Ketahui Waktu yang Tepat Skrining Penyakit Menular Seksual
"Penyakit menular seksual tidak selalu menunjukkan gejala. Oleh karena itu, kamu bisa melakukan skrining penyakit menular seksual melalui layanan Halodoc Home Lab untuk mendeteksinya."
DAFTAR ISI
- Waktu yang Tepat untuk Skrining Penyakit Menular Seksual
- Kenali Tanda-Tanda Infeksi Menular Seksual
- Skrining Penyakit Menular Seksual Kini Bisa di Rumah Pakai Halodoc
Halodoc, Jakarta – Setiap individu perlu melakukan skrining penyakit menular seksual, terutama mereka yang aktif secara seksual. Pasalnya, penyakit ini bisa hadir tanpa gejala sehingga pengidapnya tidak menyadarinya.
Lantas, seberapa sering perlu melakukan skrining? Nah, semuanya ternyata tergantung pada usia, faktor risiko dan perilaku seksual individu tersebut. Berikut waktu yang tepat untuk skrining penyakit menular seksual.
Waktu yang Tepat untuk Skrining Penyakit Menular Seksual
Waktu skrining penyakit menular seksual bisa dibedakan atas jenis penyakitnya. Berikut contohnya:
1. Klamidia dan gonore
Idealnya pemeriksaan tahunan untuk penyakit ini dilihat berdasarkan:
- Wanita berusia di bawah 25 tahun yang aktif secara seksual.
- Individu yang sering berhubungan intim melalui anus.
- Wanita di atas 25 tahun yang berisiko tinggi mengalami penyakit menular seksual, contohnya mereka yang sering bergonta ganti pasangan.
- Pengidap HIV.
- Wanita transgender yang berhubungan seks dengan pria.
- Individu yang dipaksa melakukan hubungan seksual atau melakukan aktivitas seksual yang bertentangan dengan keinginannya.
2. HIV, sifilis, dan hepatitis
The U.S. Preventive Services Task Force menyarankan agar tes HIV dilakukan setidaknya sekali untuk individu berusia 15-65 tahun.
Mereka yang lebih berisiko mengalami penyakit menular seksual perlu melakukan tes HIV tahunan. Sedangkan untuk skrining hepatitis C amat direkomendasikan untuk individu dengan rentang usia 18-79 tahun.
Selain itu, temui dokter apabila mengalami tanda-tanda HIV, sifilis dan hepatitis seperti berikut ini:
- Memiliki lebih dari satu pasangan seksual.
- Penggunaan obat intravena (IV).
- Pria yang berhubungan seks dengan pria.
- Sedang hamil atau berencana untuk hamil.
- Melakukan aktivitas seksual yang bertentangan dengan keinginan.
3. Herpes genital
Mayoritas orang yang terkena infeksi herpes tidak pernah memiliki gejala apa pun. Meski begitu, mereka masih dapat menularkan virus ke orang lain.
Oleh sebab itu, lakukan tes ini setidaknya sekali untuk menurunkan peluangnya.
4. HPV
Beberapa jenis human papillomavirus (HPV) dapat menyebabkan kanker serviks. Jenis HPV lainnya dapat menyebabkan kutil kelamin.
Banyak orang yang aktif secara seksual mendapatkan HPV, tetapi tidak pernah memiliki gejala apapun. Dalam beberapa kasus, virus hilang dengan sendirinya dalam waktu dua tahun.
Tes HPV jarang dilakukan untuk pria. Namun, tes ini bisa direkomendasikan untuk pria yang mengalami kutil kelamin.
Ada juga tes pap untuk mendeteksi perubahan sel dalam serviks. Tes ini direkomendasikan setiap tiga tahun untuk wanita berusia antara 25 dan 65 tahun.
Wanita berusia antara 25 dan 65 tahun juga perlu melakukan tes HPV yang bisa dikombinasikan dengan tes pap. Nah, tes ini bisa kamu lakukan setiap lima tahun jika hasil tes sebelumnya normal.
Mereka yang berisiko tinggi terkena kanker serviks atau memiliki hasil tes pap atau HPV yang tidak normal perlu melakukannya lebih sering. Pasalnya, HPV berkaitan erat dengan kanker vulva, vagina, penis, anus, serta mulut dan tenggorokan.
Kenali Tanda-Tanda Infeksi Menular Seksual
Berikut tanda-tanda infeksi menular seksual yang patut kamu waspadai:
- Keluarnya cairan yang tidak biasa dari vagina, penis atau anus.
- Nyeri saat buang air kecil.
- Benjolan atau pertumbuhan kulit di sekitar alat kelamin atau pantat (anus).
- Ruam.
- Perdarahan vagina yang tidak normal.
- Kelamin atau anus yang gatal.
- Lecet dan luka di sekitar alat kelamin atau anus.
- Muncul kutil di sekitar alat kelamin atau anus.
- Timbul kutil di mulut atau tenggorokan.
Segera lakukan pemeriksaan untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Skrining Penyakit Menular Seksual Kini Bisa di Rumah Pakai Halodoc
Berbagai bahaya atau dampak yang bisa ditimbulkan oleh penyakit menular seksual ini bisa sangat serius.
Karena itu, penting untuk melakukan langkah preventif agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Salah satu langkah preventif yang bisa kamu lakukan adalah dengan melakukan Skrining Penyakit Menular Seksual.
Saat ini, kamu bisa melakukannya dengan mudah tanpa harus pergi ke rumah sakit atau klinik.
Sebab, kamu bisa melakukan Skrining Penyakit Menular Seksual dari rumah dengan layanan Halodoc Home Lab.
Layanan homelab ini adalah tes laboratorium atau paket tes dari Halodoc yang pengambilan sampelnya bisa dilakukan di rumah atau di lokasi mana pun yang kamu pilih.
Saat ini, layanan Halodoc Home Lab telah tersedia di Jadetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar.
Ada beberapa keunggulan dari layanan tes lab ini, antara lain:
✔ Tak perlu repot keluar rumah.
✔ Hemat waktu dan biaya.
✔ Tenaga medis profesional dan responnya cepat. Ini Daftar Phlebotomist yang Tangani Layanan Tes Lab Halodoc
✔ Protokol kesehatan ketat.
✔ Sampel diambil secara aman dan steril.
✔ Peralatan yang digunakan berkualitas, aman, tersegel, dan sesuai standarisasi.
✔ Sampel darah/urine akan dibawa langsung ke laboratorium setelah diambil (tidak ada transit).
✔ Harganya terjangkau, mulai dari Rp 599.000,-.
✔ Semua layanan tes lab terdiri dari pemeriksaan laboratorium dan konsultasi dokter.
✔ Hasil tes akan keluar dalam waktu 2 hingga 3 hari.
✔ Setelah tes, kamu akan mendapatkan voucher 25 ribu untuk konsultasi hasil dengan dokter tepercaya dari Halodoc.
Booking Skrining Penyakit Menular Seksual Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Jangan khawatir, saat memesan skrining penyakit menular seksual, privasi kamu pasti terjaga dengan aman di Halodoc!
Jika kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang skrining penyakit menular seksual, jangan ragu dan takut untuk menghubungi dokter tepercaya di Halodoc.
Referensi:
National Health Service. Diakses pada 2024. Sexually transmitted infections (STIs)
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. STD testing: What’s right for you?
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2024. Screening Recommendations and Considerations Referenced in Treatment Guidelines and Original Sources.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan