Klorokuin Bisa Digunakan untuk Mengobati Penyakit Apa Saja?
“Malaria, lupus eritematosus sistemik, artritis reumatoid, dan sindrom sjögren, adalah penyakit yang bisa ditangani dengan mengonsumsi obat klorokuin.”
Halodoc, Jakarta – Klorokuin atau chloroquine adalah sebuah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati malaria. Obat ini bekerja dengan menghambat pertumbuhan parasit malaria di dalam tubuh. Klorokuin termasuk dalam kelas obat yang disebut antimalaria.
Selain pengobatan malaria, penggunaan chloroquine juga bisa dalam pengobatan beberapa kondisi lainnya. Contohnya seperti, lupus eritematosus sistemik dan artritis reumatoid.
Obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas sistem kekebalan tubuh yang berlebihan yang terjadi pada kondisi-kondisi tersebut. Baca informasi mengenai penggunaan klorokuin selengkapnya di sini!
Gangguan Kesehatan yang Bisa Ditangani dengan Klorokuin
Dalam penggunaan yang tepat dan dengan dosis yang sesuai, klorokuin dapat efektif dalam mencegah dan mengobati malaria, serta mengurangi gejala penyakit autoimun seperti lupus dan artritis reumatoid.
Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini. Tujuannya untuk mendapatkan dosis dan instruksi penggunaan yang tepat sesuai dengan kondisi medis.
Berikut adalah penyakit maupun gangguan kesehatan yang bisa menggunakan obat klorokuin:
1. Malaria
Chloroquine adalah salah satu obat yang paling umum dalam pengobatan dan pencegahan malaria. Obat ini efektif dalam menghentikan pertumbuhan dan perkembangan parasit malaria di dalam tubuh.
2. Lupus eritematosus sistemik
Klorokuin juga digunakan dalam pengobatan lupus eritematosus sistemik. Ini adalah kondisi autoimun ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri.
Klorokuin membantu mengurangi peradangan dan gejala yang terkait dengan lupus, seperti ruam kulit, nyeri sendi, dan kelelahan.
3. Artritis reumatoid
Artritis reumatoid adalah penyakit autoimun yang tanda-tandanya adalah peradangan pada sendi. Chloroquine dapat menjadi bagian dari rencana pengobatan untuk mengurangi peradangan, dan mengendalikan gejala pada penderita artritis reumatoid.
4. Sindrom Sjögren
Klorokuin juga bisa untuk mengobati gejala yang terkait dengan sindrom Sjögren. Sindrom ini merupakan kondisi autoimun di mana kelenjar air mata dan kelenjar ludah tidak berfungsi dengan baik.
Klorokuin dapat membantu mengurangi gejala mata kering dan mulut kering yang sering terjadi pada sindrom sjögren.
Meskipun chloroquine dalam pengobatan kondisi-kondisi tersebut, penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter yang berkompeten.
Setiap penggunaan obat harus berdasarkan pada diagnosis yang akurat dan instruksi penggunaan yang tepat. Diskusikan dengan dokter mengenai manfaat dan risiko penggunaan klorokuin dalam kondisi medis untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai. Lantas, Apakah Aman Ibu Hamil Mengonsumsi Klorokuin? Ini Faktanya.
Efek Samping Konsumsi Obat Klorokuin
Efek samping dan kontraindikasi penggunaan obat ini dapat berbeda-beda pada setiap individu, oleh karena itu, diskusikan dengan dokter mengenai manfaat, risiko, dan penggunaan yang tepat sebelum menggunakan klorokuin. Beberapa efek samping klorokuin yang umum terjadi:
Chloroquine memiliki beberapa efek samping yang perlu kamu waspadai. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi akibat penggunaan klorokuin:
1. Gangguan pada sistem pencernaan
Beberapa orang mungkin mengalami gangguan pada sistem pencernaan. Contohnya seperti mual, muntah, diare, atau gangguan nafsu makan.
2. Gangguan pada sistem saraf
Chloroquine dapat memengaruhi sistem saraf dan menyebabkan efek samping seperti sakit kepala, pusing, kebingungan, dan perubahan suasana hati.
3. Gangguan pada penglihatan
Obat ini dapat memengaruhi penglihatan dengan menyebabkan gangguan penglihatan, seperti penglihatan kabur, penglihatan ganda, atau perubahan warna penglihatan.
4. Gangguan pada jantung
Penggunaan klorokuin dalam dosis yang tinggi atau jangka panjang dapat berisiko menyebabkan gangguan pada jantung, seperti gangguan irama jantung atau perpanjangan interval QT pada elektrokardiogram (EKG). Penting untuk memantau fungsi jantung dengan hati-hati selama penggunaannya, ya!
5. Reaksi alergi
Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap klorokuin. Gejala alergi yang mungkin muncul meliputi ruam kulit, gatal-gatal, pembengkakan, atau kesulitan bernapas.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2023. Chloroquine Phosphate – Uses, Side Effects, and More.
Drugs.com. Diakses pada 2023. Chloroquine
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Chloroquine tablets.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan