?
Jika batu empedu menyebabkan gejala yang mengganggu atau terjadi komplikasi, penyakit ini harus ditangani. Diantaranya dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu (sesuai anjuran dokter) ataupun operasi. Jenis operasi yang umum direkomendasikan pada pengidap batu empedu adalah kolesistektomi laparoskopik (“lubang kunci”), yaitu operasi untuk pengangkatan batu empedu. Tapi, kamu enggak perlu khawatir karena tanpa kantong empedu, hati akan tetap mengeluarkan cairan empedu yang bisa membantu dalam pencernaan lemak.
Itulah hal-hal yang perlu diketahui tentang batu empedu. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar batu empedu, tanyakan saja pada dokter Halodoc. Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa bertanya pada dokter tepercaya kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan