Ketahui yang Terjadi Pada Tubuh saat Keracunan Sianida dalam Makanan

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   14 Oktober 2024

“Orang yang mengalami keracunan sianida dalam makanan perlu mendapatkan perawatan langsung. Sebab, kondisi ini bisa menyebabkan kejang, kegagalan sistem pernapasan, bahkan kematian.”

Ketahui yang Terjadi Pada Tubuh saat Keracunan Sianida dalam MakananKetahui yang Terjadi Pada Tubuh saat Keracunan Sianida dalam Makanan

DAFTAR ISI

Reaksi Tubuh saat Keracunan Sianida dari Makanan

Faktor Risiko Seseorang Mengalami Keracunan Sianida

Pertolongan Pertama pada Keracunan Sianida


Halodoc, Jakarta – Sianida adalah bahan kimia yang bekerja cepat dan berpotensi mematikan bila masuk ke dalam tubuh. Sianida tidak selalu mengeluarkan bau, tapi terkadang baunya menyerupai almond. 

Ada berbagai macam racun sianida seperti hidrogen sianida, sianogen klorida, kalsium sianida, dan potasium sianida. Masing-masing memiliki bentuk yang berbeda mulai dari padat, cair, hingga gas. 

Paparan sianida sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Jika tidak segera ditangani, masalah keracunan sianida bisa mengakibatkan kondisi serius hingga kematian. 

Ketahui lebih lanjut mengenai apa saja yang akan terjadi pada tubuh saat keracunan sianida dalam makanan berikut ini!

Reaksi Tubuh saat Keracunan Sianida dari Makanan

Orang yang tanpa sengaja mengonsumsi makanan dengan kandungan sianida, akan mengalami keracunan sianida dengan beberapa gejala, seperti:

1. Mulut berbusa

Sianida adalah senyawa kimia yang susah terdeteksi lewat makanan. Sebab, racun ini memiliki bau yang tidak terlalu khas karena tercium seperti aroma almond yang samar. 

Orang yang mengalami keracunan sianida akibat konsumsi makanan yang terpapar biasanya akan mengalami pusing, kejang, kemudian, mulut berbusa. 

Ada beberapa obat yang bisa digunakan untuk mengatasi keracunan makanan. Baca selengkapnya di artikel ini: “Ini 7 Rekomendasi Obat Keracunan Makanan agar Cepat Pulih“. 

Obat-obatan untuk keracunan makanan bisa kamu dapatkan di Toko Kesehatan Halodoc. Download aplikasi Halodoc sekarang juga! 

2. Kematian pada sel-sel tubuh

Sianida adalah senyawa beracun yang dapat menyebabkan kematian pada sel-sel tubuh, ketika tanpa sengaja tertelan. 

Racun sianida menghambat kerja enzim cytochrome-x-oxidase yang terletak di mitokondria. Enzim ini berfungsi mengikat oksigen guna memenuhi kebutuhan pernapasan sel. 

Nah, saat seseorang mengalami keracunan sianida makan kerja enzim tersebut akan terhambat, sehingga sel-sel tubuh akan mengalami kematian. 

3. Kegagalan pada sistem tubuh

Sianida adalah racun yang dapat menyebabkan banyak kegagalan pada sistem tubuh. Ini termasuk gagal pernapasan, jantung, dan juga sistem saraf pusat. 

Ketika racun sianida masuk ke dalam tubuh, ada beberapa gejala yang mengiringi sebelum akhirnya menjadi kian parah, seperti:

  • Kelemahan dan kebingungan.
  • Sakit kepala.
  • Mual.
  • Sakit perut.
  • Terengah-engah dan kesulitan bernapas.
  • Kehilangan kesadaran.
  • Kejang.
  • Gagal jantung.

4. Sulit bernapas

Orang yang mengalami keracunan sianida juga bisa mengalami muntah-muntah, mirip seperti sakit perut pada umum. Kemudian bersamaan dengan gejala tersebut akan muncul mencret, kondisi buang air besar dengan tekstur tinja yang cair atau encer.

Selain itu, pengidap keracunan sianida juga akan mengalami kesulitan bernapas. Ini biasanya biasanya terjadi karena edema paru, saat organ pernapasan menyerap racun sianida.

5. Kematian

Sianida adalah bahan kimia yang bekerja cepat dan berpotensi mematikan. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), seorang yang keracunan sianida akan menunjukan gejala hanya dalam hitungan menit.

Gejala yang timbul bisa semakin parah bila racun sianida yang masuk ke dalam tubuh lebih banyak. Dampaknya bisa langsung menyebabkan kematian.

Masih menurut CDC, paparan sianida dalam jumlah besar yang masuk ke dalam tubuh dengan cara apa pun bisa memicu efek seperti: 

  • Kejang.
  • Penurunan kesadaran.
  • Tekanan darah rendah.
  • Cedera paru-paru.
  • Denyut jantung lambat.
  • Kegagalan pernapasan yang menyebabkan kematian.

Gejala-gejala yang muncul tersebut dipicu oleh kandungan dalam sianida. Ketahui lebih jelas Alasan Keracunan Sianida Bisa Mematikan

Faktor Risiko Seseorang Mengalami Keracunan Sianida

Sebenarnya, kasus keracunan sianida cukup jarang terjadi. Tapi bukan berarti kamu boleh mengabaikan kondisi medis yang satu ini, ya. 

Ada sejumlah faktor risiko yang bisa menyebabkan seseorang mengalami keracunan sianida seperti: 

  • Menghirup asap dengan kandungan sianida di tempat bekerja. 
  • Bermukim di lokasi yang tinggi paparan senyawa kimia. Contohnya di kawasan industri metalurgi dan pembuatan plastik. 
  • Para ahli kimia yang bekerja di laboratorium dan berisiko tinggi terpapar potasium atau natrium sianida. 
  • Penggunaan penghapus cat kuku yang mengandung sianida organik seperti asetonitril atau metil sianida dalam jumlah berlebihan. 
  • Mengonsumsi makanan yang mengandung glikosida sianogenik dalam jumlah berlebihan. Contohnya buah ceri yang bisa menyebabkan keracunan sianida. 

Pertolongan Pertama pada Keracunan Sianida

Apakah orang yang mengalami keracunan sianida lewat makanan bisa diselamatkan? 

Kecepatan dan ketepatan sangat penting dalam menangani orang yang keracunan sianida. Berikut adalah pertolongan pertama yang bisa menjadi langkah tepat dalam kasus keracunan sianida: 

1. Pertolongan pertama untuk korban sadar 

Jika korban sadar, berikan oksigen medis dengan kecepatan maksimum melalui masker resusitasi. 

Kemudian, lepaskan pakaian yang terkontaminasi dan tempatkan dalam kantong biohazard berlabel “terkontaminasi dengan sianida”, sampai dapat kamu dekontaminasi. 

Cuci semua kulit yang terkontaminasi sianida dengan banyak air selama minimal 20 menit. 

2. Pertolongan pertama jika korban tidak bernapas

Jika korban tidak bernapas, periksa jalan napas dan bersihkan jika perlu gunakan sarung tangan nitril. Jangan gunakan resusitasi mulut ke mulut atau mulut ke hidung, karena dapat menimbulkan risiko kontaminasi.

Lalu, berikan oksigen medis dengan kecepatan maksimum melalui masker resusitasi. Mulailah kompresi dada dan lanjutkan perawatan tersebut sampai bantuan medis tiba.

Ketika profesional medis sudah melakukan penanganan, hal ini akan berfokus pada pemberian penangkal sianida. Termasuk hidroksokobalamin, natrium nitrit, atau natrium tiosulfat. 

Penangkal ini akan dokter berikan melalui intravena atau infus. Selain menyalurkan obat, ada banyak manfaat infus. Baca penjelasan lengkapnya di artikel Berbagai Jenis Infusan dan Kegunaannya.

Itulah penjelasan mengenai apa yang terjadi pada tubuh saat keracunan sianida dalam makanan. Ingatlah bahwa, sianida adalah racun pembasmi hama yang tidak boleh terpapar manusia.

Pastikan untuk memperhatikan segala asupan makanan yang kamu dan keluarga konsumsi setiap harinya. Tujuannya, agar terhindar dari segala bentuk keracunan makanan yang berisiko menyebabkan dampak serius. 

Jika masih memiliki pertanyaan seputar hal ini, segeralah hubungi dokter di Halodoc. Dapatkan saran medis yang tepat dan tepercaya dari ahlinya secara mudah dengan klik gambar berikut:

chat dengan dokter di halodoc
Referensi:
Centers for Disease Control. Diakses pada 2024. Facts About Cyanide.
Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada 2024. Toksikologi Klinik.
Monash University. Diakses pada 2024. First aid for cyanide exposure.
Medical News Today. Diakses pada 2024. What to know about cyanide poisoning.
WebMD. Diakses pada 2024. Cyanide Poisoning Treatment.
Healthline. Diakses pada 2024. What Is Cyanide Poisoning?
Wisconsin Department of Health Service. Diakses pada 2023. Cyanide.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan