Ketahui Terapi Trauma EMDR yang Dijalani Pangeran Harry
Halodoc, Jakarta - Melalui serial dokumenter berjudul “The Me You Can’t See” diketahui Pangeran Harry telah lama melakukan terapi EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing). Terapi ini dijalankannya untuk mengobati trauma yang pernah dialaminya, salah satunya trauma masa kecil akibat kematian sang ibu, Putri Diana.
Terapi EMDR adalah teknik psikoterapi interaktif yang digunakan untuk meredakan stres psikologis. Ini adalah pengobatan yang efektif untuk trauma dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD). Teknik ini diyakini mampu mengurangi dampak ingatan atau pikiran terhadap trauma. Lantas, seperti apa prosedur dan manfaatnya?
Baca juga: Trauma Masa Kecil Bisa Sebabkan Gangguan Kepribadian
Bagaimana Cara Kerja Terapi EMDR?
Selama sesi terapi EMDR, kamu menghidupkan kembali pengalaman traumatis. Terapis akan memicunya dalam dosis singkat sementara melalui gerakan mata kamu.
Terapi EMDR dianggap efektif karena mengingat peristiwa yang membuat stres sering kali tidak membuat kesal secara emosional ketika perhatian kamu dialihkan. Hal ini memungkinkan kamu untuk dihadapkan pada ingatan atau pikiran tanpa memiliki respons psikologis yang kuat.
Seseorang yang menghadapi ingatan traumatis dan yang menderita PTSD dianggap paling diuntungkan dari terapi EMDR. Terapi ini juga digunakan untuk mengobati:
- Depresi.
- Kegelisahan.
- Serangan panik.
- Gangguan makan.
- Kecanduan.
Untuk cara kerjanya, terapi EMDR dibagi menjadi delapan fase berbeda, jadi harus menghadiri beberapa sesi. Perawatan biasanya memakan waktu sekitar 12 sesi terpisah.
- Fase 1: Riwayat dan Perencanaan Pengobatan
Pertama-tama, terapis akan meninjau riwayat dan memutuskan di mana kamu berada dalam proses perawatan. Fase evaluasi ini juga mencakup pembicaraan tentang trauma dan mengidentifikasi potensi ingatan traumatis untuk ditangani secara khusus.
- Fase 2: Persiapan
Terapis membantu mempelajari beberapa cara berbeda untuk mengatasi stres emosional atau psikologis yang kamu alami. Teknik manajemen stres seperti pernapasan dalam dan kesadaran bisa digunakan.
Baca juga: Binge Eating Disorder Vs Bulimia, Mana yang Lebih Berbahaya?
- Fase 3: Penilaian
Selama fase ketiga terapi EMDR, terapis akan mengidentifikasi ingatan spesifik yang akan ditargetkan dan semua komponen terkait (seperti sensasi fisik yang distimulasi saat kamu berkonsentrasi pada suatu peristiwa) untuk setiap memori target.
- Fase 4-7: Perawatan
Terapis kemudian mulai menggunakan teknik terapi EMDR untuk menangani ingatan yang kamu targetkan. Selama sesi ini, kamu akan diminta untuk fokus pada pikiran, ingatan, atau gambaran negatif.
Terapis secara bersamaan akan meminta kamu melakukan gerakan mata tertentu. Stimulasi bilateral mungkin juga termasuk ketukan atau gerakan lain yang tercampur, tergantung pada kasus yang kamu alamin.
Setelah stimulasi bilateral, terapis akan membantu membawa kamu kembali ke masa sekarang sebelum beralih ke ingatan traumatis lainnya. Seiring waktu, tekanan atas pikiran, gambaran, atau ingatan tertentu akan mulai memudar.
- Fase 8: Evaluasi
Pada tahap terakhir, kamu akan diminta untuk mengevaluasi kemajuan setelah sesi ini.
Seberapa Efektif Terapi EMDR?
Diketahui lebih dari 20.000 praktisi telah dilatih untuk menggunakan EMDR sejak psikolog Francine Shapiro mengembangkan teknik ini pada tahun 1989. Suatu hari ketika berjalan melewati hutan, Shapiro kebetulan menyadari bahwa emosi negatifnya sendiri berkuat saat matanya melesat dari sisi ke sisi, dia menemukan efek positif yang sama pada pasien.
Baca juga: Gangguan Makan yang Perlu Diketahui
EMDR tampaknya merupakan terapi yang aman, tanpa efek samping negatif. Namun meskipun penggunaannya meningkat, ada juga praktisi kesehatan mental yang memperdebatkan keefektifan EMDR.
Kritikus mencatat bahwa kebanyakan studi EMDR hanya efektif pada sejumlah kecil orang dengan gangguan mental. Namun, penelitian lain menunjukkan terapi ini efektif.
Penasaran ingin melakukan terapi EMDR maupun terapi kesehatan mental lainnya? Sebaiknya bicarakan terlebih dulu tentang masalah yang kamu hadapi pada psikolog melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!
Referensi:
EMDR Institute. Diakses pada 2021. WHAT IS EMDR?
Healthline. Diakses pada 2021. EMDR Therapy: What You Need to Know
WebMD. Diakses pada 2021. EMDR: Eye Movement Desensitization and Reprocessing
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan